Sukses


    Kalah di Semifinal Piala Dunia Jadi Penyesalan Seumur Hidup Gelandang Inggris

    Jakarta Gelandang Timnas Inggris, Fabian Delph mengatakan dia dan rekan setimnya akan hidup dengan penyesalan hingga akhir usia mereka menyusul kekalahan 1-2 dari Kroasia di semifinal Piala Dunia 2018.

    Tak hanya itu, Timnas Inggris juga menyerah 0-2 dari Belgia dalam perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2018 di St. Petersburg Stadium, Sabtu (14/7/2018). Namun, Delph mengaku masih sangat terpukul dengan hasil pertandingan melawan Kroasia.

    Dalam laga itu, skuat racikan Gareth Southgate itu sempat memimpin 1-0 lewat tendangan bebas Kieran Trippier di menit ke-5. Namun, Kroasia bisa menyamakan skor lewat Ivan Perisic di menit ke-68.

    Kroasia balik memimpin dan memenangkan laga melalui gol Mario Mandzukic di babak perpanjangan waktu dan lolos ke final Piala Dunia 2018. "Saya kecewa, ini adalah turnamen besar bagi kami secara pribadi dan pada tingkat tim," ucap Delph kepada televisi ITV.

    "Kami memang bisa pulang dengan rasa bangga akan diri kami sendiri. Tetapi, saya pikir kami juga akan menyesali diri kami di saat-saat yang singkat itu."

    Delph melihat Timnas Inggris berpeluang melaju ke final Piala Dunia. Namun, kesempatan itu gagal diraih. "Di semifinal saya pikir kami memiliki peluang besar untuk mencapai final dan kami justru kalah," katanya.

    "Tidak hanya dalam waktu-waktu pada saat ini saja, saya pikir untuk sepanjang sisa hidup kita, kita akan selalu menyesali diri kita sendiri karena kita berpikir memiliki peluang nyata di sana," tambah gelandang Manchester City itu.

    Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

    2 dari 3 halaman

    Prestasi 1990

    Timnas Inggris yang tidak berpengalaman harus finis di peringkat keempat. Tetapi, Harry Kane sudah menyamai prestasi Piala Dunia 1990 di Italia sejak memenangkan turnamen itu pada 1966 silam.

    "Kami telah membuat perubahan besar, kami memiliki kamp fantastis dan saya pikir kami harus membangun sesuatu untuk empat tahun mendatang," kata Delph.

    "Menyelesaikan turnamen dengan kekalahan di sana (hari ini) tidak menjadi persoalan bagi kami. Kami mempunyai tim yang sangat bagus hari ini dan mampu meraih peluang mereka," tambahnya.

    3 dari 3 halaman

    Belgia Lebih Kuat

    Terkait Belgia, Delph menilai tim asuhan Roberto Martinez itu lebih kuat dari Kroasia. "Saya percaya begitu. Mereka tampaknya menjadi tim yang lebih baik daripada Kroasia," tuturnya.

    "Tetapi, ini adalah sepak bola dengan sistem gugur yang hanya membutuhkan satu penampilan serta beberapa hal aneh terjadi dan fair play untuk Kroasia. Mereka melakukannya dengan baik."

    "Mereka terus melaju tanpa henti untuk mayoritas pertandingan yang mereka menangkan. Jadi saya berharap mereka semua adalah terbaik, tetapi kami juga memainkan tim yang sangat bagus saat ini," pungkasnya. (Ant)

    Lebih Dekat

    Video Populer

    Foto Populer