Bola.com, Jakarta - Jika kalian penggemar film, pasti ingat dong karya sinematografi berjudul 'Mendadak Dangdut' karya Rudi Soedjarwo. Cerita film ini tergolong unik, dan memberi unsur drama komedi yang menarik. Apa relasinya dengan Piala Dunia?
Ternyata ada lho, setidaknya dari perputaran nasib seseorang. Jika di 'Mendadak Dangdut' sang tokoh utama berubah dari penyanyi rock ke dangdut, panggung Piala Dunia memberi jalan yang nyaris sama.
Baca Juga
Advertisement
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dua Nama
Piala Dunia 2022 Qatar kian mendekat. Berdasarkan jadwal, turnamen terakbar empat tahunan rencananya akan mulai bergulir pada 21 November mendatang. Seperti di edisi-edisi sebelumnya, Piala Dunia 2022 juga berpotensi menghadirkan kejutan.
Dua nama yang bakal jadi sorotan adalah Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Maklum, baik Lionel Messi maupun Cristiano Ronaldo sama-sama belum pernah memenangkan Piala Dunia dalam balutan jersey tim nasional (timnas).
Bisa dibilang, ini momen yan tepat bagi keduanya untuk naik podium kehormatan mengingat Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo sudah memasuki usia senja. Messi, kapten Timnas Argentina, berusia 35 tahun. Sedangkan Ronaldo, kapten Timnas Portugal, dua tahun lebih tua dari La Pulga.
Â
Advertisement
Mendadak Yahud
Jika bisa memenangkannya, maka Messi atau Ronaldo akan disandingkan dengan ikon seperti Pele, Franz Beckenbauer, Diego Maradona, dan Zinedine Zidane.
Tapi, menariknya, Piala Dunia tak hanya panggung pemain beken macam Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Sejarah mencatat, tak sedikit pemain yang tadinya tak dikenal atau kurang familiar sontak menjadi beken lantaran aksi ciamik mereka di Piala Dunia.
Mau tahu siapa saja? Nih, tujuh di antaranya:
Â
James Rodriguez
Sebelum Piala Dunia 2014, tak banyak yang mengenalnya. Dia hanya sebatas bintang di Monaco, klub peserta Ligue 1 Prancis yang gaungnya saat itu tenggelam di antara ingar bingar dan gemerlap Premier League, La Liga, juga Serie A.
Nasib berpihak. Sukses membawa Kolombia ke perempat final serta mengukuhkan diri sebagai top skorer dengan torehan enam gol membuat James masuk radar sejumlah klub beken Eropa. Lalu, Real Madrid buru-buru memboyongnya ke Santiago Beranabeur.
Â
Advertisement
Bebeto
Kalian yang kadung menjadikan Pele, Ronaldinho, dan Ronaldo Nazário sebagai legenda Brasil, pasti kecele dengan satu nama ini: Bebeto. Dia adalah bintang sekaligus pahlawan Brasil di Piala Dunia 1994.
Bersama koleganya yang juga fenomenal, Romario, keduanya menjelma menjadi penyerang yang menakutkan. Di awal turnamen, Bebeto sempat tak masuk hitungan penyerang yang perlu diwaspadai.
Selebrasinya yang mengoyang-goyangkan kedua tangan setinggi dada laiknya menggondong bayi membuat Bebeto akan dikenang sepanjang masa.
Â
Roger Milla
Penyerang yang sempat bermain di Liga Indonesia bersama Pelita Jaya dan Persisam Samarinda ini sukses mencolong perhatian di Piala Dunia 1990. Meski sudah berusia 38 tahun, dia bisa mengemas empat gol.
Empat tahun berselang di Amerika Serikat, Milla menjadi pencetak gol tertua di Piala Dunia. Lesakan itu terjadi kala Kamerun bentrok kontra Kolombia di babak 16 besar.
Menang 2-1, Milla mencatatkan namanya di papan skor dalam usia 42 tahun. Ngeri! Rekor itu baru pecah di Piala Dunia 2014 oleh pemain Kolombia, Faryd Mondragon, yang berusia 43 tahun 3 hari.
Â
Advertisement
Fabio Grosso
Piala Dunia 2006 tak hanya drama tandukan Zidane ke dada Marco Materazzi, melainkan juga aksi heroik Grosso. Ia punya andil besar di balik kesuksesan Gli Azzurri kala itu.
Pada semifinal kontra Jerman, Grosso memecah kebuntuan sekaligus membawa Italia unggul 1-0 pada menit ke-119. Hanya berselang satu menit, Italia melumat Jerman 2-0 via lesakan Del Piero.
Â
Sayang Tenggelam
Grosso tampil cemerlang juga saat Italia bersua Prancis di final dan duel harus ditentukan lewat drama adu tendangan penalti. Menang 5-3, Grosso yang maju sebagai algojo terakhir sukses menjalankan tugasnya dengan sempurna.
Sayang, setelah itu, nama Grosso perlahan tenggelam bak ditelan bumi.
Â
Advertisement
Oleg Salenko
Kalian boleh-boleh saja tak mengenalnya. Namun, bagi rakyat Rusia, dia adalah legenda.
Pria yang kini berusia 52 tahun itu merupakan bintang negaranya di Piala Dunia 1994. Saat itu, Rusia memang hanya sampai fase grup.
Namun Salenko berbagi Sepatu Emas dengan legenda Bulgaria, Hristo Stoichkov. Keduanya memuncaki daftar topskor dengan tabungan enam gol.
Â
Rüştü Reçber
Di Piala Dunia 2002, Turki yang awalnya dilirik sebelah mata justru merangsek hingga ke sefinal. Sayang, Turki harus puas bertengger di peringkat ketiga.
Turki panen sanjungan, karena itulah kali pertama Pasukan Bulan Bintang menorehkan pencapaian terbaik di Piala Dunia. Bahkan hingga kini.
Tak salah lagi, Reçber adalah bintang sekaligus pahlawan kehebatan Turki. Bila saja Turki lolos ke final, besar kemungkinan Reçber-lah yang menyabet Golden Glove. Bukan Oliver Kahn, kiper Jerman.
Â
Advertisement
Ahn Jung-hwan
Masih dari Piala Dunia 2002, Jung-hwan juga menawan bersama Timnas Korea Selatan. Dari yang biasa-biasa saja, Jung-hwan menjelma menjadi pemain yang luar biasa.
Sukses Korea Selatan melaju ke semifinal dan akhirnya menorehkan sejarah di posisi keempat tak lepas dari keringatnya. Laga yang paling fenomenal, saat Jung-hwan dkk menyingkirkan Italia di babak perempatfinal.
Kekalahan 1-2 itu membuat rakyat Italia murka yang berbuntut pada pemecatan Jung-hwan dari Perugia.