Bola.com, Kairo - Ratusan penggemar membanjiri rumah bintang sepak bola Timnas Mesir, Mohamed Salah, Kamis (28/6/2018) malam. Rumah pemain Liverpool itu diserbu penggemar setelah alamatnya bocor di jejaring media sosial Facebook.
Salah belum lama ini pulang dari Rusia bersama skuat Mesir, yang gagal lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2018. Mesir kalah dalam tiga pertandingan di fase grup.
Advertisement
Baca Juga
Meski Mesir gagal melaju, Salah tetap berkontribusi dengan menyumbangkan dua gol sepanjang turnamen. Dia juga berperan signifikan untuk Mesir pada babak kualifikasi. Sayangnya, Salah tak dalam kondisi benar-benar fit saat tampil di Piala Dunia.
Salah merupakan idola di Mesir, seorang icon nasional, dan sumber inspirasi bagi anak-anak muda di negara tersebut. Tak heran, saat alamat rumahnya bocor, ratusan penggemar berbondong-bondong datang dengan harapan bertemu dengan pahlawan mereka itu. Jalan dekat rumah Salah dipenuhi fans dan mobil-mobil mereka.
Crowds gather outside @MoSalah’s home in #Egypt after his address was leaked on Facebook . So what does he do? He comes out to greet people and sign autographs... We are not worthy of #MoSalah pic.twitter.com/85tlob2bDB
— shaimaa khalil BBC (@Shaimaakhalil) June 29, 2018
Meskipun fans yang datang semakin banyak, Salah tampaknya tidak panik. Pemain yang berjuluk Egyptian King tersebut malah ke luar rumah untuk menemui fans.
Mohamed Salah dengan ramah menyalami para penggemarnya. Dia juga sempat memberikan tanda tangan untuk fansnya.
I feel sorry for @MoSalah. I didn't even know he was here. its literally shocking to see a massive amount of people gathered around his house ,and the traffic was unbearable! I know that people love him but at least give him some personal space! #MoSalah #محمد_صلاح pic.twitter.com/n2aA5W7Xp6
— روضة (@Rawda_tfr) June 29, 2018
Menjelang laga terakhir di Piala Dunia 2018 kontra Arab Saudi, Mohamed Salah dikabarkan mengancam mundur dari Timnas Mesir. Dia merasa tidak senang karena merasa dimanfaatkan Federasi Sepakbola Mesir untuk kepentingan politik. Saat itu dia merasa dipaksa berfoto bersama dengan pemimpin Checnya, Ramzan Kadyrov.