Sukses


    Skuat Generasi Senja Timnas Indonesia Racikan Shin Tae-yong di Piala AFF 2020, Haus Pengakuan dan Tak Terdeteksi Lawan!

    Bola.com, Jakarta - Tak banyak nama besar ada di skuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2020 ini. Shin Tae-yong benar-benar melakukan tindakan ekstrem merombak skuat Garuda menyongsong turnamen akbar Asia Tenggara ini.

    Satu-satunya pemain paling berpengalaman di Piala AFF hanya seorang Evan Dimas. Ia tak pernah absen di tiga edisi turnamen. Ada pemain senior lainnya macam Victor Igbonefo atau Fakhrudin Aryanto, tapi mereka tampil on-off di Piala AFF.

    Seorang Victor yang usianya 36 tahun, baru sekali tampil di Piala AFF, pada edisi 2014. Setelah itu bek Persib ini tak pernah jadi pilihan utama pelatih-pelatih timnas.

    Banyak pemain anyar yang namanya terdengar asing. Penampilan mereka baru benar-benar dilihat publik sepak bola Tanah Air pada ajang Piala Menpora dan BRI Liga 1 2021. 

    Jujur-jujutan saja yang mengenal Ricky Richardo Kambuaya (Persebaya, gelandang), Moh. Edo Febriansah (Persita Tangerang, bek), Syahrul Trisna Fadillah (Tira Persikabo, kiper)? Mereka tak punya jejak mentereng di Timnas Indonesia. Piala AFF 2020 bakal menjadi debut mereka di ajang internasional.

    Tak ada nama-nama beken macam Ilija Spasojevic, Andik Vermansah, atau Hansamu Yama, yang mungkin dianggap lebih 'pantas' ada di skuat Timnas Indonesia.

    Soal Spaso, STY sempat diberondong kritik. Striker naturalisasi asal Montenegro sekarang berstatus top scorer BRI Liga 1. Namun, namanya tak dilirik.

    Sebagai gantinya ia justru memanggil pemain-pemain depan yang kinerjanya tak terlalu menonjol di klubnya model Kushedya Hari Yudo, Dedik Setiawan, Hanis Saghara Putra, Ezra Harm Ruud Walian.

    "Spaso pemain bagus. Saya sempat memanggilnya ke timnas. Namun usianya tak lagi muda. Saya melihat ia kesulitan memikul tanggung jawab gaya main yang saya inginkan," tutur STY.

    Sempat beredar rumor kalau pemilihan pemain di skuat Timnas Indonesia ada intervensi. Tudingan diarahkan ke Indra Sjafri, Direktur Teknik PSSI. Menyelipnya sejumlah nama pemain yang citra rasa IS. Sebut saja Witan Sulaiman, Egy Maulana, Hanis Saghara Putra, Syahrian Abimanyu, Asnawi Mangkualam, yang selalu jadi pelanggan timnas level junior saat ditukangi pelatih asal Sumatra Barat itu.

    Namun, hal itu dibantah Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan. "Semua keputusan pemilihan pemain dipegang Shin Tae-yong. Tidak ada campur tangan sama sekali." Indra juga menegaskan hal itu.

    Tuduhan yang sebenarnya juga aneh melihat rekam jejak sering Indra Sjafri dengan STY berbeda pandangan soal program timnas. Bisa dibilang hubungan antarkeduanya jauh dari kata koncoan.

    hin Tae-yong mengisyaratkan nihil intervensi dari pihak lain untuk nama-nama pemain yang dipanggil ke Timnas Indonesia.

    "Saya yang memilih pemain berdasarkan pantauan saya selama BRI Liga 1 berlangsung dan kami percaya mereka ini adalah yang terbaik," kata Shin Tae-yong dinukil dari laman PSSI, Jumat (1/10/2021). 

    Menurut pandangan pembina Persija Muda, Ganesha Putera, perbedaan gaya dalam memilih pemain sesuatu yang lumrah.

    "Mungkin banyak orang merasa aneh dengan pemain-pemain pilihan STY, karena mereka bukan pemain top yang populer. Tapi kita tidak bisa menyalahkan pelatih memilih pemain-pemain tersebut. Karena kalau mau jujur, berhenti totalnya kompetisi profesional selama setahun karena pandemi corona membuat banyak pemain kesulitan menemukan bentuk permainan terbaik. Dan bisa jadi dari kacamata teknik, pemain-pemain yang ada saat ini putra-putra bangsa terbaik saat ini, dengan segala keterbatasannya," ujar Ganesha dalam sebuah perbincangan dengan Bola.com seusai perhelatan Piala Menpora 2021 awal tahun ini.  

