Bola.com, Jakarta - Nama Arthur Irawan termasuk yang menarik di sepak bola nasional. Pemain satu ini sempat digadang-gadang akan menjadi tumpuan Timnas Indonesia. Namun, karier bersama klubnya tidak sementereng yang disebut-sebut.
Dia juga terbukti tidak menjadi pemain yang secara reguler berseragam Timnas Indonesia. Menariknya, Arthur Irawan mengawali keriernya di Spanyol dan menjadi buah bibir sekitar satu dekade lalu di usia sekitar 19 tahun.
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Advertisement
Arthur Irawan mencuri perhatian dengan kesempatan yang diraihnya untuk berlatih dan berkompetisi di Spanyol. Arthur Irawan mendapatkan kesempatan untuk berlatih dan berkompetisi di Spanyol pada 2012. Bersama RCD Espanyol di Segunda B, Arthur menjemput impian untuk bisa menjadi pemain sepak bola profesional.
Tepatnya pada 9 November 2011, Arthur Irawan untuk pertama kalinya menandatangani kontrak bersama RCD Espanyol B yang tampil di Segunda Division B, atau kasta ketiga kompetisi sepak bola Spanyol jika dihitung dari La Liga.
Pemain yang berposisi sebagai bek kanan itu pun mendapatkan kesempatan selama 200 menit dalam 8 pertandingan, dengan empat laga di antaranya menjadi starter.
Bek kelahiran Surabaya itu sempat menjalani laga debutnya di Tim Merah-putih yang dalam masa persiapan menuju Piala AFF 2012. Dia mendapat kesempatan tampil di level internasional dari pelatih Nilmaizar.
Itu terjadi Timnas Indonesia berhasil mengalahkan Timor Leste dengan skor 1-0 pada pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (14/11/2012). Gol kemenangan timnas asuhan Nil Maizar dicetak oleh Bambang Pamungkas pada pertengahan babak kedua.
“Saya bermain cukup baik hari ini dan tim kami menang. Tugas saya sebagai pemain belakang sudah selesai, gawang tim Indonesia hari ini tidak kebobolan. Saya bisa beradaptasi dengan para pemain lain,” ungkap Arthur saat itu.
Ketika itu Arthur dimasukkan pelatih Nilmaizar menggantikan Nopendi di menit ke-63. Hanya 37 menit bermain saja yang didapatkannya bersama Timnas Indonesia dan kesempatan itu tidak datang lagi.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Karier di Eropa
Di level klub, Arthur Irawan kemudian pindah ke Malaga B yang juga berkiprah di Segunda Division B pada 2014. Bersama Malaga, Arthur tercatat tampil hanya dalam enam pertandingan.
Setelah mencoba peruntungan dengan memperkuat dua klub Spanyol, Arthur Irawan mencoba berkarier di Belgia. Ia bergabung bersama Waasland-Beveren pada 2014. Saat itu, Waasland-Beveren tampil di Belgian Pro League yang merupakan kasta tertinggi sepak bola Belgia.
Dalam debutnya di Belgian Pro League, Arthur tampil ketika Waasland menjalani pertandingan terakhir musim itu di Grup A playoff II. Dalam laga itu, Waasland harus kalah 1-2 dari tamunya KV Mechelen.
Bermain di Belgia, Arthur sempat mengalami cedera. Bahkan ketika pemulihan, pemain kelahiran 3 Maret 1993 itu memutuskan untuk pulang ke Jakarta. Bahkan Arthur sempat menjalani latihan bersama Persija Jakarta untuk menjaga kondisinya di tengah pemulihan cedera.
Setelah kembali ke Indonesia, sepanjang 2016 Athur Irawan terus terlihat dalam sesi latihan Persija Jakarta. Sayang, statusnya saat itu hanya joint training bersama Persija. Akhirnya hingga TSC 2016 berakhir pun Arthur tak pernah bertanding dalam sebuah laga resmi.
Persija kemudian merekrut Stefano Cugurra Teco sebagai pelatih dan kemudian kedatangan Gede Widiade yang menjadi CEO. Tak disangka, Arthur kemudian mendapatkan kontrak resmi dari Persija selama satu tahun pada Maret 2017.
Arthur mendapatkan debutnya bersama Persija dalam laga pekan ke-17 Liga 1 2017. Saat itu Macan Kemayoran menang tipis 1-0 atas Bhayangkara FC dan Arthur masuk pada menit akhir pertandingan untuk menggantikan Novri Setiawan.
