Bola.com, Malang - PSSI sudah merilis skuad Timnas Indonesia yang bakal beraksi di Piala AFF 2020 yang digelar di Singapura pada 5 Desember 2021 hingga 1 Januari 2022. Dari 30 nama yang didaftarkan, ada dua striker milik Arema FC, Dedik Setiawan dan Kushedya Hari Yudo.
Namun, bicara produktivitas gol sebagai striker, keduanya ini bisa dibilang masih minim gol, baik di level klub maupun Timnas Indonesia. Sementara di BRI Liga 1, Dedik Setiawan baru mencetak satu gol dan Kushedya Hari Yudo mencetak dua gol.
Baca Juga
Advertisement
Jika dilihat dari deretan striker yang dibawa oleh pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, semua bukanlah penyerang yang haus gol. Ezra Walian dan Hanis Saghara misalnya, masing-masing baru mengoleksi satu gol di level klub.
Padahal ada striker tajam lain seperti Ilija Spasojevic, Dimas Drajad, hingga Ahmad Nur Hardianto yang sebenarnya tampil lebih baik di klubnya masing-masing. Namun, mereka tidak juga menarik perhatian pelatih asal Korea Selatan itu.
Kembali ke duo Arema FC di lini serang Timnas Indonesia itu, mereka tidak merasa terbebani dengan seretnya produktivitas gol di level klub. Bukan mencari alasan, tapi fokus mereka di klub juga terbagi dengan Timnas Indonesia.
Selain itu, karakter bermain Dedik dan Yudo memang bukan striker murni. Mereka lebih banyak mengandalkan kecepatan dan skill untuk membongkar pertahanan lawan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tidak Merasa Ada Beban
Lantas apakah mereka terbebani dengan status minim gol di klub tapi justru mendapatkan kesempatan membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2020? Ketika dikonfirmasi Bola.com, Dedik mengaku hal tersebut tidaklah menjadi beban.
"Saya merasa biasa saja. Saya juga belum mencetak gol di Timnas Indonesia. Tapi, saya berharap bisa membuatnya di Piala AFF nanti," tegas striker berusia 27 tahun itu.
Sebelum merealisasikan target mencetak gol, tentunya Dedik harus berjuang dulu agar mendapatkan kesempatan bermain. Alasannya karena Shin Tae-yong masih gemar melakukan bongkar pasang di lini depan selama persiapan jelang Piala AFF 2020.
Melihat peluang tersebut, tentu semua masih terbuka. Dari segi senioritas, Dedik sudah mumpuni dan sudah memiliki pengalaman dengan bermain di Piala AFF 2018.
Advertisement
Terasa Berbeda dengan 2018
Piala AFF 2020 akan menjadi pengalaman kedua Dedik Setiawan di ajang yang sama, mengingat dia juga sudah terpanggil di Piala AFF 2018. Namun, Dedik merasa ada yang berbeda kali ini.
"Kalau di Piala AFF 2018, masih banyak pemain senior. Saya juga saat itu masih pertama kali main di ajang tersebut. Jadi agak ada rasa segan," ujarnya.
Sekarang, Dedik merasa lebih matang. Apalagi dia termasuk pemain senior di Timnas Indonesia kali ini.
"Sekarang seniornya sedikit. Seperti saya, Yudo, Victor Igbonefo, Fachrudin Aryanto. Rasanya tidak canggung seperti dulu lagi," ujarnya.
Selain itu, Dedik kali ini lebih lama mengikuti persiapan bersama Timnas Indonesia. Sementara pada edisi 2018, bisa dibilang ia masih merupakan pemain debutan.
"Sekarang saya berusaha mendapatkan kesempatan bermain lebih banyak. Dulu, sempat bermain, tapi hanya sebentar," imbuhnya.