     

     

    Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

    2 dari 5 halaman

    Skuat Termuda Sepanjang Sejarah Piala AFF

    Apa yang dilakukan Shin Tae-yong sesuatu yang tak biasa terjadi di Timnas Indonesia. Pelatih-pelatih sebelumnya saat didapuk jadi nakhoda Tim Garuda selalu pemain yang menjadi benang merah dengan arsitek-arsitek sebelumnya.

    Perubahan komposisi pemain yang dilakukan mulai dari era Alfred Riedl, Luis Milla, Bima Sakti, dan terakhir Simon McMenemy tak terlalu mencolok. Selalu didominasi pemain-pemain yang matang jam terbang internasional.

    Sebut saja seorang Andritany Ardhyasa yang jadi kiper utama pelatih-pelatih di atas setelah pensiunnya penjaga gawang berbakat Kurnia Meiga karena masalah kesehatan.

    "Dengan pemain-pemain yang namanya familiar di publik Indonesia juara atau berbicara banyak di event internasional? Tidak juga. Kalau kemudian ada pelatih mendobrak kemapanan, itu hal yang wajar," ucap Ganesha Putra.

    Menurut Ganesha hal itu dilakukan juga pelatih-pelatih top dunia. Misalnya Joachim Loew saat memulai tugas menukangi Jerman usai Piala Dunia 2006 atau Gareth Southgate dengan Timnas Inggrisnya saat ini.

    STY bisa dibilang pelatih yang berani melakukan gebrakan yang tak pernah dibayangkan sebelumnya. Timnas Indonesia saat ini dihuni mayoritas anak Generasi Senja sebutan buat anak muda zaman sekarang yang dikenal kreatif berkarya.

    Generasi satu ini dikenal lapar melakukan terobosan. Mereka banyak melakukan hal luar biasa dengan cara yang kadang tak terpikirkan oleh generasi-generasi sebelumnya.

    Fakta menujukkan rataan usia pemain Timnas Indonesia di Piala AFF 2020 paling rendah di antara tim-tim elite yang ada. Rataan pemain timnas kita ada di angka 23,8. Jauh lebih belia dibanding dua pesaing berat di Grup B,  Malaysia (26,8) dan juara bertahan Vietnam (24,79)

    Tiga tim unggulan lainnya di grup berbeda tampil dengan skuat matang.  Rataan usia pemain Thailand menembus angka 27,10. Singapura di angka 27,63. Sementara Filipina 26,11.

    Timnas Indonesia saat ini skuat termuda dalam sejarah keikut sertaan Tim Merah-Putih di Piala AFF sejak 1996.

     

     

     

    3 dari 5 halaman

    Diremehkan Pesaing

    Sanking banyaknya pemain anyar yang kurang top, Timnas Indonesia agak diremehkan para pesaing atau bahkan media internasional.

    Media top olahraga ESPN memprediksi Skuat Garuda bakal gagal menembus babak semi final.

    Timnas Indonesia akan menjalani laga perdana di Piala AFF 2020 kontra Kamboja di Bishan Stadium, Singapura, Kamis (9/12/2021).

    Timnas Indonesia yang tergabung di Grup B, lalu akan meladeni melawan Laos (12/12/2021), disusul meladeni Vietnam (15/12/2021) dan menantang Malaysia pada 19 Desember 2021.

    Jelang Piala AFF 2020, ESPN menganggap Grup B sebagai grup mau dengan tiga tim kuat, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia.

    Sementara Laos dan Kamboja juga membaik. Pada laga perdana, Laos dan Kamboja memang kalah, tapi tidak terlalu telak. Laos kalah dari Vietnam 0-2. Sementara Kamboja bertekuk lutut di hadapan Malaysia dengan skor 1-3.

    Menurut pakar sepak bola Asia, Gabriel Tan, dua negara yang bakal lolos ke semifinal ialah Vietnam dan Malaysia.

    “Vietnam dan Malaysia masih memiliki level yang lebih tinggi, sehingga kemungkinan lolos ke semifinal kedua tim ini sangat besar. Apalagi Vietnam tidak berhasil lolos ke babak kualifikasi final. Piala Dunia 2022, mereka masih tim yang sangat kuat untuk mendominasi sepak bola Asia Tenggara," kata Tan, dikutip dari Bongda.

