Bola.com, Jakarta - Ada etimologi setiap dosa manusia dialihkan ke kambing hitam. Kambing hitam ini kemudian warga buang ke padang gurun untuk menanggung dosa tersebut.
Dalam budaya kontemporer, kambing hitam identik dengan orang yang menanggung kesalahan. Hal itu juga terjadi dalam dunia sepak bola bahkan di Piala Dunia.
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Akun Bola Malaysia Puji Timnas Indonesia usai Bungkam Arab Saudi 2-0: Bisa Lolos Piala Dunia!
Advertisement
Banyak pemain yang menjadi kambing hitam akibat kekalahan yang diterima oleh timnya. Mereka juga dianggap menjadi musuh utama bagi negaranya meski sudah berjuang maksimal di setiap laga.
Bahkan ada pemain bintang yang dipuja sebelum laga tetapi karena dianggap menjadi biang kekalahan mereka langsung dicaci-maki. Keluarga sang pemain juga tidak luput dari cacian.
Berikut lima pemain yang dianggap sebagai kambing hitam di Piala Dunia. Fanatisme sepak bola di negaranya membuat dia harus menanggung derita.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. David Beckham
Laga babak 16 besar Piala Dunia 1998 antara Inggris kontra Argentia, menjadi ajang manis bagi pemain berusia 18 tahun, Michael Owen, yang mencetak gol. Namun tidak demikian dengan bintang Manchester United, David Beckham.
Beckham menjadi kuda hitam atas kekalahan Inggris dalam laga yang berakhir hingga drama adu penalti. Dia mendapatkan kartu merah karena dengan sengaja menendang pemain Argentina Diego Simeone.
Suporter Inggris menganggap Beckham seharusnya tidak melakukan hal itu. Jika Beckham tidak mendapat kartu merah, seharusnya Inggris bisa memenangkan laga dengan 11 pemain tanpa perlu adanya adu penalti.
Advertisement
2. Thierry Henry
Thierry Henry menjadi kambing hitam tetapi bukan karena kekalahan tim Prancis, melainkan kegagalan tim lawannya yakni Irlandia. Henry membuat Prancis menang agregat 2-1 pada laga babak playoff Kualifikasi Piala Dunia 2010 zona Eropa melawan Irlandia dan meraih tiket ke Afrika Selatan.
Dunia mengetahui jika gol penentuan yang dibuat William Gallas berawal dari handball Henry. Henry terlihat menyentuh bola sebelum mengirimkan umpan ke Gallas.
Seluruh Irlandia langsung membenci Henry serta muncul halaman Facebook Anti-Henry yang disukai lebih dari 100 ribu orang. Prancis bernasib nahas di Piala Dunia 2010 karena menjadi juru kunci Grup A dan langsung pulang.
3. Rene Higuita
Penjaga gawang Kolombia, Rene Higuita, kerap menampilkan aksi aneh di lapangan. Mulai dari penyelamatan memakai tendangan kalajengking, kerap maju hingga pertahanan lawan, dan mencetak gol melalui penalti.
Dia akhirnya menjadi kambing hitam pada babak 16 besar Piala Dunia 1990 antara Kolombia kontra Kamerun. Dia kerap maju ke garis pertahanan Kamerun hingga akhirnya melakukan blunder.
Kamerun akhirnya lolos ke perempat final smenang 2-1 dari Kolombia melalui babak perpanjangan waktu. Pemerintah Kolombia juga pernah menjadikannya kambing hitam saat perang mereka melawan raja narkoba Pablo Escobar.
Advertisement
4. Luis Suarez
Para pendukung pro-Afrika menganggap pemain Uruguay Luis Suarez sebagai kambing hitam kekalahan Ghana pada perempat final Piala Dunia 2010. Suarez sengaja menyentuh bola menggunakan tangan supaya bola hasil sundulan Dominic Adiyah tidak masuk ke gawang timnya.
Alhasil Suarez mendapatkan kartu merah dan Ghana mendapatkan tendangan penalti. Sayangnya tendangan penalti Asamoah Gyan di pengujung perpanjangan waktu tidak masuk.
Ghana akhirnya tersingkir karena kalah adu penalti dari Uruguay dan gagal menjadi tim Afrika pertama yang lolos ke semifinal. Tetapi para pendukung pro-Afrika tidak menganggap Asamoah Gyan sebagai kambing hitam.
5. Byron Moreno
Momen terbaik yang pernah terjadi pada Paolo Maldini adalah wasit Byron Moreno. Sang wasit yang dianggap tidak kompeten ini mengalihkan ketidakmampuan Maldini menjaga Ahn Jung-hwan, yang mencetak gol emas.
Pemain Korea Selatan ini berhasil membuat Italia malu pada laga 16 besar Piala Dunia 2002. Korea Selatan akhirnya lolos ke perempat final hingga maju sampai ke semifinal.
Bayangkan jika Moreno tinggal di Eropa dan akan jadi publik enemy warga Italia. Namun pada tahun 2010, wasit Ekuador ini tertangkap mencoba menyelundupkan heroin dan menjalani hukuman penjara dua setengah tahun.
Sumber: Planet Football
Advertisement