Bola.com, Jakarta - Kita berharap tak ada kartu merah di Piala Dunia 2022 Qatar. Tapi siapa yang bisa menjamin? Dalam panggung Piala Dunia yang sarat tekanan, juga intrik dan drama, kartu merah kerap mewarnai laga di pesta bola terakbar empat tahunan ini.
Ironisnya, dalam beberapa edisi terakhir, kartu merah justru menerpa pemain bintang seperti Wayne Rooney, Luis Suarez, dan si "pendiam" Zinedine Zidane. Oleh karena itu, publik semakin mahfum tekanan berat terhadap nama-nama bintang yang dituntut tampil oke.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Ingin
Sebenarnya, para pemain tak pernah ada yang mengharapkan kartu 'haram' tersebut. Apalagi jika sang pemain adalah bintang yang jadi tumpuan di negaranya masing-masing. Soalnya, selain mencederai nama besar, tanpa kehadiran mereka tentunya sangat merugikan tim.
Namun, di sepak bola, sesuatu yang buruk memang terkadang sulit dihindari. Entah itu karena luapan emosi atau provokasi pemain lawan.
Nah, sekarang mari kita ulas secara singkat dan padat kenapa Rooney, Suarez, Zidane, dan pemain lainnya sampai diganjar kartu merah di ajang Piala Dunia.
Advertisement
David Beckham
Legenda Manchester United itu hanya bisa pasrah ketika wasit Kim Milton Nielsen asal Denmark mengusirnya dari lapangan pertandingan. Hal itu terjadi saat duel Inggris vs Argentina. Momen itu terjadi pada babak 16 besar Piala Dunia 1998.
Petaka berawal dari pelanggaran yang dilakukan Diego Simeone terhadap Beckham. Sampai di sini tak ada masalah. Eh, Beckham yang tengah tengkurap di atas rumput malah balik menendang Simeone.
Tak ayal, pemilik nomor 7 itu kontan diganjar kartu merah. Minus Beckham, skor 2-2 bertahan hingga akhir. Inggris akhirnya tersingkir karena kalah 3-4 dalam adu penalti.
Josip Simunic
Dalam kejadian ini FIFA malunya bukan main. Pemantiknya, terkait kinerja wasit Graham Poll asal Inggris. Poll blunder parah saat memimpin duel Australia kontra Kroasia dalam laga penentuan Grup F Piala Dunia 2006.
Poll memberikan tiga kartu kuning kepada bek Kroasia, Simunic. Kartu kuning pertama diberikan pada menit ke-61, lalu kartu kuning kedua pada menit ke-90, dan kartu kuning ketiga sekaligus kartu merah pada menit 90+3.
Usai pertandingan, Federasi Sepak Bola Australia membombardir FIFA dengan kritik pedas. Poll sendiri memilih pensiun memimpin pertandingan internasional sejak kejadian memalukan itu.
Advertisement
Wayne Rooney
Kolega di klub, musuhan dalam balutan jersey timnas masing-masing. Inggris dan Portugal bertemu di perempat final Piala Dunia 2006. Tiga Singa diperkuat Wayne Rooney, sementara Selecao das Quinas dimotori Cristiano Ronaldo.
Saat itu keduanya memperkuat klub yang sama, Manchester United. Pada menit ke-60, Rooney diganjar kartu merah karena dengan sengaja menginjak bek Portugal, Ricardo Carvalho. Pemain Portugal, termasuk Ronaldo, melakukan protes keras dan mendesak wasit agar mengusir Rooney.
Setelah wasit mengusir Rooney, Ronaldo tertangkap kamera tengah mengedipkan matanya ke arah bangku cadangan Portugal. Provokasi Bang Dodo berjalan mulus.
Zinedine Zidane
Siapa pun tahu, Zidane bukanlah pemain tempramental. Legenda Real Madrid itu memilih menikmati setiap pertandingan dengan gocekan indah serta umpan-umpan akuratnya.
Oleh karena itulah, kala Zidane diusir wasit dengan kartu merah saat Prancis bentrok kontra Italia di final Piala Dunia 2006 banyak yang kaget tak habis pikir. Banyak pihak berpendapat, tandukan Zidane ke dada Marco Materazzi, bek Gli Azzurri, bukan tanpa sebab.
Belakangan baru diketahui, Zidane terpaksa melakukan itu karena Materazzi menghina saudara perempuannya.
Advertisement
Luis Suarez
Suarez adalah seorang striker. Namun, saat Uruguay bertanding melawan Ghana di perempat final Piala Dunia 2010, eks mesin gol Liverpool itu mendadak menjadi kiper.
Kekonyolan itu terjadi saat Ghana melancarkan gempuran hebat di kotak penalti Uruguay. Dalam kemelut yang mencekam, Suarez memilih menggunakan tangannya untuk menghentikan bola yang mengarah ke gawang.
Melihat itu, pemain-pemain Ghana tentu saja mengamuk. Suarez diganjar kartu merah. La Celeste mendapat hukuman tendangan penalti.
Asamoah Gyan yang maju sebagai algojo, gagal menjalankan tugasnya dengan baik. Dari pinggir lapangan, Suarez masih sempat melihat kegagalan Gyan dan langsung berjingkrak kegirangan. Di ujung laga, Uruguay menang adu penalti 4-2.