Bola.com, Jakarta - Meski menang melawan Kamboja pada laga pertama Piala AFF 2020, Kamis (9/12/2021) di Bishan Stadium dengan skor 4-2, Timnas Indonesia punya kelemahan dan kelebihan jika dibandingkan dengan Malaysia.
Dua dari empat gol Timnas Indonesia dikemas oleh Rachmat Irianto pada babak pertama, sementara sisanya dicetak Evan Dimas dan Ramai Rumakiek. Kamboja bisa membalas lewat Yue Safy dan Prak Mony Udom.
Baca Juga
Tersingkirnya Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Keputusan PSSI Turunkan Skuad yang Belum Matang, Risiko Tanggung Sendiri
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia pada Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
Hasil Liga Italia: Bang Jay Gacor 90 Menit, Venezia Sikat Cagliari dan Keluar dari Posisi Juru Kunci
Advertisement
Berbeda dengan Indonesia, Kamboja sudah menjalani dua pertandingan di Grup B. Mereka dipertemukan dengan rival Indonesia, Malaysia, pada Senin (6/12/2021) lalu dan juga menelan kekalahan.
Nahasnya, mereka cuma bisa mencetak satu gol lewat titik putih yang dieksekusi Sath Rosib pada menit ke-90. Namun mereka cuma kebobolan tiga gol oleh Safawi Rasid, Akhyar Rashid, dan Kogileswawan Raj.
Berhubung lawannya sama, kualitas Timnas Indonesia dan Malaysia bisa kita bandingkan dari statistik pertandingan. Ini tidak bisa dijadikan patokan utama, tapi perlu dilirik untuk mengukur kekuatan masing-masing. Sedikit bocoran: Indonesia dan Malaysia, kurang lebih, mengusung gaya bermain yang serupa.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penguasaan Bola
Dalam aspek ini, Indonesia dan Malaysia kurang lebih sama. Kedua negara kalah penguasaan bola dibandingkan dengan Kamboja, namun mampu meraih kemenangan. Indonesia (45 persen) dan Malaysia (44 persen).
Bisa disimpulkan bahwa gaya bermain kedua tim juga kurang lebih sama: direct, tidak bertele-tele ketika melangsungkan serangan ke wilayah lawan. Namun tetap memperlihatkan dominasi selama pertandingan berlangsung.
Advertisement
Jumlah Tembakan
Tentu menjadi sebuah pertanyaan: Mengapa tim yang kalah penguasaan bola dianggap lebih dominan? Jawabannya bisa dilihat dari aspek jumlah tembakan. Lagi-lagi, Indonesia dan Malaysia memiliki kesamaan.
Indonesia, saat menghadapi Kamboja, membukukan total 19 tembakan yang lima di antaranya berhasil menemui sasaran. Mereka juga berhasil membatasi Kamboja melepaskan 12 tembakan saja.
Sementara itu, Malaysia mampu menciptakan 17 tembakan yang sembilan di antaranya tepat sasaran. Tetapi, tim besutan Tan Cheng Hoe tersebut membiarkan Kamboja mencatatkan 14 tembakan.
Jumlah Operan
Seperti yang telah dijelaskan pada poin pertama, Indonesia dan Malaysia mengusung gaya bermain yang direct dan tidak bertele-tele. Klaim tersebut diperkuat oleh statistik operan yang dilakukan oleh kedua tim ketika bertemu Kamboja.
Perlu diketahui bahwa Indonesia dan Malaysia sama-sama kalah dalam jumlah operan. Kamboja selalu membukukan lebih dari 400 operan (427 vs Malaysia, 476 vs Indonesia). Sementara Indonesia 380, Malaysia 323.
Pertandingan melawan Kamboja menunjukkan betapa lemahnya Indonesia dalam urusan mengoper bola, dan terbukti oleh catatan 303 operan tepat sasaran (77 meleset). Sementara Malaysia membuat 323 operan, 267 di antaranya berhasil (56 meleset). Aspek ini perlu menjadi perhatian yang serius buat pelatih Indonesia, Shin Tae-yong.
