Catat Nih, 5 Pemain Muda yang Harus Diwaspadai di Piala Dunia 2022 Qatar: Yakin Enggak Nih Bisa Berkibar?

Gelandang asal klub Barcelona berusia 20 tahun bisa dibilang satu di antara gelandang muda paling menarik di sepak bola saat ini. Dia pengumpan bola yang sangat baik. Selain kuat menguasai si kulir bundar, pemilik nama lengkap Pedro González López sosok gelandang pekerja keras yang kerap membantu serangan.

Dia mencetak lima gol dan memberikan assist dalam 22 pertandingan untuk Barcelona musim lalu. Kontribusinya yang sebenarnya untuk Catalans melampaui angka dan statistik.

Dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik Euro 2020, Spanyol berharap dia bisa lebih moncer lagi di Qatar.

Berusia 22 tahun, winger lincah ini santer diwartakan akan meninggalkan Ajax dan meneruskan petualangannya ke Premier League, Inggris, bergabung bersama Manchester United.

Punya kaki kiri yang kuat, Antony dianugerahi kualitas di atas rata-rata. Aksinya, determinasinya, pun semangat juangnya membuat para fun kagum. Dalam 33 penampilan untuk klubnya musim lalu, ia mencetak 12 gol dan memberikan 10 assist.

Di Timnas Brasil, dia baru bermain sembilan kali. Hasilnya, dua gol serta dua asis. Tak diragukan lagi, Antony masuk daftar talenta muda berbakat yang aksinya sangat dinanti.

Semua mata akan tertuju kepada Aurelien Tchouameni. Berlebihan? Tentu saja tidak. Real Madrid rela merogoh kocek sangat dalam, sebesar 80 juta euro atau sekitar Rp 1,2 triliun, demi mendapatkannya dari AS Monaco.

Pandai membaca permainan lawan, kelahiran 27 Januari 2000 itu sosok gelandang bertahan yang tak kenal lelah. Tchouameni juga kesohor dengan tembakan jitu dari jarak jauh. Musim lalu, dia mengemas trigol.

Bayern Munchen tak pernah habis menghasilkan pemain muda berbakat, termasuk Jamal Musiala. Hansi Flick, sang juru taktik Mannschaft, punya alasan kuat memasukkan pemain berusia 19 tahun itu ke dalam skuadnya yang akan bertarung di Qatar.

Gelandang serang itu membuat 40 penampilan di berbagai kompetisi musim lalu dengan raihan delapan gol dan enam assist. Pengalamannya bersama timnas senior boleh dibilang lebih dari cukup, yakni 15 caps.

Jude Bellingham, pada usia 19 tahun, sudah menjadi gelandang berbakat. Dominasinya di lini tengah dan kemampuannya menyerbu lawan membuatnya sangat efisien di usia yang begitu muda. Dia pasti akan mendapat kepercayaan besar dari bosnya, Gareth Southgate.

Meski dikelilingi pemain-pemain senior, Bellingham sama sekali tak kikuk. Dia bisa bermain lepas. Enam gol plus 14 asis dalam 43 penampilan untuk Borussia Dortmund musim lalu merupakan bukti kelayakan Bellingham masuk skuad The Three Lions.