Bola.com, Jakarta - Nama Irfan Jaya sudah dikenal sebagai winger andalan Timnas Indonesia. Dia tercatat mengawali karier senior di Persebaya Surabaya yang berkiprah di Liga 2 2017. Kini, Irfan pun termasuk bintang di Piala AFF 2020.
Pemain yang satu ini menapaki jalan yang berbeda dibanding dengan beberapa pemain lain. Biasanya, penggawa Timnas Indonesia mendapat panggilan karena tampil apik bersama klub di kasta tertinggi atau berstatus pemain yang memang langganan memperkuat timnas sejak kelompok umur.
Advertisement
Tapi, Irfan Jaya mendapat panggilan karena predikat pemain terbaik di kasta kedua, Liga 2 2017. Pemain asal Banteang, Sulawesi Selatan, itu pertama kali berkesempatan masuk skuad Timnas Indonesia U-22 pada pemusatan latihan Januari 2018.
Saat itu, pemain berusia 22 tahun tersebut belum pernah sama sekali merasakan atmosfer kasta tertinggi atau Liga 1. Persebaya masih dalam persiapan pramusim dengan mengikuti beberapa turnamen.
Setelah itu, secara reguler namanya selalu masuk dalam skuad Timnas Indonesia yang dipanggil untuk pemusatan latihan. Irfan kemudian melakoni debut bersama skuat Garuda dalam laga uji coba melawan Bali United (31/7/2018).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Irfan Jaya Sempat Pesimistis
Sepanjang pemusatan latihan bersama Timnas Indonesia saat itu, Irfan Jaya mengaku banyak diliputi pesimistis. Statusnya sebagai pemain jebolan Liga 2 membuatnya minder.
Apalagi ia harus satu lapangan bersama nama-nama yang sudah beken seperti Hansamu Yama, Evan Dimas, Beto Goncalves, dan Stefano Lilipaly.
Beruntung, pemain milik Persebaya Surabaya itu kemudian tampil dalam Asian Games 2018 dan menjadi andalan Timnas Indonesia U-22. Dia selalu diturunkan dalam empat laga dan menyumbang dua gol.
Di tahun yang sama, Irfan sukses menembus Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2018. Sayang, mereka gagal menembus fase gugur di bawah arahan pelatih Bima Sakti setelah sepanjang tahun ditangani oleh Luis Milla.
Namanya sempat tenggelam di musim 2019 saat Tim Merah Putih diarsiteki oleh Simon McMenemy. Padahal, performanya bersama Persebaya Surabaya juga tetap apik selama bersaing di Liga 1 2019.
Advertisement
Selalu Jadi Andalan
Sosok satu ini selalu menjadi andalan bersama tim-tim yang dibelanya. Dia masih berseragam Persebaya sampai musim 2020, saat pandemi COVID-19 melanda seluruh dunia. Setelah empat musim, Irfan Jaya memilih berpisah.
Mantan pemain PSM Makassar U-21 itu memutuskan hijrah ke PSS Sleman di awal 2021. Dia langsung jadi pilihan utama di lini depan. Hal yang sama juga terjadi di BRI Liga 1.
Saking pentingnya peran Irfan Jaya, muncul ejekan dari netizen kepada PSS Sleman musim ini. Banyak yang menjulukinya Irfan Jaya FC karena memang pemain satu ini terlihat bekerja sangat keras di tim itu.
Usaha itu pun membuahkan hasil hingga Irfan dipanggil Timnas Indonesia untuk tampil di Piala AFF untuk kali kedua. Namanya juga belum tenggelam dan masih jadi pilihan utama menghuni penyerang sayap.
Irfan Jaya selalu tampil dalam dua pertandingan, kontra Kamboja dan Laos, bahkan selalu masuk starting eleven. Kemampuannya dalam dribel dan mencari ruang tembak sangat dibutuhkan.
Hasilnya, dia berhasil menyumbang satu gol saat Timnas Indonesia berpesta 5-1 kontra Laos. Di laga itu juga, Irfan Jaya dinobatkan sebagai man of the match.