Bola.com, Jakarta - Diego Maradona seperti fallen angel atau malaikat yang jatuh dalam karier sepak bolanya. Sejak kemunculannya di panggung profesonal dan internasional, semua penonton berdecak kagum.
Dia gagal menjadi bagian skuad timnas Argentina pada Piala Dunia 1978 yang akhirnya menjadi juara, karena terlalu muda. Diego Maradona kemudian masuk ke Timnas U-20 Argentina meski usianya masih 17 tahun dan menjadi juara Piala Dunia U-20 1979 di Jepang.
Baca Juga
Advertisement
Mantan Presiden FIFA Sepp Blatter bahkan mengungkapkan banyak penonton yang terpukau saat Maradona berlaga saat itu. "Dia membuat semua orang ternganga saat dia menguasai bola di kompetisi itu," ujar Blatter.
Debut internasional Argentina di tim senior terjadi saat usianya 16 tahun. Tetapi, setelah Piala Dunia U-20 ini, nama Maradona selalu menjadi bagian di timnas senior.
Lalu bagaimana kisah Diego Maradona yang penuh keajaiban ini menjadi fallen angel atau malaikat yang jatuh? Mari kita kenang sosok legenda di olahraga paling populer di dunia.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Debut di Piala Dunia
Setelah tidak dibawa pelatih César Luis Menotti pada Piala Dunia 1978 karena usianya baru 17 tahun, Diego Maradona memulai debutnya di Piala Dunia 1982 yang berlangsung di Spanyol.
Penampilan Maradona di usia ke-21 tahun ini tergolong biasa saja. Dia mampu mencetak dua gol saat babak penyisihan grup antara Argentina vs Hungaria.
Namun setelah itu, langkah Argentina harus kandas di babak 9 besar. Bahkan Maradona mendapat kartu merah saat Argentina melawan Italia.
Â
Advertisement
Keajaiban di Piala Dunia 1986
Empat tahun kemudian, Diego Maradona semakin matang bersama Barcelona dan Argentina. Dia menjadi momok yang paling ditakuti di Piala Dunia 1986.
Setiap tim yang menjadi lawan Argentina, selalu memberikan pengawalan ketat kepada Maradona. Namun, itu tidak menjadi halangan bagi Argentina untuk merengkuh gelar juara dunia.
Maradona juga menjadi legenda karena dua gol istimewanya ke gawang Inggris di ajang ini. Dua gol itu yakni gol tangan tuhan dan satu lagi saat Maradona melewati separuh pemain Inggris.
Â
Kecanduan Obat-obatan Terlarang
Setelah kekalahan di final Piala Dunia 1990, Diego Maradona kembali untuk klubnya, Napoli. Desas-desus sudah tersebar luas tentang hubungannya dengan mafia dan penyalahgunaan narkoba dan alkohol saat berada di Naples.
Setelah pertandingan Serie A melawan Bari pada Maret 1991, pemain Argentina itu dinyatakan positif kokain. Dia mendapat larangan untuk beraktivitas di dunia sepak bola selama 15 bulan oleh FIFA.
Banyak rumor beredar, bahwa Maradona sudah kencanduan narkoba sewaktu masih berseragam Barcelona. Dia kemudian meninggalkan Italia dan kembali ke Argentina untuk memulihkan diri dan bermain di klub negara asalnya.
Â
Advertisement
Argentina Tetap Membutuhkannya
Setelah hukuman dari FIFA berakhir, Diego Maradona melanjutkan karier profesional bersama Sevilla hingga Newell's Old Boys. Argentina ternyata membutuhkan jasanya untuk karena kewalahan di babak kualifikasi Piala Dunia.
Pada babak playoff menghadapi Australia, Maradona yang saat itu menjadi kapten dianggap sebagai malaikat bagi negaranya. Dia mampu menang atas Australia dengan agregat tipis 2-1 dan lolos ke Piala Dunia 1994.
Namun Maradona sempat menolak melanjutkan untuk tampil di putaran final karena tekanan publik kepadanya. Bahkan sempat ada insiden baku hantam dengan jurnalis menjelang Piala Dunia 1994.
Â
Petaka Bagi Maradona
Sempat ada diskusi mengenai Diego Maradona yang menggunakan narkoba menjelang Piala Dunia 2022. Ada yang menawarkan kekebalan dari prosedur pengujian narkoba bagi Maradona.
Rumor tersebut semakin menggaungkan Piala Dunia yang berlangsung di Amerika Serikat. FIFA dikabarkan khawatir turnamen tersebut akan sepi tanpa kehadiran Maradona yang jadi bintang saat itu.
Namun sayangnya Maradona hanya menjalani dua pertandingan di Piala Dunia 1994. Dia terbukti menggunakan obat terlarang di laga ketiga, hingga akhirnya Argentina hanya sampai ke babak 16 besar lalu kalah dari Rumania.
Sumber: berbagai sumber
Â
Advertisement