Bola.com, Jakarta - Sederet pemain muda akan beraksi di Piala Dunia 2022 Qatar. Nama-nama seperti Jude Bellingham (Inggris), Eduardo Camavinga (Prancis), Ryan Gravenberch (Belanda), Ansu Fati (Spanyol), Jamal Musiala (Jerman), sampai Darwin Nunez (Uruguay) bakal memantik atensi publik.
Tak menutup kemungkinan, satu di antara mereka akan merengkuh predikat sebagai Pemain Muda Terbaik. Titel tersebut memang incaran para penggawa muda di seluruh dunia, terlebih di ajang pesta bola terakbar empat tahunan.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Momen Rusia 2018
Pada pentas Piala Dunia 2018, lima pemain muda yang mewakili negaranya masing-masing sukses mencolong perhatian yang membuat mereka banjir sanjungan. Talenta berbakat Prancis, Kylian Mbappe, menyabet pencapaian prestisius sebagai Pemain Muda Terbaik.
Kebahagian Mbappe kian berlipat ganda karena Les Bleus tampil ke singgasana jawara setelah mengalahkan kuda hitam, Kroasia dengan skor 4-2 di final. Siapa saja pemain muda yang moncer di Piala Dunia 2018? Berikut informasinya, dilansir sportskeeda.
Advertisement
Hirving Lozano (Meksiko)
Hirving Lozano, yang pernah memperkuat PSV (2017-2019) merupakan pencetak gol terbanyak Eredivisie 2017/18 dengan torehan 17 gol. Tetapi, secara khusus, aksinya di Piala Dunia 2018 bersama El Tri benar-benar membuatnya menjadi pusat perhatian.
Lozano, yang sejak 2019 memperkuat Napoli, mencetak gol kemenangan melawan Jerman di pertandingan pembuka yang berakhir dengan skor 1-0. Saat mengalahkan Korea Selatan 2-1 di laga selanjutnya, dia memberikan satu asis kepada Javier Hernandez.
Winger kelahiran 1995 ini sosok yang jago dribel, penguasaan bola yang hebat, serta jeli membagikan umpan. Total, dia mengemas enam asis selama di Rusia, yang membuatnya berada di urutan kedua setelah Carlos Vela.
Jose Gimenez (Uruguay)
Gimenez menjadi duet maut bagi Diego Godin di jantung pertahanan La Celeste selama Piala Dunia 2018. Berusia 23 tahun saat itu, Gimenez punya peran besar di balik kesuksesan Uruguay ke perempat final.
Pandai menempatkan posisi dan jago membaca pergerakan penyerang lawan, Gimenez nyaris tak pernah salah langkah. Dia tak segan-segan melemparkan tubuhnya yang besar untuk memblokir tembakan lawan.
Rata-rata, dia melakukan 5,3 clearance dalam empat penampilan dan juga membuat 3,3 intersep per game.
Advertisement
Yerry Mina (Kolombia)
Mengingat debutnya yang penuh gejolak di Barcelona, hanya sedikit yang mengira dia bakal mengilap di Piala Dunia 2018. Mina tidak hanya kokoh di lini pertahanan, namun menjadi satu di antara bintang Kolombia.
Mina sukses membawa negaranya ke babak 16 besar sebelum dijegal Inggris. Meski berperan sebagai bek, Mina mampu mendulang tiga gol.
Hal itu membuatnya mendapat pujian laiknya bintang Timnas Spanyol, Sergio Ramos. Untuk pemain bertahan, mencetak tiga gol di turnamen besar tentunya sebuah pencapaian hebat. Itulah yang sudah dilakukan Mina, yang kini membela Everton di panggung Premier League.
Benjamin Pavard (Prancis)
Pavard merupakan pemain yang relatif tidak dikenal dalam daftar superstar Prancis kala itu. Dia sepenuhnya belum teruji di panggung internasional.
Dia baru melakukan debutnya bersama timnas pada November 2017. Tapi, Didier Deschamps, sang pelatih, menyadari potensinya dan menaruh kepercayaan kepada Pavard.
Advertisement
Bermain Penuh
Deschamps memainkan pilar Bayern Munchen itu di semua pertandingan Piala Dunia 2018, kecuali duel terakhir melawan Denmark di pertandingan grup terakhir. Pavard merespons kepercayaan Deschamps dengan tampil ciamik.
Dia gigih di posisi bek kanan. Dalam momen-momen tertentu, Pavard ikut menyerbu ke depan. Dia rata-rata melakukan 3,7 sapuan per pertandingan, berada di belakang Varane dan Umtiti.
Kylian Mbappe (Prancis)
Dia adalah sensasi Prancis. Penampilannya yang luar biasa tak hanya memberikan gelar kedua bagi Prancis, tapi juga bagi dirinya secara khusus.
Tak ada yang membantah, ketika status Pemain Muda Terbaik diberikan kepada eks pilar AS Monaco, yang kini bermain di Paris Saint-Germain itu. Meskipun mencetak gol di babak penyisihan grup, Mbappe menunjukkan kelasnya membantu Prancis mengalahkan Argentina di babak 16 besar dengan dua gol.
Dia kembali menunjukkan performa terbaiknya di semifinal melawan Belgia dan final kontra Kroasia. Menang 4-2 atas Kroasia, Mbappe menyumbang satu lesakan yang membuatnya sejajar dengan legenda Brasil, Pele, yang mencetak gol di Piala Dunia dalam usia remaja.
Advertisement