Bola.com, Jakarta - Nama Witan Sulaeman menjadi salah satu pesepakbola muda di Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2020 yang terus mendapat kepercayaan dari pelatih Shin Tae-yong. Dalam tiga pertandingan awal babak penyisihan Grup B, ia selalu diturunkan, baik sebagai starter maupun pemain pengganti.
Di usia 20 tahun, pemain yang menempati posisi penyerang sayap ini mampu bermain efektif dan efisien dalam membantu serangan. Selain ketenangannya dalam membawa bola, Witan Sulaeman juga terampil dalam melepaskan umpan atau tembakan.
Baca Juga
Menuju Piala AFF 2024, Timnas Indonesia TC di Bali pada 26 November hingga 5 Desember 2024: 4 Hari Jelang Laga Pertama Tandang ke Myanmar
Update 25 Pemain Timnas Indonesia Menuju Piala AFF 2024: Justin Hubner, Rafael Struick, Ivar Jenner, Marselino Ferdinan, Asnawi Mangkualam
Piala AFF 2024: Timnas Vietnam TC Intensif 10 Hari di Korsel, Jajal Klub K League 1 dan 2
Advertisement
Apa yang didapat Witan sekarang ini sudah pasti tidak jatuh dari langit. Butuh kerja keras, pengorbanan, hingga air mata untuk bisa sampai sejauh ini.
Lahir di Palu pada 8 Oktober 2001, Witan mengawali perkenalan dengan sepak bola bersama Sekolah Sepak Bola (SSB) Galara Utama. Momen itu terjadi pada 2013 hingga 2016.
Dari sana, kemampuan Witan tercium banyak pelatih, hingga akhirnya menembus ketatnya persaingan untuk masuk Sekolah Atlet Ragunan. Di ibu kota, kualitas pemain murah senyum ini makin meningkat.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Melesat di Timnas Indonesia
Permainan Witan yang istimewa, membuatnya menarik perhatian pelatih Timnas Indonesia U-16 ketika itu, Indra Sjafri. Pada 2017, ia mencetak gol pertamanya di Piala AFF U-16 dalam pertandingan melawan Brunei Darussalam pada 13 September.
Setelah di Timnas Indonesia U-16, nama Witan selalu paten naik kelas, mulai U-19 hingga U-23. Bahkan, caps timnas senior sudah dirasakannya pada 2021.
Saat itu, Witan diturunkan dalam pertandingan persahabatan antara Timnas Indonesia melawan Oman pada 29 Mei 2021. Ia masuk sebagai pemain pengganti, menggantikan Evan Dimas Darmono pada menit ke-68.
Advertisement
Berkesempatan Tampil di Kompetisi Eropa
Witan mendapat kesempatan merasakan tampil di kompetisi Eropa. Klub Benua Biru yang diperkuatnya adalah Radnik Surdulica, klub kasta tertinggi Liga Serbia.
Setelah kontraknya habis, musim ini Witan Sulaeman pindah ke Lechia Gdansk di Liga Polandia. Bermain di Eropa memberinya wawasan lebih luas sebagai pemain sepak bola.
Ditempa di PSIM
Perlu untuk diketahui, Witan juga sempat merasakan kompetisi profesional di Tanah Air. Tepatnya bersama PSIM Yogyakarta, di kompetisi Liga 2 2019.
Bermain di PSIM menjadi batu loncatan sebelum pergi ke Eropa. Itu karena kontrak di klub Benua Biru baru bisa didapatkan bila pemain sudah berusia 18 tahun.
Nah sambil menunggu usianya cukup untuk mendapatkan izin kerja di Eropa, Witan dititipkan agennya ke PSIM. Apalagi waktu itu ada alasan lain supaya Witan tetap bisa merasakan ketatnya latihan dan atmosfer kompetisi untuk kepentingan persiapan turun di SEA Games 2018.
Advertisement