Bola.com, Jakarta - Penghargaan pemain terbaik atau Golden Ball (bola emas) sudah hadir di Piala Dunia sejak 1982. Total sudah ada 10 nama pemain peraih Golden Ball dari 1982 hingga 2018.
Penghargaan Golden Ball tidak selalu diberikan kepada pemain yang negaranya menjadi juara dunia. Tetapi, pemilihannya data dan statistik permainan mereka.
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Akun Bola Malaysia Puji Timnas Indonesia usai Bungkam Arab Saudi 2-0: Bisa Lolos Piala Dunia!
Advertisement
Statistiknya dihitung mulai babak penyisihan hingga ke pertandingan di babak sistem gugur selalu dihitung statistiknya. Penilaian ini yang nantinya akan membuat pemain layak mendapat gelar Golden Ball atau tidak.
Dari total 10 pemain yang telah menyabet Golden Ball tercatat hanya berasal dari tujuh negara. Bahkan Inggris yang selalu melahirkan bakat hebat sepak bola, pemainnya belum ada yang menyabet gelar Golden Ball.
Berikut 10 pemain yang mendapatkan penghargaan Golden Ball Piala Dunia dari masa ke masa. Apakah kualitas meraka layak untuk mendapatkan gelar ini?
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
10. Paolo Rossi (Italia) - Piala Dunia 1982
Paolo Rossi adalah satu-satunya pemain Eropa yang memenangi Piala Dunia, sepatu emas dan bola emas di turnamen yang sama. Dia melakukannya pada Piala Dunia 1982 bersama Timnas Italia.
Saat itu, Rossi mencetak enam gol dan membawa Italia meraih gelar juara dunia. Pada tahun yang sama, mantan pemain Juventus yang total mengemas sembilan gol di Piala Dunia ini juga memenangi Ballon d'or.
Â
Advertisement
9. Diego Maradona (Argentina) - Piala Dunia 1986
Diego Maradona bisa dibilang pemenang bola emas Piala Dunia yang paling layak. Kecemerlangan permainan individualnya bersinar saat Argentina memenangi Piala Dunia 1986.
Maradona mencetak lima gol di Piala Dunia 1986. Dua golnya ke gawang Inggris pada babak perempat final juga dikenang hingga saat ini.
Â
8. Salvatore Schillaci (Italia) - Piala Dunia 1990
Salvatore Schillaci, yang dikenal sebagai Toto Schillaci, mengejutkan semua orang di Piala Dunia FIFA 1990. Dia menginspirasi Italia untuk finis ketiga di turnamen dan mengantongi enam gol di turnamen ini.
Meski gagal mengantarkan Italia juara Piala Dunia, Schillaci berhasil mengamankan sepatu emas dan bola emas. Mantan pemain Inter Milan itu berhasil mengalahkan rekan seklubnya yakni Lothar Matthaus hingga Diego Maradona.
Advertisement
7. Romario (Brasil) - Piala Dunia 1994
Romario merupakan salah satu striker terbaik sepanjang masa. Pada Piala Dunia 1994, striker Brasil itu sedang berada di puncak karier.
Dia mencetak gol di setiap pertandingan penyisihan grup untuk Brasil dan dua lagi dalam tiga pertandingan sistem gugur. Selain memenangkan bola emas, Romario mengantar Brasil menjadi juara Piala Dunia.
Â
6. Ronaldo Nazario (Brasil) - Piala Dunia 1998
Masalah kesehatan yang dialami Ronaldo pada laga final Piala Dunia 1998 tidak menggagalkannya meraih perhargaan Golden Ball. Saat itu Brasil kalah di final dari tuan rumah Prancis dan gagal juara.
Dia juga menyabet Ballon d'or dan penampilannya di Piala Dunia 1998 menjadikannya sebagai fenomena sepak bola modern. Empat tahun kemudian, Ronaldo akhirnya mencicipi gelar Piala Dunia 2002 dan mengamankan Sepatu Emas atau pencetak gol terbanyak.
Â
Advertisement
5. Oliver Kahn (Jerman) - Piala Dunia 2002
Brasil bersama Ronaldo boleh saja merengkuh titel Piala Dunia 2002, tetapi tidak untuk gelar pemain terbaik atau Golden Ball. Penjaga gawang Jerman, Oliver Kahn, yang mendapatkannya.
Penampilannya bersama Jerman dari babak penyisihan hingga semifinal sangat menkjubkan. Dia menciptakan lima clean sheet dan hanya kebobolan tiga gol saat imbang dengan Irlandia di babak penyisihan dan dua gol dari Brasil di laga final.
Â
4. Zinedine Zidane (Prancis) - Piala Dunia 2006
Zinedine Zidane mengakhiri karier sepak bola setelah Piala Dunia 2006. Kejeniusannya membuat Prancis melaju hingga final.
Sayangnya Prancis kalah adu penalti dari Italia di laga final meski memimpin terlebih dahulu. Dia juga terlibat insiden dengan bek Italia, Marco Materazzi, hingga akhirnya mendapat kartu merah.
Â
Advertisement
3. Diego Forlan (Uruguay) - Piala Dunia 2010
Striker Uruguay Diego Forlan tidak hanya menyabet bola emas di Piala Dunia 2010, tetapi juga bisa memenangi sepatu emas. Dia menyumbangkan lima gol bagi Timnas Uruguay yang finis di posisi keempat.
Dia adalah pencetak gol terbanyak bersama di turnamen bersama Thomas Muller. Akan tetapi, Forlan mendapat sepatu emas karena menang dalam jumlah assist serta menciptakan sejumlah gol spektakuler.
Â
2. Lionel Messi (Argentina) - Piala Dunia 2014
Bintang sepak bola Argentina bahkan dunia, Lionel Messi, gagal membawa Tim Tango menjadi juara Piala Dunia 2014. Meski demikian, dia tetap merengkuh penghargaan Bola Emas.
Kontribusinya saat itu bagi Argentina memang luar biasa hingga mencapai final. Namun, Messi mengaku hanya menginginkan gelar Piala Dunia meski memenangkan Golden Ball.
Â
Advertisement
1. Luka Modric (Kroasia) - Piala Dunia 2018
Tidak ada yang menyangka, kuda hitam Kroasia mampu lolos ke final Piala Dunia FIFA 2018. Mereka memiliki generasi emas dengan Luka Modric sebagai pusatnya.
Dia hanya mencetak dua gol yang sangat penting dan memberikan satu assist di turnamen. Namun kecerdasannya membaca permainan yang membuat Kroasia tampil superior hingga ke final meski akhirnya kalah dari Prancis.
Sumber: Planet Football