Bola.com, Jakarta - Jauh sebelum gaya sweeper kiper dipertontonkan punggawa Bayern Munchen dan Timnas Jerman, Manuel Neuer, dunia sepak bola pernah dihiasi aksi yang lebih atraktif Rene Higuita. Akibat aksinya tersebut, Higuita dikenal dengan julukan El Loco aliasa Si Gila. Namun Higuita kena batunya justru di ajang paling bergengsi Piala Dunia.
Advertisement
Baca Juga
Saeed Al Owairan, Roller Coaster Maradona dari Padang Pasir Setelah Tampil Memukau di Piala Dunia 1994
Nostalgia Duet Maut Timnas Brasil di Piala Dunia: Lebih Dahsyat Romario-Bebeto atau Ronaldo-Romario Nih?
5 Striker Ganas yang Bakal Adu Gacor di Piala Dunia 2022: Incar Trofi Juara hingga Sepatu Emas
Tak hanya bergaya sweeper kala menghalau serangan lawan dan mengawali serangan tim, Higuita juga kerap melakukan aksi nyleneh dengan cara menggiring bola melewati pemain lawan hingga ke tengah lapangan. Ia melakukan gaya tersebut tak hanya ketika tampil di klub. Saat memperkuat Timnas Kolombia pun Higuita kerap memamerkan keberaniannya tersebut.
Salah satu aksinya yang paling fenomenal terjadi saat Kolombia dijamu Inggris pada laga uji coba di Stadion Wembley, London, 6 September 1995. Dalam suatu momen, gelandang Inggris Jamie Redknapp melepaskan tendangan ke gawang Kolombia. Bukannya menangkap bola dengan tangan, Higuita malah melakukan tendangan ala kalajengking buat menghalau bola.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tendangan Kalajengking
Higuita mengaku terinspirasi dari polah anak-anak dan sudah menunggu lima tahun menunggu datangnya bola seperti yang dilepaskan Redknapp. “Saya melihat anak-anak melakukan tendangan salto di jalan atau taman. Saya berpikir akan lebih menarik kalau hal itu dilakukan secara terbalik,” kata Higuita seperti dikutip Goal internasional.
Higuita bukannya tak pernah kena batunya kala melakukan aksi di luar kebiasaan kiper konvensional ayng hanya beroperasi di dalam kotak penalti. Apesnya, ia justru mengalami hal tersebut di Piala Dunia Italia 1990.
Hal tersebut terjadi kala Kolombia menghadapi Kamerun di babak 16 Besar. Dalam sebuah momen di babak perpanjangan waktu, Higuita melakukan kebiasaan menguasai bola di luar kotak penalti ketika Kolombia tertinggal satu gol. Namun kali ini ia gagal menipu Roger Milla.
Advertisement
Dicuri Roger Milla
Penyerang Kamerun yang kala itu berusia 38 tersebut berhasil mencuri bola yang dikuasai Higuita jauh di luar kotak penalti. Setelah itu dengan mudah Milla menceploskan bola ke gawang yang melompong. Kolombia akhirnya tersingkir karena kalah 1-2 dari Kamerun.
“Saat itu kami tertinggal satu gol dan harus tampil menyerang. Saat itulah Milla datang dan berhasil mencuri bola. Saya dituding jadi pemain yang paling bersalah karena saat itu kami kalah 1-2. Kalau skornya lebih besar dari itu, maka kejadian itu tak akan dikenang seperti sekarang,” kata Higuita di FIFA TV.
Higuita bisa dibilang masih beruntung. Setidaknya jika dibandingkan dengan nasib rekannya di Timnas Kolombia, Andres Escobar. Bek Kolombia itu membuat satu gol bunuh diri saat timnya kalah 1-2 dari tuan rumah Amerika Serikat di Piala Dunia 1994.
Kekalahan itu lalu membuat Kolombia tersingkir dari turnamen. Lima hari sesudah kekalahan itu, Escobar ditembak hingga tewas saat sedang berada di sebuah bar di Medellin, Kolombia. Sang penembak, Humberto Castro Muñoz, adalah pengawal dari Santiago Gallon, bos kartel obat bius yang kalah taruhan akibat Kolombia takluk dari AS.