Bola.com, Jakarta - Kartu merah kerap menjadi bumbu pertandingan yang menarik. Tak jarang, pertandingan panas akhirnya berujung hujan kartu merah.
Pertandingan seperti itu kadang seperti mirip dengan sepak bola antarkampung atau tarkam di Indonesia kerap kali diwarnai insiden baku hantam. Tidak hanya antarsuporter tetapi juga pemain bahkan ofisial kedua tim.
Baca Juga
Advertisement
Ada beberapa penyebab kericuhan terjadi, mulai dari permainan keras menjurus kasar kedua tim hingga menganggap keputusan wasit yang berat sebelah. Selain itu, ada juga tim dan suporter yang tidak menerima kekalahan jadi penyebab kericuhan.
Petugas keamanan ditambah panitia turnamen tarkam yang jumlahnya cuma segelintir akhirnya kerepotan melerai kericuhan. Alhasil, sejumlah pertandingan tarkam di negeri ini akhirnya dilarang pihak kepolisian.
Lalu apa jadinya jika hal di tarkam ini terjadi di pertandingan profesional, bahkan kancah internasional? Meski tidak sampai ricuh masal namun ada sejumlah pertandingan profesional sempat panas karena banyaknya kartu merah yang wasit keluarkan.
Berikut lima pertandingan dengan jumlah kartu merah yang banyak. Permainan laga profesional ini pun dianggap sebagai laga tarkam oleh penontonnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Portugal vs Belanda di Piala Dunia 2006
Banyak orang yang menyebut laga babak 16 besar Piala Dunia 2006 antara Portugal vs Belanda sebagai Peperangan Nuremberg. Dari namanya sudah menggambarkan betapa kerasnya karena ada 16 kartu kuning dan empat kartu merah.
Wasit asal Rusia, Valentin Ivanov melihat cocok untuk mengeluarkan kartu merah untuk Khalid Boulahrouz, Giovanni van Bronckhorst dari Belanda, lalu Costinha dan Deco dari Portugal. Presiden FIFA saat itu Sepp Blatter mengatakan wasit yang memimpin laga, yang akhirnya dimenango Portugal ini, juga seharusnya mendapatkan kartu kuning
Advertisement
2. Fenerbahce vs Galatasaray (2002)
Derby Istanbul yang mempertemukan Fenerbahce vs Galatasaray selalu panas dengan permainan keras. Pada Februari 2002, empat pemain Galatasaray mendapat kartu merah saat kalah 0-1 dari Fenerbahce.
Lalu pada musim 2007/2008, ada empat kartu merah lagi saat keduanya saling bentrok. Pertemuan tahun 2012 juga tidak kalah sengit karena wasit mengeluarkan dua kartu merah dan empat belas kartu kuning.
3. Atletico Madrid Vs Osasuna (2007)
"Sudah jatuh tertimpa tangga," peribahasa ini cocok tersemat kepada Osasuna saat bertandang ke markas Atletico Madrid pada Januari 2007. Mereka pulang dari Vicente Calderon dengan kekalahan 0-1 dan juga empat pemainnya mendapat kartu merah.
Keempat pemain Osasuna yang mendapat kartu merah yakni Carlos Cuellar, Roberto Soldado, Ricardo Lopez, dan Raul Garcia. Keempatnya mendapat larangan bermain di laga selanjutnya.
Advertisement
4. Chesterfield vs Plymouth Argyle (1997)
Pertandingan kasta bawah Liga Inggris, League Two, antara Chesterfield vs Plymouth Argyle serasa tarkam. Ada lima kartu merah yang wasit keluarkan pada laga yang kerap disebut The Battle of Saltergate pada Februari 1997.
Seorang pemain Plymouth mendapat kartu merah pertama setelah melanggar keras pemain Chesterfield di babak pertama. Pada babak kedua terjadi perkelahian antara kedua tim saat kiper Plymouth cedera yang membuat wasit mengeluarkan empat kartu merah lagi.
5. Bristol Rovers vs Athletic Wigan (1997)
Lagi-lagi di sepak bola Inggris, wasit mengeluarkan lima kartu merah saat laga Bristol Rovers vs Athletic Wigan. Bahkan empat kartu merah pada laga yang berlangsung pada Desember 1997, itu pun baru pada babak pertama.
Wasit Kevin Lynch mengeluarkan kartu kuning kedua untuk pemain Rovers, lalu terjadi perdebatan yang membuat dua pemain Rovers mendapat kartu merah dan satu untuk pemain Wigan. Rovers harus bermain dengan tujuh pemain di menit ke-71 karena satu lagi pemainnya yang harus mandi lebih cepat.
Sumber: Planet Football
Advertisement