Bola.com, Jakarta - Masih dari cerita pilu Brasil kala menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014. Seperti apakah orang-orang Brasil mengumpakan kekalahan memalukan mereka dari Timnas Jerman?
"Kekalahan itu seperti hantu. Hantu itu akan sangat sulit hilang, jika Anda terus membicarakannya," kata Tite, pelatih Timnas Brasil, dilansir Kickers, beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Pada 8 Juli delapan tahun lampau, Timnas Brasil bertemu Timnas Jerman di semifinal Piala Dunia 2014. Ribuan pendukung Selecao tumpah ruah di Estádio Mineirão, Belo Horizonte.
Video yang Wajib Ditonton
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Di Atas Angin
Mereka yakin, armada Luiz Felipe Scolari bisa mengatasi Jerman. Di starting XI, hanya Neymar yang absen. Scolari juga tak memasukkan nama pilar kesayangannya itu di daftar pemain pengganti. Neymar harus menepi lantaran masih berkutat dengan cedera.
Tanpa Neymar, Brasil masih merasa di atas angin. Tim Samba tak terkalahkan dalam lima laga sebelumnya dengan genggaman empat kemenangan serta sekali seri. Selain itu, mereka berstatus sebagai tuan rumah.
Advertisement
Beda Hasil
Namun yang terjadi di ujung laga sungguh memilukan. Jerman masih terlalu tangguh. Tanpa kesulitan berarti, Panser Eropa menggilas tim unggulan 7-1.
Gol Oscar di menit-menit akhir tak ada artinya bagi Jerman yang sudah lebih dulu mengunci sekaligus memastikan kemenangan. Jerman unggul berkat aksi menawan Thomas Müller, Miroslav Klose, dua lesakan Toni Kroos, Sami Khedira, serta dwigol André Schürrle.
Momen Sakit
Waktu begitu lambat berjalan. Semua terdiam. Langit seakan runtuh. Kampiun lima kali Piala Dunia tersingkir secara tragis. Brasil menangis. Itu adalah kekalahan terburuk dalam sejarah.
Brasil harus puas bercokol di peringkat keempat. Jerman sendiri melaju ke final dan kemudian tampil sebagai juara setelah memperdaya Argentina 1-0 via gol semata wayang Mario Gotze di babak perpanjangan waktu.
Advertisement
Bocoran Perasaan
Enam tahun berlalu, Sami Khedira membocorkan rahasia kebringasan Die Mannschact. Menurut Khedira, saat Jerman unggul 5-0 di babak pertama, mereka sama sekali enggan menurunkan tempo permainan.
Saat itu, kata Khedira, sang pelatih, Joachim Löw, mengingatkan Khedira dkk agar terus bermain spartan. "Kita mulai lagi dalam kondisi 0-0 dan saya ingin kita pun memenangkan babak kedua," ujar Khedira, menirukan ucapan Löw.
Menang Istimewa
Kemenangan atas Brasil bukanlah keunggulan telak pertama Jerman di pentas internasional. Pada Piala Dunia 2002, mereka melibas Arab Saudi delapan gol tanpa balas. Kemenangan mencolok juga mereka raih kala menggebuk San Marino 13-0 di Kualifikasi Piala Eropa 2008.
Hanya saja, Brasil adalah pengencualian. Hal itu berlatar karena Brasil merupakan pesaing terberat Jerman di kompetisi terakbar empat tahunan. Jerman mengemas empat gelar juara, sedangkan Brasil masih teratas dengan lima trofi.
Advertisement
Bisa Bangkit?
"Sulit dipercaya," tulis legenda abadi Jerman, Franz Beckenbauer dalam akun Twitternya, merespons kemenangan penerusnya.
Pada Piala Dunia 2022 Qatar, Jerman dan Brasil masuk daftar unggulan selain Inggris, Prancis, Belgia, Belanda, dan Argentina. Jika Brasil dan Jerman kembali bersua, apakah Tite masih menganggap Der Panser sebagai sosok hantu yang menakutkan? Entahlah.