    Timnas Indonesia dianggap lemah pada Piala AFF 2020. Ini seharusnya menjadi cambuk dan motivasi bagi skuad Shin Tae-yong untuk membuktikan prediksi itu meleset.

     

    4 dari 5 halaman

    STY Woles Saja Jadi Underdog

    Shin Tae-yong terlihat menikmati posisi tim asuhannya sebagai underdog. Saat PSSI mengapungkan target juara Piala AFF 2020, pelatih asal Korea Selatan itu pilih bersikap woles.

    "Juara? Kita lihat saja nanti. Kami mencoba yang terbaik. Mulai penyisihan, kemudian semifinal dan nanti final. Setahap demi setahap," kata komandan yang menukangi negaranya di Piala Dunia 2018 itu.

    Menurut Aji Santoso, pelatih Persebaya Surabaya yang pemainnya banyak terangkut ke skuat Timnas Indonesia, pemain-pemain muda punya sisi kelebihan. 

    "Mereka haus pengakuan, sehingga selalu punya semangat untuk memberi terbaik. Buat pelatih mentalitas tak mengenal takut itu jadi modal berharga."

    Terlepas dari kekhawatiran para pemain belia bakal demam panggung menghadapi event akbar sarat tekanan, dari perspektif berbeda kehadiran mereka jadi menguntungkan Timnas Indonesia. Para pesaing sulit membaca permainan Tim Merah-Putih karena sedikitnya reverensi.

    Seorang jurnalis asal Vietnam berulangkali mengontak Bola.com buat menanyakan identitas pemain Timnas Indonesia yang ia anggap asing. Hal ini yang amat mungkin dirasakan pelatih-pelatih tim kuat Asia Tenggara lainnya.

    Amat susah menebak karakter pemainan individu Timnas Indonesia saat ini. STY cukup cerdik dengan melakukan bongkar pasang pemain selama setahun terakhir untuk menemukan bentuk permainan terbaik yang ia inginkan.

    Saat Timnas Indonesia mentas di Kualifikasi Piala Dunia, Kualifikasi Piala Asia level senior dan U-23 selalu bermunculan pemain-pemain baru yang terduga sebelumnya. Pengamat sepak bola kalau mungkin ditanya kerangka dasar skuat timnas akan sedikit kesulitan menjawabnya.

     

     

    5 dari 5 halaman

    Skuat Timnas Indonesia

    Kiper

    • 1. M. Riyandi, Barito Putera
    • 2. Nadeo Argawinata, Bali United
    • 3. Ernando Ari, Persebaya Surabaya
    • 4. Syahrul Fadillah, Persikabo 1973

    Bek

    • 5. Fachrudin Aryanto, Madura United
    • 6. Victor Igbonefo, Persib bandung
    • 7. Ryuji Utomo, Penang FC
    • 8. Alfeandra Dewangga, PSIS Semarang
    • 9. Elkan Baggott, Ipswich Town
    • 10. Pratama Arhan, PSIS Semarang
    • 11. Edo Febriansyah, Persita Tangerang
    • 12. Rizky Ridho, Persebaya Surabaya
    • 13. Rizky Dwi, Arema FC
    • 14. Asnawi Mangkualam, Ansan Greeners
    • 15. Marckho Sandi, Borneo FC

    Gelandang

    • 16. Evan Dimas, Bhayangkara FC
    • 17. Kadek Agung, Bali United
    • 18. Rachmat Irianto, Persebaya Surabaya
    • 19. Ahmad Agung, Persik Kediri
    • 20. Ricky Kambuaya, Persebaya Surabaya
    • 21. Syahrian Abimanyu, Johor Darul Ta'zim
    • 22. Irfan Jaya, PSS Sleman
    • 23. Ramai Rumakiek, Persipura Jayapura
    • 24. Witan Sulaeman, Lechia Gdanks
    • 25. Egy Maulana Vikri, FK Senica
    • 26. Yabes Roni, Bali United

    Penyerang

    • 27. Kushedya Hari Yudo, Arema FC
    • 28. Dedik Setiawan, Arema FC
    • 29. Hanis Saghara, Persikabo 1973
    • 30. Ezra Walian, Persib Bandung
    Lebih Dekat

    Video Populer

    Foto Populer