Advertisement
Tekel
Aspek ini menunjukkan betapa agresifnya Indonesia ketika dalam fase bertahan. Mereka membukukan 22 tekel selama pertandingan berlangsung, jauh melampaui Malaysia yang cuma sanggup melakukan 15 saja.
Kamboja sendiri cukup stabil (12 tekel vs Malaysia, 13 tekel vs Indonesia). Terlihat bahwa mereka punya kesamaan dengan Malaysia dalam urusan ini, tapi tidak bisa disimpulkan secara mentah-mentah bahwa Malaysia punya lini pertahanan yang mudah jebol selayaknya Kamboja.
Serangan Berbahaya
Indonesia masih unggul karena mampu mencatatkan 120 serangan, yang 82 di antaranya dianggap membahayakan benteng Kamboja. Malaysia cuma melancarkan 89 serangan dan hanya 59 saja yang dianggap berbahaya.
Catatan ini menunjukkan tim mana yang lebih baik dalam memanfaatkan peluang, terutama jika mempertimbangkan aspek jumlah tembakan. Bisa disimpulkan bahwa Malaysia punya efektivitas yang lebih baik ketimbang Skuat Garuda.
Advertisement
Statistik Lengkap: Kamboja vs Malaysia
Penguasaan Bola
- Kamboja 56% - 44% Malaysia
Jumlah Tembakan
- Kamboja 17 - 14 Malaysia
Tembakan Tepat Sasaran
- Kamboja 6 - 9 Malaysia
Tembakan Meleset
- Kamboja 4 - 5 Malaysia
Tembakan Dihalau
- Kamboja 4 - 3 Malaysia
Tendangan Bebas
- Kamboja 11 - 14 Malaysia
Sepak Pojok
- Kamboja 10 - 5 Malaysia
Offside
- Kamboja 1 - 1 Malaysia
Penyelamatan Kiper
- Kamboja 6 - 20 Malaysia
Pelanggaran
- Kamboja 6 - 11 Malaysia
Kartu Kuning
- Kamboja 1 - 1 Malaysia
Total Operan
- Kamboja 427 - 323 Malaysia
Total Operan Komplit
- Kamboja 361 - 267 Malaysia
Tekel
- Kamboja 12 - 15 Malaysia
Serangan
- Kamboja 85 - 89 Malaysia
Serangan Berbahaya
- Kamboja 72 - 59 Malaysia
Statistik Lengkap: Timnas Indonesia vs Kamboja
Penguasaan Bola
- Indonesia 45% - 55% Kamboja
Jumlah Tembakan
- Indonesia 19 - 12 Kamboja
Tembakan Tepat Sasaran
- Indonesia 5 - 6 Kamboja
Tembakan Meleset
- Indonesia 7 - 3 Kamboja
Tembakan Dihalau
- Indonesia 7 - 3 Kamboja
Tendangan Bebas
- Indonesia 12 - 15 Kamboja
Sepak Pojok
- Indonesia 6 - 3 Kamboja
Offside
- Indonesia 2 - 0 Kamboja
Penyelamatan Kiper
- Indonesia 4 - 1 Kamboja
Pelanggaran
- Indonesia 17 - 13 Kamboja
Kartu Kuning
- Indonesia 2 - 0 Kamboja
Total Operan
- Indonesia 380 - 476 Kamboja
Total Operan Komplit
- Indonesia 303 - 387 Kamboja
Tekel
- Indonesia 22 - 13 Kamboja
Serangan
- Indonesia 99 - 120 Kamboja
Serangan Berbahaya
- Indonesia 87 - 82 Kamboja
Disadur dari: Bola.net (Yaumil Azis, published 9/12/2021)
Advertisement