Bola.com, Denpasar - Timnas Indonesia sudah melesakkan 13 gol dalam empat pertandingan di Grup B Piala AFF 2020. Sejauh ini, Indonesia pun berhasil menjadi tim dengan jumlah gol memasukkan paling banyak diantara tiga negara lain di semifinal.
Disamping itu, Nadeo Argawinata dkk keluar sebagai juara Grup B setelah melumat Malaysia di pertandingan terakhir dengan skor telak 4-1. Pada semifinal leg pertama yang berlangsung pada Rabu malam (22/12/2021), Timnas Indonesia akan menghadapi tuan rumah Singapura.
Baca Juga
Advertisement
Melihat agresivitas dan mental skuad Garuda saat menghadapi Malaysia dan sempat tertinggal lebih dulu pada menit ke-13, membuat Pelatih Bali United U-18, I Made Pasek Wijaya serasa mengenang cerita ketika berseragam Timnas Indonesia di tahun 1989.
Kala itu, Pasek menjadi bagian dari skuad Garuda saat menyabet medali perunggu SEA Games 1989. Kala itu, Indonesia dilatih oleh pelatih bertangan dingin asal Rusia, Anatoli Polosin. Apa yang dilakukan Shin Tae-yong sekarang, hampir mirip dengan apa yang dilakukan Polosin saat itu.
Latihan keras menjadi salah menu sehari-hari untuk para pemain. Sayang saja Pasek tidak bisa bergabung dengan skuad Timna di SEA Games 1991 karena mengalami cedera.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Buah Kerja Keras Semua Pemain dan Jajaran Pelatih
Pasek menilai, apa yang dicapai oleh Timnas Indonesia saat ini adalah buah kerja keras semua pemain dan juga jajaran pelatih.
"Timnas Indonesia sekarang ini bisa dibilang sudah jauh sekali perkembangannya dari tahun-tahun sebelumnya,” ucap Pasek saat diwawancarai Senin malam (20/12/2021).
“Dari kondisi teknik bagus. Fisik dan mental juga sama. Mereka ini berani main pressing dari menit pertama. Mereka berani pegang bola. Apa yang ada di Timnas sekarang, saya rasa sudah lengkap,” ujar pelatih terbaik Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 U-18 2021 itu.
Maka wajar ayah kandung bek kanan Bali United I Made Andhika Wijaya ini meminta PSSI untuk tidak memecat Shin Tae-yong jika seandainya Indonesia kembali gagal meraih gelar juara Piala AFF tahun ini. "Jangan maunya instan saja. Baru gagal lalu ganti (pelatih), gagal ganti lagi,” tegasnya.
Dia menilai, Shin Tae-yong sangat paham dan mengerti apa yang menjadi kekurangan di tubuh skuad Garuda. Pasek pun tahu masih ada pro-kontra jika seandainya Timnas Indonesia gagal merengkuh gelar juara untuk pertama kalinya.
Tapi yang perlu diingat adalah, tidak ada lagi yang perlu meragukan kemampuan Shin Tae-yong. "Walaupun masih semifinal dan belum juara, tapi astungkara harus juara, lihat cara bermain Indonesia berbeda kan? Mereka bermain cepat, passing akurat. Bagaimana caranya pressing sudah cukup baik,” tuturnya.
Advertisement
Prediksi: Cetak 2 Gol ke Gawang Singapura
Lanjut mantan Asisten Pelatih Arema Cronus ini, fisik pemain jadi kunci utama. Kebetulan, Pasek menonton pertandingan Timnas Indonesia dari laga pertama Grup B menghadapi Kamboja hingga Malaysia.
"Tidak ada rasa habis (tenaga) selama 90 menit. Dari awal penyisihan ini bagus sekali. Yang perlu diapresiasi juga adalah pemain lain diberikan kesempatan bermain. Ini yang membuat tidak ada jarak antara pemain satu dengan lainnya. Kualitas semua pemain merata dan tidak ada satu atau dua pemain yang spesial. Semuanya spesial menurut saya,” beber Pasek.
Menghadapi Singapura di leg pertama semifinal Piala AFF 2020, peraih medali emas Piala Pelajar Asia 1984 ini punya prediksi Indonesia bisa menang dengan mencetak dua gol. "Bisa 2-1 atau 2-0,” harapnya.
Tapi dia mengingatkan kepada seluruh pemain Timnas Indonesia untuk tidak euforia berlebih setelah berhasil membenamkan Malaysia.
"Jangan sampai mereka merasa juara setelah berhasil menang lawan Malaysia. Mereka harus tetap fokus lawan Singapura. Coach Shin Tae-yong pasti juga sudah mengamati apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan Singapura,” tutupnya.