Sukses


    Piala AFF 2020: 3 Alasan Timnas Indonesia Masih Butuh Egy Maulana Vikri meski Lini Serang Sudah Canggih

    Bola.com, Jakarta - Distribusi gol Timnas Indonesia hingga dua laga di Piala AFF 2020 cukup memuaskan. Sektor sayap jadi sorotan utama karena terbilang produktif, padahal Egy Maulana Vikri belum bergabung.

    Memuaskannya performa para winger Timnas Indonesia bisa dilihat dari kontribusi mereka di lapangan saat laga melawan Kamboja dan Laos pada babak penyisihan Grup B. Mereka tidak saja berperan besar dalam setiap serangan, tetapi juga mampu menyumbangkan gol.

    Penyerang sayap yang sudah mencetak gol adalah Ramai Rumakiek, Witan Sulaeman, dan Irfan Jaya. Nama yang disebutkan pertama membobol gawang Kamboja, sementara dua winger lagi mencatatkan namanya di papan skor saat bersua Laos.

    Masih ada lagi Kushedya Hari Yudo, striker murni yang bisa bermain sebagai winger. Dalam pertandingan melawan Kamboja, ia dimainkan Shin Tae-yong sebagai striker murni bergantian dengan Ezra Walian.

    Kemudian saat laga kontra Laos, Kushedya Hari Yudo turun sebagai starter dengan formasi 4-3-3 dan bermain sebagai winger. Ia berkolaborasi dengan Irfan Jaya di sisi sayap untuk mengapit striker tunggal Ezra Walian.

    Dengan skema yang sudah ciamik seperti itu, muncul pertanyaan apakah peran Egy Maulana Vikri masih dibutuhkan? Terutama untuk dua pertandingan berat ke depan melawan Vietnam pada 15 Desember 2021, dan Malaysia empat hari berselang.

     

    Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

    2 dari 4 halaman

    Pengalaman Egy Maulana Vikri Masih Dibutuhkan

    Tiga tahun terakhir bermain di Eropa membuat Egy Maulana Vikri punya pengalaman lebih, dalam pertandingan di level yang lebih kompetitif. Pengalaman itu memberinya nilai lebih, terutama bagaimana ketebalan mental dan kepercayaan diri yang dimiliki.

    Dua faktor itu merupakan modal penting untuk menghadapi Vietnam dan Malaysia, yang disebut-sebut kualitasnya ada di atas Timnas Indonesia. Lebih utama lagi bila Egy Maulana Vikri diturunkan, maka bisa memancing perhatian lawan, sehingga dapat dimanfaatkan pemain lain buat membuka peluang melancarkan serangan.

     

    3 dari 4 halaman

    Egy Maulana Vikri Bisa Ditempatkan di Mana Saja

    Winger berusia 21 tahun ini adalah pemain serba bisa. Memang selama ini lebih identik dengan posisi penyerang sayap, tapi ia juga bisa difungsikan sebagai gelandang serang, atau striker sekalipun.

    Dengan kaki kidalnya, Egy Maulana Vikri bisa bermain fleksibel, baik dengan formasi 4-1-4-1 seperti melawan Kamboja, atau Laos yang memakai skema 4-3-3. Bahkan, pesepakbola asal Medam ini dapat menjadi gelandang serang bersama Evan Dimas Darmono.

     

    4 dari 4 halaman

    Potensi Supersub

    Sampai saat ini, Egy Maulana Vikri belum bergabung bersama Timnas Indonesia. Tim yang diperkuatnya, FK Senica, masih menahan karena Piala AFF bukan ajang resmi dari FIFA sehingga klub boleh menolak melepaskan pemainnya.

    "Belum ada kabar sampai sekarang kapan Egy akan datang ke Singapura," ujar asisten pelatih Timnas Indonesia, Nova Arianto, kepada Bola.net, Senin (13/12).

    Bila nanti kedatangannya mepet dengan jadwal pertandingan melawan Vietnam atau Malaysia, maka Egy Maulana Vikri dapat difungsikan sebagai supersub. Jadi jika permainan Timnas Indonesia sedang mandek, ia bisa dimasukkan untuk mengubah situasi, sehingga peluang untuk mencetak gol menjadi terbuka lagi.

    Sepak Bola Indonesia

    Video Populer

    Foto Populer