Bola.com, Jakarta - Piala Dunia 1978 merupakan tonggak sejarah penting Argentina di pentas Piala Dunia. Itulah kali pertama Argentina memenangkan kompetisi sepak bola terakbar.
Pada edisi perdana, 1930, Argentina nyaris naik podium kehormatan. Bertemu tuan rumah Uruguay di final, La Albiceleste takluk 2-4.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Di edisi 1978, Timnas Argentina menjadi tuan rumah turnamen dan berada di bawah tekanan besar untuk memenangkan kejuaraan. Lawan mereka adalah Belanda yang brilian.
Â
Video Kenangan
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tancap Gas Kempes
Belanda adalah penguasa total football dan satu di antara favorit memenangkan final, meski tak diperkuat bintang mereka Johan Cruyff. Pada 1974, Belanda gagal partai puncak. De Oranje ditundukkan oleh Jerman Barat 1-2. Buntut dari kekalahan itu, Cruyff memutuskan pensiun.
Mario Kempes yang menjadi bintang turnamen membuka skor tuan rumah pada menit ke-38. Belanda menyamakan kedudukan pada menit ke-82 via Dick Nanninga. Skor 1-1 bertahan hingga waktu normal.
Â
Advertisement
Gol Mario
Pertandingan berlanjut ke babak perpanjangan waktu. Kempes kembali menjadi pahlawan Argentina, seperti yang dia lakukan sepanjang turnamen. Kempes kembali membawa negaranya unggul 2-1 pada menit ke-105.
Kempes, pemain yang sempat merumput di Liga Indonesia bersam Pelita Jaya, menerima umpan terobosan. Luar biasa, ia berhasil melewati dua bek Belanda dan berhadapan satu lawan satu dengan kiper Belanda.
Awalnya, tembakan Kempes bisa dihalau dengan kaki kiper lawan. Namun Kempes masih bisa memanfaatkan bola rebound dengan baik.
Argentina kian tak terbendung. Sepuluh menit kemudian, Daniel Bertoni memastikan kemenangan Tim Tango menjadi 3-1. Belanda kalah.
Kempes pahlawan Argentian sepanjang masa. Untuk menghormati jasa-jasanya, Stadion Cordoba di Argentina berganti nama menjadi Stadion Mario Alberto Kempes.
Â
Aturan Golden Goal
Dari Argentina, kita berangkat ke Prancis, dimana mereka dipercaya sebagai tuan rumah Piala Dunia 1998. Di edisi ini, aturan gol emas diperkenalkan membuat tim-tim bermain lebih ofensif di babak perpanjangan waktu.
FIFA mendapatkan apa yang mereka inginkan di pertandingan pertama mereka di mana aturan baru digunakan. Pada babak pertama babak sistem gugur, Prancis, bertemu tim underdog Paraguay.
Â
Advertisement
Bukti Proses
Pertandingan berlangsung sangat menegangkan karena ada banyak tekanan dari Les Blues untuk tampil lebih baik. Mereka mampu menciptakan beberapa peluang, namun Paraguay mampu menahannya. Pertandingan pun berlanjut ke perpanjangan waktu tanpa gol.
Akhirnya, pada menit ke-113, Laurent Blanc mendapat umpan silang dan melepaskan tendangan voli untuk menaklukkan Chilavert, kiper Paraguay. Itu adalah gol emas pertama dalam sejarah Piala Dunia dan seluruh bangsa menghela nafas lega.
Â
Juara Dunia
Gol Blanc menjadi satu di antara gol paling berkesan dan penting dalam turnamen tersebut. Tanpa itu, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi karena Prancis hanya bisa menang 1-0.
Tiga pertandingan kemudian Prancis mengangkat trofi di kandang sendiri, Stade de France, Saint-Denis. Bertemu Brasil, Prancis menang 3-0.
Advertisement