Sukses


    3 Alasan Timnas Kroasia Gagal Juara di Pentas Piala Dunia 2018

    Bola.com, Moskow - Timnas Kroasia gagal mencetak sejarah untuk pertama kali menjuarai Piala Dunia 2018. Tim berjuluk Vatreni itu kalah 2-4 dari Prancis pada pertandingan final, yang berlangsung di Stadion Luzhniki, Moskow, Minggu (15/7/2018) malam WIB.

    Kroasia tampil apik mengimbangi permainan Prancis sampai menit ke-15. Namun, sejumlah tekanan yang diberikan Les Bleus membuat lini pertahanan Kroasia kendor dan kewalahan.

    Petaka terjadi pada menit ke-18 ketika Mario Mandzukic mencetak gol bunuh diri. Selang 10 menit, harapan hadir untuk Krosia setelah Ivan Perisic mencetak gol penyeimbang. Namun, hasil tersebut hanya bertahan sampai menit ke-38 setelah Prancis berbalik unggul melalui tendangan penalti Antoine Griezmann.

    Prancis semakin berkuasa setelah mencetak gol lagi melalui Paul Pogbaa (59') dan Kylian Mbappe (65'). Kedua gol tersebut lahir karena kelemahan sistem pertahanan Kroasia.

    Pada menit ke-69, Kroasia menambah gol melalui Mandzukic. Sayang, gol tersebut hanya menjadi hiburan. Skor 4-2 untuk kemenangan Prancis bertahan hingga peluit akhir. Ragam tanda tanya beredar di dunia maya terkait penampilan kroasia.

    Sebagian warganet berkomentar permainan tak biasa para pemain Kroasia. Luka Modric dkk terlihat tak maksimal dan berbeda signifikan dari 6 laga sebelumnya.

    Lalu, mengapa Kroasia bermain buruk dan gagal menjadi kampiun Piala Dunia 2018? Berikut ini 3 alasan mengapa Kroasia gagal menjadi kampiun Piala Dunia 2018 versi Bola.com.

    Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

    2 dari 4 halaman

    Pertahanan Buruk

    Selama perhelatan Piala Dunia 2018, lini pertahanan Kroasia mampu memberikan penampilan bagus. Kuarter bek Kroasia dihuni Sime Vrsjalko, Dejan Lovren, Domagoj Vida, dan Ivan Strinic.

    Mereka mampu mengadang sejumlah serangan Denmark, Rusia, dan Inggris selama fase knock out. Namun, penampilan pra bek Kroasia anti-klimaks di final melawan Prancis.

    Para bek Kroasia gagal mengalau serangan mematikan Prancis dan melakukan beberapa kesalahan fatal. Hal inilah yang membuat Prancis leluasa melakukan serangan dari berbagai lini pertahanan Krosia.

    3 dari 4 halaman

    Strategi yang Tak Jelas

    Strategi menjadi aspek yang penting dalam segala pertandingan fase knock-out. Sebab, strategi memegang peranan bagaimana alur permainan tim ketika tertinggal atau ketika sedang unggul dari lawan.

    Hal inilah yang menentukan sebuah tim bakal menjadi pemenang atau pecundang. Pada final Piala Dunia 2018, strategi yang dimainkan Timnas Kroasia tidak jelas. Pasukan Zaltko Dalic gagal mengimbangi kreasi Prancis dan terlihat kelelahan.

    Pada babak kedua, beberapa kali jarak antarpemain Kroasia terlalu lebar. Hal ini dimanfaatkan para pemain Prancis seperti Antoine Griezmann, Blaise Matuidi, Kylian Mbappe, dan Paul Pogba untuk mendikte permainan Krosia.

    4 dari 4 halaman

    Buruknya Komunikasi Antarlini

    Lini tengah dan belakang Timnas Kroasia memiliki peran penting selama Piala Dunia 2018. Komunikasi yang terjadi antara kedua sektor tersebut patut diacungi jempol selama penyisihan hingga fase knock out.

    Namun, pada final melawan Prancis, hal itu tidak berjalan dengan semestinya. Luka Modric, Ivan Rakitic, dan Marcelo Brozovic gagal melakukan tugas dan tanggung jawabnya.

    Hal itu lantas membuat bek Kroasia seperti Sime Vrsaljko, dan Ivan Strinic mengambil beberapa keputusan yang dipertanyakan. Walhasil, permainan Kroasia menjadi gampang terbaca dan akhirnya menyerah dari Prancis.

    Lebih Dekat

    Video Populer

    Foto Populer