Advertisement
Kiprah di Indonesia
Tidak mendapatkan menit bermain yang sesuai harapan di Persija, Arthur Irawan kemudian pindah ke Borneo FC sebagai pemain pinjaman pada putaran kedua Liga 1 2017. Bersama Borneo FC, Arthur Irawan bermain dua kali, termasuk bermain penuh ketika menghadapi Perseru Serui.
Pada musim 2018, Arthur Irawan kembali pindah klub. Kali ini, pemain kelahiran Jakarta itu bergabung bersama Persebaya Surabaya yang baru promosi ke Liga 1.
Arthur mendapatkan debut bersama Persebaya pada pekan kedua, ketika Bajul Ijo bertandang ke markas Persela Lamongan. Laga berakhir imbang 1-1, dan itu menjadi satu-satunya pertandingan yang dijalani Arthur bersama Persebaya di Liga 1.
Perseru Serui yang berubah nama menjadi Badak Lampung FC dan bermarkas di Bandar Lampung pada Liga 1 2019 menjadi pelabuhan baru Arthur Irawan. Arthur mendapatkan kesempatan yang lebih banyak di klub barunya ini dan ia mengemas tiga pertandingan.
Dia lalu bergabung bersama PSS Sleman untuk mengarungi musim 2020. Seperti halnya Irfan Bachdim yang baru saja datang dari Bali United, Arthur Irawan berharap keberuntungan yang lebih besar dari klub sebelumnya.
Awal yang manis didapatkan Arthur bersama tim berjulukan Elang Jawa itu. Dalam tiga laga yang sudah dimainkan di Liga 1 2020, Arthur selalu menjadi starter di posisi pertahanan PSS.
Sayangnya, dalam tiga pertandingan yang digelar sebelum Liga 1 2020 terhenti karena pandemi COVID-19 itu, PSS baru meraih satu poin yang didapatkan dari hasil imbang tanpa gol menghadapi Persikabo. Sementara dua laga lainnya, PSS kalah dengan skor identik 1-2 dari PSM Makassar dan Persib Bandung.
Sayang pula bagi Arthur, kesempatan yang diraihnya dalam tiga pertandingan pertama PSS harus terhenti karena kompetisi disetop oleh PSSI dan PT Liga Indonesia Baru karena pandemi COVID-19 yang menyerang Indonesia.
Kembali ke Timnas Indonesia
Namanya masih masuk skuat PSS musim ini, dan kali ini malah melahirkan perbincangan publik. Hal itu menyusul pemanggilan pemain 28 tahun itu ke pemusatan latihan timnas Indonesia di Jakarta.
Arthur menjadi pemain keenam yang mendapatkan panggilan susulan dari Shin Tae-yong untuk ikut serta dalam persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2022 pada Mei 2021 lalu.
Sayangnya, pemanggilan Arthur Irawan ke timnas Indonesia tidak disertai dengan tanggapan positif dari pecinta sepakbola nasional. Netizen mencibir, bahkan menghujat kehadiran Arthur di skuat Garuda.
Bukan tanpa alasan, para pendukung timnas ini menilai Arthur tidak punya kualitas yang cukup hingga pantas dipanggil timnas Indonesia. Mereka berkaca dari trek rekor Arthur selama berkarier di Indonesia, terutama penampilannya di Piala Menpora 2021.
Arthur dinilai tidak pernah berkontribusi untuk tim-tim yang dibelanya selama ini. Bahkan saat PSS Sleman berhasil menyabet peringkat ketiga Piala Menpora 2021, Arthur tetap dianggap tidak memberi sumbangsih nyata di lapangan.
Menurut PSSI dalam keterangan resminya, tim pelatih timnas Indonesia tak bisa mendeskripsikan kualitas para pemain satu per satu. Di satu sisi, PSSI cukup kesulitan memanggil pemain yang sanggup ke timnas Indonesia mengingat situasi pandemi Covid-19 yang belum mereda.
“Tim pelatih timnas Indonesia juga membutuhkan pemain pada internal game hari ini (Jumat) dan tanggal 11 Mei mendatang. Maka dari itu PSSI memutuskan melakukan pemanggilan kepada Arthur Irawan karena untuk melengkapi pemain yang sudah ada,” tulis PSSI dalam laman resminya (7/5/2021)
Arthur tidak mendapat kesempatan untuk tampil di pertandingan Timnas Indonesia. Duel kontra Timor-Leste dengan membukukan 37 menit penampilan menjadi yang pertama sekaligus terakhir di level internasional.
Advertisement