Bola.com, Jakarta - Sederet pemain muda bakal menjadikan Piala Dunia 2022 Qatar sebagai anjak unjuk gigi. Nama-nama mereka bakal menjadi bahan perbincangan yang tak akan selesai, bahkan sampai akhir turnamen.
Jika melihat tren sekarang, para jagoan muda tersebut sudah mulai punya nama. Mereka antara lain Trent-Alexander Arnold (Inggris), Darwin Nunez (Uruguay), Dusan Vlahovic (Serbia), Ansu Fati (Spanyol), Jamal Musala (Jerman), Ryan Gravenberch (Belanda), Eduardo Camavinga (Prancis), sampai Nuno Mendes (Portugal).
Baca Juga
Advertisement
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bersaing Ketat
Tak menutup kemungkinan, satu di antaranya akan mengukuhkan diri sebagai Pemain Muda Terbaik Piala Dunia edisi kali ini. Pada beberapa edisi piala dunia, jagad balbalan terpukau dengan aksi talenta-talenta muda yang mampu bersinar di pesta bola terakbar.
Kami mengajak kalian mengingat kembali aksi-aksi ciamik mereka. Satu yang pasti, ada dua nama yang belum pernah merasakan persaingan di Liga Inggris, siapa duo tersebut?, yuk lihat saja.
Â
Advertisement
Piala Dunia 1994 (Marc Overmars)
Terhenti di semifinal sejatinya bukan pencapaian terbaik bagi Belanda. Pada edisi ini, Belanda menargetkan juara.
Soalnya, pada dua perhelatan, 1974 dan 1978, De Oranje lolos ke final namun tak mampu menjadi yang terbaik. Akan tetapi, Belanda patut berbangga.
Itu karena pemain mereka, Marc Overmars, mendapat status Pemain Terbaik di Amerika Serikat. Pemain 21 tahun itu hanya sekali tak jadi starter.
Â
Piala Dunia 1998 (Michael Owen)
Kecil-kecil cabai rawit, Owen masih berusia 18 tahun. Dia nyaris tak tergantikan. Dia melakoni debutnya kala bentrok kontra Tunisia.
Masih segar dalam ingatan, gol indahnya ke gawang Argentina saat keduanya bersua di babak 16 besar. Ia berhasil memaksimalkan umpan manja David Beckham.
Si mungil itu meliuk-liuk menggiring bola hingga ke kotak penalti lawan. Berhasil melewati dua bek Argentina, Owen melepaskan tembakan keras dengan kaki kanan. Gol! Sayang, laga berakhir imbang 1-1.
Â
Advertisement
Piala Dunia 2002 (Landon Donovan)
FIFA menunjuk Korea Selatan dan Jepang sebagai penyelanggara Piala Dunia 2002. Inilah kali pertama negara Asia di percaya menjadi tuan rumah hajatan pesta bola terakbar empat tahunan.
Di sini, Donovan menawan. Sempat tak diperhitungkan, penyerang 20 tahun itu justru tampil memukau dan akhirnya merengkug gelar Pemain Muda Terbaik. Dalam laga debutnya melawan Portugal yang berkesudahan 3-2, Donovan menyumbang sebiji gol.
Â
Piala Dunia 2006 (Lukas Podolski)
Rakyat Jerman geram. Apa pasal? Panser Eropa tumbang di kandang sendiri. Sebagai tuan rumah, Jerman sejatinya bisa tampil sebagai kampiun.
Nyatanya tidak. Mereka harus puas finis di posisi ketiga. Italia, satu di antara musuh terbesar mereka, merengkuh singgasana juara usai mengalahkan Prancis 5-3 via drama adu penalti.
Namun fans Jerman masih bisa sedikit tersenyum. Hal itu berlatar idola mereka, Lukas Podolski, menyabet status Pemain Muda Terbaik dalam usia 21 tahun.
Â
Advertisement
Piala Dunia 2010 (Thomas Müller)
Müller benar-benar bikin ngiler pemain muda lainnya. Bagaimana tidak, pilar kepunyaan Bayern Munchen itu memborong dua gelar sekaligus di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan.
Selain masuk daftar topskor bersama Diego Forlan (Uruguay), David Silva (Spanyol), Wesley Sneijder (Belanda), Müller juga ditahbiskan sebagai Pemain Muda Terbaik. Tombak 20 tahun itu tampil mengilap bersama Jerman di sepanjang turnamen dengan torehan lima lesakan.
Â
Piala Dunia 2014 (Paul Pogba)
Setelah disia-siakan Manchester United, Pogba bersinar di Brasil. Penampilannya bersama Prancis membuat pilar berusia 21 tahun itu menyedot perhatian dunia.
Ketika dia berhasil mendapatkan gelar sebagai Pemain Muda Terbaik, tak ada yang berani protes. Semua bilang yes! Pogba sempat dihunjam kritik menyusul penampilannya yang tak konsisten di Euro 2016.
Kritikan itu direspons Pogba dengan lapang dada dan dua tahun berselang orang-oran balik memujinya setinggi langit.
Â
Advertisement
Piala Dunia 2018 (Kylian Mbappé)
Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Pepatah ini pas dialamatkan kepada Prancis. Di Rusia, Les Bleus pesta sampai pagi.
Tak hanya tampil sebagai jawara, skuad besutan Didier Deschamps juga banjir sanjungan karena bocah 19 tahun kelahiran Paris menyandang gelar Pemain Muda Terbaik. Mbappé memang oke. Dia mengemas empat gol, termasuk lesakan gol melawan Argentina di babak 16 besar dan satu gol di final kontra Kroasia.