Bola.com, Jakarta - Timnas Italia bakal menjadi sorotan ketika Piala Dunia 2022 di Qatar berlangsung. Kali ini, publik tak akan membahas penampilan mereka di lapangan, melainkan zona penyesalan yang muncul.
Italia absen di Piala Dunia 2022 dan dunia meratapinya. Empat tahun di Rusia, di pentas Piala Dunia 2018, Italia juga alpa. "Piala Dunia tanpa Italia merupakan sesuatu yang sangat disayangkan," kata Kaka, dilansir Rai Sport.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Kaka bukan orang Italia. Dia orang Brasil. Namun, Kaka tak lepas dari Negeri Pizza. Soalnya, dia pernah lama di sana. Pemilik nama lengkap Ricardo Izecson dos Santos Leite itu merupakan legenda Milan. Bersama I Rossoneri Kaka bermain dua periode, 2003–2009 dan 2013–2014.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Momen Itu
Jadi, kalau Kaka tersentak dan masgyul, itu sesuatu wajar. "Saya bersedih mereka tersingkir," ujar Kaka. Kita boleh bersedih karena Italia, tapi kita bangga dengan sejarah mereka yang gemilang.
Sejak keikutsertaan mereka pada 1934, Gli Azzurri sudah mengoleksi empat gelar juara. Mereka terbanyak kedua bersama Jerman, yang juga mengantongi trofi yang sama. Posisi teratas masih ditempati Brasil dengan tabungan lima gelar juara.
Baiklah. Sekarang mari kita menoleh ke belakang sejenak, ke momen indah yang pernah dipahat Italia di pentas sepak bola terakbar empat tahunan.
Advertisement
Tahun 1934
Dipercaya sebagai tuan rumah dan merupakan partisipasi mereka pertama di Piala Dunia, Italia langsung tancap gas. Melaju ke final, mereka mengalahkan tim kuat Cekoslowakia 2-1.
Sukses Italia ini sekaligus gemerlap bagi Eropa, karena inilah kali pertama Piala Dunia dimenangkan di Benua Biru. Sebelumnya, di edisi perdana, Uruguay suskes memenangkan Piala Dunia 1930.
Sayang, Uruguay tak berangkat ke Italia. Sang juara bertahan melakukan boikot, karena ingin membalas dendam kepada tim-tim Eropa yang menolak berpartisipasi dalam edisi Piala Dunia 1930 di negara mereka.
Periode 1938
Di edisi ini, Italia kembali berjaya. Mereka menjadi yang terbaik di Prancis, mengulang sukses pencapaian empat tahun sebelumnya di kandang sendiri.
Di final, Italia meremukkan Hongaria 4-2. Vittorio Pozzo, pelatih Italia, sosok yang sangat berjasa dan istimewa. Bagaimana tidak, dia merupakan satu-satunya pelatih yang mampu memenangkan dua Piala Dunia secara beruntun (1934 dan 1938).
Advertisement
Mengenang 1982
Setelah sekian purnama tak juara, Italia mengamuk di Piala Dunia 1982 yang berlangsung di Spanyol. Mereka bersua Jerman Barat di partai puncak.
Mentas di Stadion Santiago Bernabéu, Madrid, di bawah tatapan lebih kurang 90 ribu penonton, Italia yang saat itu ditukangi Enzo Bearzot menang telak 3-1 via Paolo Rossi, Marco Tardelli, dan Alessandro Altobelli.
Momen 2006
Tak diunggulkan sama sekali lantaran masih dalam trauma skandal Calciopoli yang memalukan itu, Italia justru memesona. Di final, Alessandro Del Piero dkk mengalahkan Prancis 5-3 dalam adu penalti setelah bermain imbang 1-1 hingga babak perpanjangan waktu.
Sumber: Theanalyst
Advertisement