Sukses


    Piala Dunia 2022 dan Cerita Timnas Italia from Hero to Zero: Langsung Nyungsep Setelah Juara Eropa

    Bola.com, Jakarta - Delapan bulan setelah memenangkan Euro 2020 dan dipuja sebagai pahlawan nasional, Italia terhempas. Itu karena mereka gagal lolos ke putaran Final Piala Dunia 2022 Qatar.

    "Persetan," tulis harian Corriere dello Sport dalam headline halaman depan, menyimpulkan rasa perih setelah Italia kalah 0-1 di kandang dari Makedonia Utara.

    Itu adalah pengulangan yang menyakitkan, setelah hal serupa juga terjadi pada Piala Dunia 1958.

    "Ini adalah bencana. Malunya lebih buruk dari sebelumnya," tulis Il Messaggero, media beken Italia lainnya.

    Italia telah memenangkan Piala Dunia empat kali, terakhir pada 2006. Mereka tersingkir di babak penyisihan grup pada 2010 dan 2014. Itu jelas sebuah kemunduran.

    Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

    2 dari 5 halaman

    Setelah Juara..

    Sukses memenangkan Euro 2020 tentunya mengapungkan asa. Hanya saja, itu sepertinya hanya sebuah keberuntungan.

    "Apa yang bisa saya katakan, kami terlalu beruntung di Eropa dan kami membayarnya. Sesederhana itu," ketus Carlo de Marchi, warga Roma.

    Sama seperti tahun 2018, Italia adalah satu-satunya mantan juara yang tidak lolos ke final dan pers melihatnya sebagai cerminan dari masalah yang lebih luas di tim nasional.

    3 dari 5 halaman

    Pelajaran Besar

    Selama dua musim terakhir, tidak ada tim Italia yang mencapai perempat final Liga Champions. Banyak klub domestik terbebani utang sehingga tidak mampu mendapatkan talenta top ke Serie A.

    "Sistem, sepak bola Italia secara keseluruhan perlu diadili," tulis harian olahraga terlaris Italia, Gazzetta dello Sport, dalam sebuah editorial. Media itu menyalahkan "kurangnya visi" di antara administrator olahraga.

    4 dari 5 halaman

    Perombakan

    Kepala liga Serie A papan atas yang baru diangkat mengakui bahwa perombakan diperlukan.

    "Kegagalan ini harus membawa semua orang ke refleksi serius dan perubahan besar dalam sistem kami," kata Lorenzo Casini, tanpa memberikan rincian apa yang perlu dilakukan.

    5 dari 5 halaman

    Bencana

    Setelah bencana Piala Dunia 2018, Italia menyalahkan pelatih tim Gian Piero Ventura dan kepala federasi sepak bola Carlo Tavecchio. Keduanya mengundurkan diri tak lama kemudian.

    Kali ini tidak ada seruan untuk mencopot pelatih Roberto Mancini. Dia masih dipuji karena pencapaiannya di Euro 2020. Namun, dia sendiri tidak menutup kemungkinan untuk mundur.

    "Mari kita lihat. Kekecewaan saat ini terlalu besar untuk berbicara tentang masa depan. Aku tidak tahu harus berkata apa," kata Mancini.

    Sumber : Reuters

     

    Sepak Bola Indonesia

    Video Populer

    Foto Populer