Bola.com, Jakarta - Sesangar-sangarnya Dante, hatinya langsung ciut setiap kali momen pahit itu kembali diungkit. Apa itu? Apalagi kalau bukan tragedi pembantaian di ajang Piala Dunia 2014.
Jumpa Jerman di semifinal, Timnas Brasil dipermak 1-7. Ini adalah kekalahan terburuk dalam sejarah Seleccao di pesta bola terakbar empat tahunan besutan FIFA. "Sangat sulit untuk melupakannya karena kekalahan itu teramat sangat menyakitkan," kata Dante, dilansir CNN.
Baca Juga
Advertisement
Sebenarnya, Dante tak masuk starting XI jika saja Thiago Silva, yang jadi pilihan utama tak terkena akumulasi kartu kuning. Mendapat perintah dari pelatih Luiz Felipe Scolari, Dante bersama tiga bek Brasil, yakni Marcelo, David Luiz, dan Maicona, berusaha mengamankan gawang Júlio César agar tak kebobolan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kehilangan Kekuatan
Tapi, Dante yang saat itu bermain untuk raksasa Jerman, Bayern Munchen, seperti kehilangan kekuatan. Dia yang biasa tampil garang tanpa kompromi tak kuasa menahan laju gempuran penyerang Jerman yang dimotori oleh Miroslav Klose.
Pada babak pertama, Brasil sudah kebobolan lima gol. Selepas itu, Dante dkk lagi-lagi tak berkutik di lini belakang. Tanpa perlawanan berarti, tuan rumah kembali diberondong dua gol.
Advertisement
Banyak Tekanan
Sempat memperkecil skor via Oscar, namun gol pada menit ke-90 tersebut tak mampu meluputkan tuan rumah dari petaka. Bisa ditebak, rakyat Brasil tak terima dengan kekalahan memalukan itu.
"Usai pertandingan, kami mendapat banyak tekanan," kata Dante yang kini berusia 38 tahun dan sejak 2016 merumput bersama Nice. Ekses neraka di Estádio Mineirão, Belo Horizonte, 8 Juli 2014, berbuntut panjang.
Nasib Scolari
Federasi Sepak Bola Brasil (CBF) medepak Scolari dari kursi pelatih. Padahal, dia pernah memberi trofi untuk sang raksasa dunia ini.
Scolari sempat membela diri, namun nasi sudah menjadi bubur. CBF bergeming. "Saya tak mengerti jika ternyata satu pertandingan kemudian membalikkan semuanya," katanya.
Advertisement
Efek Lain
Buntut lainnya, 10 pemain yakni Júlio César, Victor, Dante, Maxwell, Henrique, Ramires, Hernanes, Bernard, Jô, dan Fred tak pernah lagi dipanggil ke timnas.
Maicon beruntung tidak masuk yang ke-11, tetapi memainkan satu lagi pertandingan persahabatan pasca-turnamen. Setelah itu, dia menghilang dari peredaran seragam Brasil.
Sumber: Theanalyst