Sukses


    5 Superstar yang Tak Pernah Cicipi Panggung Piala Dunia: Apes Banget, padahal Bergelimang Prestasi di Klub

    Bola.com, Jakarta - Piala Dunia menjadi ajang paling bergengsi bagi para pesepak bola profesional di seluruh penjuru Bumi. Mereka berlomba main habis-habisan supaya tim nasionalnya lolos ke Piala Dunia.

    Tidak hanya sebagai ajang kebanggaan, Piala Dunia juga mampu menaikan nilai tawar sang pemain jika berhasil bermain baik. Alasannya, Piala Dunia menjadi sorotan publik termasuk para pemandu bakat klub-klub besar Eropa.

    Apesnya, ada sejumlah pemain yang punya nama besar namun gagal bermain di Piala Dunia. Mereka mampu mengukir prestasi dan bermain apik bagi klubnya, tetapi tidak pernah merasakan panggung Piala Dunia.

    Para pemain besar ini gagal tampil ke Piala Dunia karena berbagai kesialan. Mulai dari apes di babak kualifikasi hingga cedera saat Piala Dunia berlangsung. Berikut 5 pemain yang apes gagal berlaga di Piala Dunia.

     

    Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

    2 dari 6 halaman

    1. David Ginola - Prancis (17 caps, tiga gol)

    Winger Prancis, David Ginola, telah malang melintang di sejumlah klub besar Eropa. Setelah mencetak 33 gol dalam 115 penampilannya di Ligue 1 bersama Paris Saint-Germain, Ginola pindah ke Liga Inggris.

    Bersama Newcastle United pada 1995, Ginola mampu mengguncang Liga Inggris dengan kecepatan berlarinya. Dia juga pernah bermain di Tottenham Hotspurs dan meraih gelar PFA Players Of The Year dan FWA Footballer of the Year.

    Sayangnya pada 1994 dia gagal ke Piala Dunia Amerika Serikat. Blundernya saat babak kualifikasi melawan Bulgaria mengubur impiannya. Ginola terakhir kali memperkuat timnas Prancis pada 1995.

     

    3 dari 6 halaman

    2. George Weah - Liberia (75 caps, 18 gol)

    Goerge Weah merupakan salah satu pemain terbaik dalam sejarah sepak bola Afrika bahkan dunia. Dia berhasil memenangkan FIFA World Player Of The Year dan Ballon d'or pada 1995.

    Dia juga pernah menjadi runner-up pemain terbaik Dunia pada 1996 di bawah superstar Brasil Ronaldo. Weah mencapai final Piala Winners Eropa bersama AS Monaco serta memenangkan dua kali gelar Liga Italia bersama AC Milan.

    Sayangnya di kancah internasional, Weah hanya mampu membawa Liberia paling mentok berlaga dua kali di Piala Afrika. Selama berkarier, Weah belum mampu mencicipi perhelatan Piala Dunia.

     

    4 dari 6 halaman

    3. Ryan Giggs - Wales (64 caps, 12 gol)

    Ryan Giggs masuk ke deretan legenda Manchester United. Dia mengoleksi rekor 963 penampilan serta mencetak 168 gol bagi Setan Merah.

    Bersama MU, dia juga merasakan 13 gelar Liga Inggris, 2 trofi Liga Champions, 4 Piala FA, 3 Piala Liga, dan masing-masing sekali Piala Super UEFA dan Piala Dunia Antarklub.

    Ryan Giggs juga meraih sejumlah gelar individu. Misalnya pemain muda terbaik PFA tahun 1992 dan 1993, serta pemain terbaik PFA 2009.

    Sayangnya, Ryan Giggs selalu apes ketika berada di kancah internasional bahkan belum pernah merasakan ajang Piala Dunia. Padahal saat itu, Wales memiliki generasi emas bersama Ian Rush, Mark Hughes, dan Neville Southall.

     

    5 dari 6 halaman

    4. Eric Cantona - Prancis (45 caps, 20 gol)

    Eric Cantona merupakan seorang pesepak bola jenius dan karismatik. Namun, dia memiliki karier internasional yang mengecewakan.

    Setelah pindah dari Prancis ke Inggris pada 1992, ia berperan penting bagi Leeds United meraih gelar Liga Inggris pertamanya sejak 1974. Dia juga meraih empat trofi Liga Inggris dan sekali trofi Piala FA bersama Manchester United.

    Dia juga meraih gelar individu untuk pemain terbaik PFA tahun 1994 dan pemain terbaik FWA tahun 1996. Sayangnya, dia sama sekali belum pernah merasakan megahnya panggung Piala Dunia.

     

    6 dari 6 halaman

    5. Alfredo Di Stefano - Argentina (6 caps, 6 gol); Kolumbia (6 caps, 0 gol); Spanyol (31 caps, 23 gol)

    Banyak orang menganggap Alfredo Di Stefano memiliki kemampuan seperti Pele dan Diego Maradona. Dia menjadi legenda Real Madrid karena mampu mencetak 216 gol dari 282 penampilan, serta memenangkan 5 Liga Champions dan 8 gelar La Liga.

    Pemain yang memiliki tiga kewarganegaraan (Argentina, Kolombia dan Spanyol) ini mampu memenangkan dua kali Ballon d'or pada 1957 dan 1958. Sayangnya pemain yang pernah memperkuat klub River Plate (Argentina) dan Huracan serta Millonarios (Kolombia) tak memiliki karier cemerlang di kancah internasional.

    Meski pernah memperkuat tiga negara berbeda, namun Alfredo Di Stefano belum pernah merasakan bermain di Piala Dunia. Pada 1958, ALfredo Di Stefano bersama Spanyol harus takluk dari Skotlandia di kualifikasi.

    Lalu pada 1962, dia sukses mengantar Spanyol ke putaran final. Sayangnya jelang Piala Dunia berlangsung di Chile, dia mengalami cedera dan terpaksa absen.

    Sumber: The National  

    Lebih Dekat

    Video Populer

    Foto Populer