Bola.com, Jakarta - Bak dua sisi mata pisau, ke arah manapun, tetap akan memberi rasa sakit. Itulah yang terjadi ketika perhelatan Piala Dunia 2022 berada di tengah-tengah sirkulasi liga-liga papan atas Eropa.
Walhasil, potensi konflik kepentingan antara klub dan timnas, sudah pasti mengemuka. Oleh karena itulah, butuh kebijakan dan sikap dewasa bagi siapapun agar semuanya bisa berjalan lancar, dan tak ada yang merasa mendapat kerugian lebih besar.
Baca Juga
Advertisement
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Titik Masalah
Nah, di sinilah para pelatih top Premier League Inggris cemas. Soalnya, perhelatan Piala Dunia 2022 Qatar yang akan dimulai pada 21 November mendatang membawa dampak bagi kebugaran pemain.
Pada panggung Qatar 2022 nanti, tak sedikit pemain-pemain klub Premier League yang bakal beraksi dalam balutan jersey tim nasional masing-masing. Sebagian besar malah berstatus pemain bintang dan menjadi tulang punggung klub masing-masing.
Â
Advertisement
Rela Berkorban
Contohnya Chelsea, yang setidaknya harus rela bersiap melepas 20 pemain. Di antaranya adalah Edouard Mendy (Senegal), Thiago Silva, N'Golo Kante, Mateo Kovacic (Kroasia), Kai Havertz (Jerman), dan Raheem Sterling (Inggris).
Tottenham Hotspur mengirim 17 pemain, Manchester City bisa tembus 15 pemain dan Arsenal punya 14 pemain. Sementara itu, Liverpool bakal kehilangan 11 pemain, dan Manchester United lebih kurang delapan pemain termasuk Cristiano Ronaldo (Portugal).
Â
Jadwal Ketat
Thomas Tuchel, juru taktik Chelsea, melontarkan uneg-unegnya. "Ini akan memiliki dampak besar, baik secara emosional maupun fisik bagi para pemain," ketus Tuchel, dilansir ESPN.
Berdasarkan jadwal, final Piala Dunia 2022 akan rampung pada 18 Desember. Tak lama berselang, Liga Inggris 2022/2023 kembali bergulir seiring dengan duel-duel berat di Boxing Day.
Â
Advertisement
Bukan Salah Pemain
"Kesuksesan dan kekecewaan besar juga dapat menguras mental pemain. Beberapa hari kemudian kami harus bermain di Boxing Day. Saya agak tidak yakin tentang semua ini," imbuh Tuchel.
Tuchel tak bermaksud menyalahkan pemain, karena mereka memang wajib membela negara di pentas Piala Dunia. Hanya saja, pelatih asal Jerman itu dibalut rasa khawatir karena pemain juga punya target besar musim ini.
Â
Komentar Liverpool
"Para pemain sudah sangat fokus pada Piala Dunia, yang merupakan hal yang baik bagi mereka. Kami akan melihat bagaimana hal itu akan mempengaruhi penampilan mereka selanjutnya," kata Tuchel.
Jurgen Klopp, nakhoda The Reds, ikut angkat suara. "Kami memiliki sejumlah pemain yang pergi ke Piala Dunia. Banyak dari mereka yang bisa melaju ke semifinal. Ini kondisi yang sangat sulit, tetapi itulah situasinya," ujar Klopp.
Â
Advertisement
Cuek Saja
Berbeda dari Tuchel dan Klopp, Antonio Conte memilih tak mau ambil pusing. "Saya tak peduli," tukas Conte, seperti dikutip dari Belfast Telegraph.
Mantan pembesut Juventus yang kini mengarsiteki Spurs itu bermain di banyak pertandingan merupakan risiko pemain. Jadi tak ada yang perlu dipusingkan. Conte hakul yakin, pemainnya paham soal itu.
Â
Tunggu Saja
"Sebelum jadi pelatih, saya juga pernah jadi pemain. Anda tidak perlu berpikir soal cedera atau risiko terkena cedera dan tidak bermain di Piala Dunia. Jujur saja, saya tidak cemas dengan situasi ini," kata Conte.
So, bagaimana efek dari beragam komplikasi yang bisa saja timbul akibat keberadaan Piala Dunia di tengah-tengah liga?. Kita tunggu saja sampai perhelatan Qatar 2022 selesai.
Advertisement