Bola.com, Jakarta - Striker Timnas Indonesia, Ezra Walian sadar diri kinerjanya belum optimal di laga perdana penyisihan Grup B Piala AFF 2020 melawan Kamboja. Tim Garuda menang 4-2, namun tak satupun gol lahir dari penyerang Persib Bandung itu.
Ia berjanji untuk bekerja lebih keras dalam laga lawan Laos yang akan digelar Minggu (12/12/2021) di Stadion Bishan, Singapura.
Baca Juga
Advertisement
Ezra Walian turun sebagai pemain inti dalam laga lawan Kamboja yang berakhir dengan kemenangan 4-2. Pada babak pertama ia tampil mobil banyak membuka ruang dan ekselerasi membongkar pertahanan Kamboja. Ia mendapat sejumlah peluang emas, yang sayangnya tak terkonversi menjadi gol.
Pada babak kedua, karena permainannya tak berkembang Shin Tae-yong menariknya. Posisinya digantikan Kushedya Yudo, yang sayangnya juga mandul gol.
"Kita Garuda! Semalam kami sudah memainkan pertandingan pertama Piala AFF, diisi dengan kemenangan 4-2. Pertandingan berikutnya kami akan berusaha lebih keras lagi," ucap Ezra dalam akun instagram miliknya.
Pesan ini menegaskan komitmennya buat unjuk ketajaman. Pemain berdarah Belanda itu ingin membuktikan kepantasan menggunakan kostum berlambang Garuda di dada.
Ezra Walian sudah membela Timnas Indonesia sejak SEA Games 2017. Namun permasalahan status kewarganegaraan sempat membuatnya kesulitan membela Timnas Indonesia di ajang internasional.
Ezra Walian sudah membela Timnas Indonesia sejak SEA Games 2017. Namun permasalahan status kewarganegaraan sempat membuatnya kesulitan membela Timnas Indonesia di ajang internasional.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Butuh Goal Getter
Lini depan Timnas Indonesia dihuni pemain-pemain yang produktivitasnya tak istimewa di level klub: Hanis Saghara, Ezra Walian, Dedik Setiawan, Kushedya Yudo. Tak ada nama top scorer sementara BRI LIga 1, Ilija Spasojevic, atau nama-nama populer macam Lerby Eliandry atau Alberto Goncalves.
Harus diakui pilihan STY di sektor depan tak banyak. Ini karena terjadi karena mayoritas klub Liga 1 lebih doyan menggunakan striker asing. Marco Simic, Carlos Fortes, Wander Luiz adalah deretan predator asing yang mentas di kompetisi domestik mereka.
Slot buat penyerang lokal tergerus keterbatasan tempat di lini depan. Perubahan taktik sepak bola modern menutup ruang gerak mereka berkreasi. Dengan sistem permainan 4-2-3-1, 4-3-3, atau 4-5-1, hanya dibutuhkan seorang striker saja sebagai target man.
Advertisement
Rapor Penyerang Timnas
Jika bicara statistik, empat penyerang Timnas Indonesia di Piala AFF 2020 tak punya catatan rekor gol yang fenomenal. Cenderung biasa-biasa saja.
Misal Kushedya Hari Yudo. Catatan golnya bersama Arema FC musim ini juga masih jauh dari kata memuaskan. Sebab, ia baru menjebol gawang lawan sebanyak dua kali dari total sembilan penampilannya di Liga 1 2021-2022.
Di Timnas Indonesia pun Yudo belum menyumbang sebiji gol pun.
Rekan setimnya di Arema, Dedik Setiawan sama saja. Dari 10 penampilannya, ia baru bisa menjaringkan satu gol buat Tim Singo Edan.
Sementara itu, catatan gol Hanis Saghara di Liga 1 2021-2022 juga belum terlalu memuaskan. Sebab, ia baru mengumpulkan satu gol dari total tiga penampilannya bersama Persikabo. Hanya produktivitasnya di timnas level junior lumayan.
Hanis sempat menjadi pilihan utama Shin Tae-yong di skuad Timnas Indonesia U-23. Dia juga sempat mencetak gol ketika Garuda Muda menggelar laga uji coba. Masing-masing gol itu tercipta ketika bertanding melawan Tajikistan dan Nepal.
Di sisi lain kinerja Ezra di klubnya Persib juga seret gol. Namun produktivitasnya lumayan di timnas.
Selama menggelar tiga laga uji coba di Turki pada periode November lalu, hanya Ezra Walian yang berhasil mencetak gol di antara penyerang yang ada di skuat saat ini.
Ezra Walian totalnya sudah mengemas dua gol, satu ke gawang Myanmar dan satu ke gawang tim akademi Antalyaspor.