Sukses


    Kisah Ivan Rakitic: Lahir dan Besar di Swiss, Menjelma Jadi Pahlawan Kroasia di Piala Dunia 2018

    Bola.com, Jakarta - Keberhasilan Timnas Kroasia ke final Piala Dunia 2018 tidak sekadar berkat sihir Luka Modric. Pemain-pemain juga berkontribusi besar bagi.

    Ada pemain lain juga menonjol di skuad Timnas Kroasia sepanjang Piala Dunia 2018, seperti Ivan Perisic, Mario Mandzukic serta sang penjaga gawang Danijel Subasic. Ada juga nama Ivan Rakitic.

    Nama terakhir tersebut hanya mencetak satu gol tetapi perannya sangat penting. Dia hanya tidak main full saat melawan Islandia, lantaran Kroasia sudah mengantongi tiket ke 16 besar.

    Meski pamornya kalah tenar dibanding Luka Modric, perannya sebagai gelandang di Kroasia sangat vital. Dia bisa membantu pertahanan serta cepat melancarkan serangan.

    Lalu bagaimana cerita Ivan Rakitic di Piala Dunia 2018 yang membuat Kroasia sulit ditaklukkan? Mari kita mengenang kehebatan pemain yang kini memperkuat Sevilla.

     

    Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

    2 dari 6 halaman

    Postur Tak Terlalu Tinggi

    Ivan Rakitic hanya memiliki tinggi badan sekitar 1,8 meter. Banyak yang menyebut posturnya ini tidak terlalu ideal apalagi untuk menjadi gelandang bertahan.

    Tapi jangan salah. Rakitic tangguh berduel memperjuangkan bola. Rakitic juga kukuh mempertahankan bola dari serobotan pemain lawam.

    Selain itu, Rakitic juga memiliki visi permainan yang luas. Ketika ada kesempatan menembak dari jarak jauh, maka dia akan melakukannya.

     

    3 dari 6 halaman

    Bikin Argentina Tak Berkutik

    Pada Piala Dunia 2018, Kroasia berada satu grup dengan Argentina, Nigeria, dan Islandia. Kroasia menang di laga pertama dan menghadapi Argentina pada pertandingan kedua.

    Argentina bukan lawan mudah karena berstatus finalis Piala Dunia 2014 serta memiliki Lionel Messi. Tetapi Ivan Rakitic mampu mematikan pergerakan dari rekannya di Barcelona itu.

    Dia juga melindungi Luka Modric supaya mampu berkreasi di lini tengah, serta menyumbang satu gol saat timnya menang telak 3-0 atas Argentina. Pada laga terakhir, Rakitic hanya jadi pemain pengganti karena Kroasia sudah pasti lolos bahkan akhirnya jadi juara grup dengan poin sempurna.

     

    4 dari 6 halaman

    Dua Kali Jadi Penentu

    Kroasia tidak menjalani laga yang mulus di fase knock-out. Pada babak 16 besar melawan Denmark dan perempat final kontra tuan rumah Rusia, mereka harus menjalani adu penalti.

    Penjaga gawang Kroasia Danijel Subasic menjadi pahlawan dengan menggagalkan dua penendang di tiap laga. Akan tetapi, Rakitic yang jadi penentu karena menjadi penendang terakhir di kedua laga itu hingga membuat Kroasia lolos.

    Pada laga semifinal melawan Inggris, Kroasia juga menjalani pertandingan hingga 120 menit. Namun, gol Mandzukic di babak perpanjangan waktu membuat mereka tidak perlu melakoni adu penalti lagi.

     

    5 dari 6 halaman

    Negara Terkecil di Final Piala Dunia

    Kroasia adalah negara terkecil kedua yang sukses melaju ke laga final Piala Dunia. Sebelumnya ada Belanda yang luas wilayahnya hanya 41.543 kilometer persegi atau lebih kecil dari Jawa Timur yang memiliki luas wilayah 47.800 kilometer persegi.

    Luas wilayah negara Ivan Rakitic yakni 56.594 kilometer persegi. Rakitic sebenarnya lahir dan memulai karier sepak bola di Swiss.

    Orang tuanya hijrah ke Swiss karena perang kemerdekaan Kroasia atas Yugoslavia berkecamuk di negaranya. Meski lahir dan besar di Swiss tetapi Rakitic lebih memilih untuk memperkuat negara asal orang tuanya.

     

    6 dari 6 halaman

    Sudah Gantung Sepatu dari Timnas

    Ivan Rakitic memutuskan gantung sepatu dari Timnas Kroasia sejak 2019 atau setahun setelah Piala Dunia 2018. Sejak 2007, dia memiliki catatan 106 berseragam Kroasia dan mencetak 15 gol.

    Rakitic juga pernah berbicara tentang putrinya yang juga sangat gemar sepak bola. "Kami mencoba memprediksi apakah dia akan terobsesi dengan sepak bola seperti saya, atau tidak peduli sama sekali, seperti ibunya," kata Rakitic.

    "Saat ini, dia agak di tengah.Jika Saya di rumah menonton sepak bola di TV dan Jika gol bersarang ke gawang tim yang dia dukung, dia benar-benar marah. Dia berkata, " Tidak! Anda harus mencetak gol!” sambungnya.

    Sumber: Sportbite

    Video Populer

    Foto Populer