Bola.com, Jakarta - Belgia lolos dari lubang jarum kala menang atas Jepang, pada Babak 16 Besar Piala Dunia 2018, Senin (2/7/2018) atau Selasa (3/7/2018) dini hari WIB. Pada laga di Rostov Arena, Rostov-on-Don tersebut, Belgia sempat kebobolan dua gol.
Sepasang gol Jepang lahir via aksi Genki Haraguchi pada menit ke-48 dan Takashi Inui (52'). Belgia bangkit pada 20 menit terakhir. Bek asal Tottenham Hotspur, Jan Vertonghen membuka skor bagi Belgia pada menit ke-69.
Advertisement
Baca Juga
Setelah itu, tim berjuluk Setan Merah tersebut melesakkan dua gol, yakni via Marouane Fellaini pada menit ke-74 dan Nacer Chadli, empat menit injury time babak kedua. Kemenangan 3-2 tersebut membuat Belgia bersua Brasil, pada perempat final Piala Dunia 2018.
Perjumpaan dua negara berawalan huruf 'B' tersebut menjadi satu di antara laga ideal pada fase perempat final. Namun, Belgia bukan tanpa masalah menjelang partai tersebut.
Secara historis, Belgia mengalami trauma dengan fase 8 Besar. Maklum, pada dua turnamen besar terakhir, yakni Euro 2016 dan Piala Dunia 2014, mereka tersingkir pada fase tersebut.
Dua tahun silam, tepatnya di Stade Pierre-Mauroy, Villeneuve-d'Ascq (1/7/2016), Belgia takluk dari Wales dengan skor 3-1. Saat itu, Belgia sempat unggul lebih dulu via Radja Nainggolan pada menit ke-13. Namun, Wales 'mengamuk' setelah menggelontorkan tiga gol via Ashley Williams (31'), Robson-Kanu (55') dan Sam Vokes (86').
Sebelumnya, Belgia juga tersingkir dari fase perempat final, tepatnya pada Piala Dunia 2014. Mereka takluk dari Argentina melalui gol tunggal Gonzalo Higuain pada menit ke-8, di Estadio Nacional Mane Garrincha, Brasilia (5/7/2018).
Pada Jumat (6/7/2018) mendatang, Belgia bakal bersua Brasil pada fase perempat final piala Dunia 2018, di Kazan Arena, Kazan. Layak menanti bagaimana Belgia bakal berusaha menghilangkan trauma perempat final.
Pelatih Belgia, Roberto Martinez mengaku anak asuhnya memiliki spirit tinggi setelah berhasil mencetak 3 gol dalam rentang 25 menit.
Sumber: SkySports