Bola.com, Jakarta - Perseteruan Timnas Indonesia dan Timnas Malaysia sudah menjadi rahasia umum. Persaingan dua negara bertetangga ini menjadi bumbu paling panas di kawasan Asia Tenggara.
Tak heran jika perjumpaan di level SEA Games, Piala AFF, Kualifikasi Piala Dunia atau Kualifikasi Piala Asia dan turnamen lain, selalu seru serta menegangkan. Acapkali, laga ini diwarnai hujan kartu. Belum lagi aksi para suporter yang membela tim masing-masing.
Baca Juga
Advertisement
Nah, pada perhelatan Piala AFF 2020 di Singapura, Timnas Indonesia berada satu grup dengan Timnas Malaysia. Dua negara ini mengisi area yang juga terdapat Laos, Vietnam dan Kamboja.
Namun, pertempuran Timnas Indonesia kontra Timnas Malaysia terasa spesial. Ini bisa terlihat dari komposisi jadwal pertandingan, yang menempatkan duel seru tersebut pada partai pamungkas Grup B Piala AFF 2020.
Menuju ke sana, beragam memori persaingan Timnas Indonesia dan Timnas Malaysia selalu muncul, terutama pada level Piala AFF. Nah, ternyata ada satu momen yang sempat membuat Malaysia terpukul alias 'down'.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Piala AFF 2004
Hal itu terjadi panggung Piala AFF 2004. Timnas Indonesia lolos ke babak final dengan tertawa lebar nan gembira. Bagaimana tidak, secara mengejutkan Tim Merah Putih justru berpesta pora di kandang Malaysia.
Fakta berawal dari pertemuan pertama semifinal Piala AFF 2004 di Stadio Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada 28 Desembr 2004. Saat itu, Malaysia yang berstatus tim tamu sanggup unggul 2-1.
Dua gol Malaysia lahir via Liew Kit Kong pada menit ke-28 dan 47'. Sebenarnya, tuan rumah mencetak gol lebih dulu via Kurniawa Dwi Yulianto pada menit ke-6. Hasil menang 2-1 atas Indonesia, membuat publik Malaysia optimistis tim kesayangan mereka akan melangkah ke babak final Piala AFF 2004.
Namun, kegembiraan itu berubah menjadi kesengsaraan dan rasa malu luar biasa. Bagaimana tidak, Timnas Indonesia justru bisa berpesta pora di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, pada 3 Januari 2005.
Advertisement
Suka dan Gembira
Penggawa tuan rumah, Muhamad Khalid bin Jamlus berhasil menjebol jala Timnas Indonesia pada menit ke-28. Keunggulan agregat 3-1 tersebut membuat para penyokong Malaysia bersorak-sorai.
Pada babak kedua, semuanya berubah drastis, terutama setelah Kurniawa Dwi Yulianto masuk menggantikan Ismed Sofyan. Buktinya, Si Kurus langsung membawa perubahan dengan mencetak gol pada menit ke-59.
Setelah pintu gol terbuka, gelontoran dari Indonesia tak terbendung lagi. Tiga gol tercipta dalam periode hanya 10 menit. Semua itu berawal dari gol Charis Yulianto pada menit ke-74, Ilham Jayakesuma (77') dan Boaz Solossa (84').
Walhasil, Timnas Indonesia lolos ke babak final dengan keunggulan agregat skor 5-3. Sayang, pasukan Peter Withe gagal merengkuh gelar setelah takluk dari Singapura.