Bola.com, Jakarta - Para penggemar Timnas Italia hanya gigit jari dan 'merenungi nasib' ketika Piala Dunia 2022 bergulir. Bagaimana tidak, tim raksasa Eropa tersebut tak sanggup menahan badai saat kualifikasi, yang membuat mereka tersungkur.
Situasi ini menjadi hal tak mengenakkan, apalagi status tim unggulan menjadi bagian yang selalu menyertai perjalanan Gli Azzurri. Ketika Italia tak lolos ke putaran final Piala Dunia 2022 Qatar setelah kalah 0-1 dari Makedonia Utara dalam laga playoff Maret silam, Alessandro Del Piero ikut sedih.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Woles Saja
Namun, sang legenda lantas tak latah ikut-ikutan menghakimi Giorgio Chiellini dkk. "Masih ada pertandingan lain dan kepala mereka harus tetap tegak. Kami akan tetap menyemangati mereka," kata Del Piero, saat itu, dilansir Tuttomercatoweb.
Timnas Italia adalah langganan Piala Dunia. Gli Azzuri sudah ikut ambil bagian sejak edisi 1934 atau empat tahun setelah pesta bola terakbar empat tahuan digelar pertama kali di Uruguay pada 1930.
Italia, sejauh ini, sudah mengemas empat gelar. Selain menjadi yang terbaik di Piala Dunia pertamanya pada 1934, Negeri Pizza juga digdaya di tiga edisi selanjutnya yakni 1938, 1982, dan 2006.
Â
Advertisement
Pencapaian Terbaik
Jadi, Piala Dunia 2006 di Jerman merupakan pencapaian terbaik terakhir Italia dan satu di antara pelakuk sejarahnya adalah Del Piero. Di final, Del Piero dan kolega menggebuk Prancis via adu penalti.
Tak hanya Del Piero, Italia yang kala itu ditukangi Marcelo Lippi juga dijejali sederet pemain jempolan. Yuk, kita napak tilas ke skuad Italia di Piala Dunia 2006, khususnya para starting XI serta pemain pengganti yang tampil di partai puncak
Â
Gianluigi Buffon
Buffon adalah pemain dengan caps terbanyak dalam sejarah sepak bola Italia, yakni 176 penampilan. Dia telah bermain di lima Piala Dunia dan dianugerahi Sarung Tangan Emas pada tahun 2006 untuk aksi gemilangnya di bawah mistar.
Dia terpilih karena mencatatkan lima clean sheet. Performa tersebut melengkapi statusnya sebagai satu di antara kiper legendaris di pentas Piala Dunia.
Â
Advertisement
Gianluca Zambrotta
Bek sayap ini menghabiskan sebagian besar kariernya di Juventus dengan membuat lebih dari 250 penampilan. Setelah meninggalkan Turin, ia melanjutkan bermain untuk Barcelona dan AC Milan.
Dia adalah salah satu pemain kunci dari skuad pemenang Piala Dunia 2006.
Â
Fabio Cannavaro
Cannavaro adalah satu di antara bek tengah paling berprestasi di dunia. Dia merupakan kapten Italia yang memenang Piala Dunia 2006.
Canna memiliki 136 caps internasional dan bermain untuk beberapa klub top Eropa seperti Juventus, Real Madrid, dan Inter Milan. Dia memenangkan Ballon d'Or 2006 untuk penampilannya di Piala Dunia.
Â
Advertisement
Marco Materazzi
Marco Materazzi mencetak gol penyeimbang Italia di final Piala Dunia 2006. Namun, duelnya dengan Zidane akan dikenang sepanjang masa.
Dia menghabiskan sebagian besar kariernya di Inter Milan dan memenangkan Liga Champions pada 2009/10.
Â
Mauro Camoranesi
Camoranesi menghabiskan sebagian besar hari-harinya bermain di Juventus. Dia memenangkan liga dan Supercoppa Italiana pada musim debutnya.
Camo mencapai final Liga Champions. Dia memiliki 55 caps untuk Timnas Italia.
Â
Advertisement
Gennaro Gattuso
Gattuso adalah satu di antara pemain paling terkenal dari skuad pemenang Piala Dunia. Dia memiliki 73 caps internasional dan bermain untuk AC Milan dalam sebagian besar kariernya.
Dia telah memenangkan beberapa penghargaan sebagai pemain, termasuk dua gelar Liga Champions dan Serie A.
Â
Andrea Pirlo
Pirlo adalah gelandang terkemuka di era modern. Dia memiliki 116 caps untuk Italia dan tak pernah bermain di luar Italia selain di usia senjanya.
Pada 2015 dia berangkat ke Amerika Serikat dan bermain bersama New York City FC.
Â
Advertisement
Simone Perotta
Perotta membuat 48 penampilan internasional selama karier di dunia balbalan. Dia menghabiskan sebagian besar hari-harinya di Roma dan memenangkan dua Coppa Italia dan satu Supercoppa Italiana.
Â
Francesco Totti
Francesco Totti menghabiskan seluruh kariernya di Roma. Dia membuat 58 penampilan untuk Italia dan mencetak sembilan gol.
Dia pensiun pada tahun 201,7 tetapi tetap di klub sebagai direktur. Pada 2019, ia mengumumkan pengunduran diri dari jabatan itu.
Â
Advertisement
Luca Toni
Penyerang lincah ini mencetak dua gol di Piala Dunia 2006 dan keduanya tercipta saat melawan Ukraina di perempat final. Dalam 47 penampilan untuk Italia, ia mencetak 16 gol. Pada 2016, ia pensiun dari sepak bola setelah bertugas di Verona.
Daniele De Rossi (Pengganti)
Gelandang ini sebagian besar merumput bersama AS Roma selama karier bermainnya. Namun, dia bermain untuk Boca Juniors selama beberapa bulan di akhir kariernya. Pada 6 Januari 2020, ia pensiun dari sepak bola dengan alasan keluarga.
Dia adalah gelandang dengan skor tertinggi untuk Italia karena telah mencetak 21 gol dalam 117 penampilan. Saat ini, ia bekerja sebagai asisten teknis dengan Italia U-15 dan U-20.
Â
Vincenzo Iaquinta (Pengganti)
Striker ini memainkan 40 pertandingan untuk Italia dan mencetak enam gol. Dia menghabiskan sebagian besar kariernya di Udinese dan hijrah ke Juventus.
Di sana, dia memetik trofi Serie A pada 2012/2013. Dia mengumumkan pengunduran dirinya menyusul akhir kontrak di Turin pada 2013.
Â
Advertisement
Alessandro Del Piero (Pengganti)
Legenda Italia ini adalah satu di antara striker paling disegani di dunia. Ia gantung sepatu setelah bermain untuk Delhi Dynamos di Indian Super League (ISL) pada 2014.
Del Piero telah menghabiskan waktu terbaik dalam kariernya bersama Juventus dengan memenangkan enam Serie A serta satu Liga Champions.