Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia tampil begitu luar biasa saat berhadapan dengan Malaysia di laga terakhir Grup B, Piala AFF 2020. Pada laga tersebut, tim asuhan Shin Tae-yong berhasil menghajar Malaysia dengan skor telak 4-1.
Semua pemain Indonesia layak mendapatkan kredit di laga ini. Namun, lini penyerangan Timnas Indonesia layak mendapatkan kredit lebih.
Baca Juga
Pengamat: Skuad Timnas Indonesia pada Piala AFF 2024 Memang Tidak Ditargetkan Juara
Komparasi 3 Skuad Timnas Indonesia Asuhan Shin Tae-yong yang Gagal di Piala AFF: Materi dan Persiapan Edisi 2024 Jadi Biang Kerok
Kegagalan Shin Tae-yong Bawa Timnas Indonesia Berprestasi di Piala AFF 2024 Jangan Bikin Fans Terpecah Belah
Advertisement
Di laga ini, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong menggunakan formasi 4-4-2 di atas kertas. Witan Sulaeman dan Ezra Walian menempati posisi penyerang. Sementara Ramai Rumakiek dan Irfan Jaya ada di posisi gelandang sayap.
Namun, di atas lapangan formasi itu berubah dengan dinamis. Witan bisa ada di posisi nomor 10. Irfan dan Ramai bisa maju ke depan dan Ezra ada di posisi penyerang tengah sendirian.
Peran duo Witan Sulaeman dan Irfan Jaya terbilang paling menonjol di antara pemain depan lain. Irfan sudah jelas, kontribusinya besar dengan mencetak dua gol.
Dua gol itu sekilas membayar kesalahan yang ia lakukan di awal babak pertama. Clearance buruk yang ia lakukan sempat membuat Malaysia kegirangan setelah berhasil dimanfaatkan jadi gol oleh Kogileswaran Raj.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Permainan Sangat Cair
Permainan kombinasi Irfan dan Witan memang sangat cair di laga ini. Gol pertama Indonesia di laga ini adalah berkat upaya keduanya.
Witan yang lolos dari jebakan offside menerima dengan baik umpan dari Rachmat Irianto. Witan sebenarnya punya kesempatan untuk mencetak gol sebab ia sudah berhadapan langsung dengan kiper Malaysia, Khairul Fahmi Che Mat.
Namun, Witan tidak egois. Ia melihat posisi Irfan Jaya jauh lebih bebas. Irfan pun tak menyia-nyiakan umpan dari pemain asal Palu, Sulawesi Tengah itu.
Irfan Jaya tampil bergantian dengan Ramai Rumakiek. Kadang ia di kiri, kadang juga ia di posisi sayap kanan. Assist yang ia berikan kepada Pratama Arhan pada menit ke-50 itu dilakukan Irfan dari posisi kanan pertahanan Malaysia. Sementara dua gol yang ia cetak di laga ini juga berawal dari pergerakannya dari posisi tengah dan kiri pertahanan lawan.
Advertisement
Ezra Cukup Efektif sebagai Papan Pantul
Ezra Walian kembali dipercaya bermain sejak awal laga oleh Shin Tae-yong. Eks pemain junior Ajax Amsterdam itu memang tidak terlalu kelihatan perannya di laga ini.
Hal itu terlihat dari keputusan Shin untuk menarik keluar Ezra pada menit ke-64. Posisinya kemudian digantikan penyerang Arema FC, Kushedya Hari Yudo.
Namun, ada satu sisi positif dari Ezra yang perlu diapresiasi dan perlu terus diperlihatkan. Posturnya yang tinggi beberapa kali cukup merepotkan lini belakang Malaysia.
Selain itu, di beberapa momen pemain berusia 24 tahun juga bisa jadi papan pantul bagi penyerang Indonesia yang lain.
Statistik
Malaysia vs Timnas Indonesia
- Shots: 7 - 23
- Shots on target: 3 - 7
- Penguasaan bola: 53% - 47%
- Operan: 312 - 278
- Akurasi operan: 71% - 72%
- Pelanggaran: 9 - 15
- Kartu Kuning: 1 - 3
- Offsides: 1 - 1
- Sepak pojok: 3 - 9
Advertisement