Bola.com, Jakarta - Bambang Pamungkas membuka dapur aktivitas bursa transfer Persija Jakarta. Sebelum BRI Liga 1 2021/2022 dimulai, manajer berusia 41 tahun itu mengaku bahwa tim ibu kota mengincar delapan pemain.
Dari delapan nama yang masuk radar Persija Jakarta tersebut, empat di antaranya berstatus pemain Timnas Indonesia untuk persiapan Piala AFF 2020.
Baca Juga
Bambang Pamungkas: Persija Punya Ikatan Sejarah dengan Timnas Indonesia, Kebanggaan untuk Kami
Bos Persija Spill Gaji Rizky Ridho, Egy Maulana Vikri, Dony Tri Pamungkas, dan Muhammad Ferarri: Di Atas Rp2 Miliar
Mengenang Kemenangan Timnas Indonesia atas Bahrain pada Piala Asia 2007: Bambang Pamungkas dan Budi Sudarsono Bikin SUGBK Bergetar
Advertisement
Bambang tidak mengungkap identitas delapan pemain, termasuk empat nama anggota Timnas Indonesia untuk Piala AFF yang menjadi bidikan tim berjuluk Macan Kemayoran ini.
Bambang bercerita, Persija mulai bermanuver untuk menggaet delapan pemain itu tatkala kehilangan empat pemain secara beruntun mulai dari Heri Susanto, Sandi Sute, Alfath Faathier, dan Marc Klok setelah menjuarai Piala Menpora 2021.
Kepergian Marc Klok terasa sakit, tapi tidak berdarah untuk suporter Persija Jakarta, The Jakmania. Apa sebab? Gelandang berusia 28 tahun adalah pemain kunci Macan Kemayoran ketika merengkuh trofi turnamen pramusim.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Persija Sempat Berpikir untuk Membeli Pemain
Selain mengantar Persija Jakarta ke podium teratas, Marc Klok juga dinobatkan sebagai pemain terbaik Piala Menpora. Namun, pada Juni 2021, tidak ada petir, tak ada hujan, tiba-tiba pemain kelahiran Amsterdam, Belanda itu memutus kontraknya dengan Macan Kemayoran.
Ujungnya, gelandang naturalisasi yang masih dilarang membela Timnas Indonesia itu justru membelot ke musuh bebuyutan tim ibu kota, Persib Bandung.
"Yang menarik adalah bagaimana Persija menyiasati kehilangan tersebut?" tulis Bambang dalam artikel berjudul Manager Notes: II di laman Persija.
"Berburu pemain berkualitas saat hampir semua pemain di Indonesia sudah terikat kontrak dengan klub, menjadi hal yang 'ngeri-ngeri sedap'".
"Satu-satunya cara adalah melakukan pembelian, dan ini yang kemudian coba kami lakukan. Persoalannya membeli pemain ini tidak hanya tergantung dari pemain yang akan dibeli, namun juga apakah klub tempat pemain tersebut bernaung mau melepas atau tidak," jelas Bepe, karibnya disapa.
Advertisement
Gagal Total
Operasi senyap Persija di lantai bursa itu gagal total. Penyebabnya bervariasi. Ada klub yang tidak melepas, ada pula pemain yang memilih berkancah di luar negeri.
"Untuk menjadi informasi, pada periode tersebut Persija coba mendatangkan delapan pemain untuk menambah kekuatan tim. Empat dari delapan pemain tersebut berstatus sebagai pemain Timnas Indonesia persiapan Piala AFF," ujar Bambang.
"Dua pemain yang lain adalah mantan pemain Timnas Indonesia dan dua pemain sisanya berasal dari Liga 2. Persija berharap untuk dapat mendatangkan setidaknya dua di antaranya."
"Namun, pada akhirnya, semua gagal terealisasi karena klub tempat enam dari delapan pemain tersebut bernaung tidak melepaskan, sedangkan dua di antaranya memutuskan untuk bermain di negara lain," terang Bambang.
Klasemen Sementara Persija di BRI Liga 1
Advertisement