Bola.com, Jakarta - Kita terlalu asyik dengan Kylian Mbappé, sehingga kita lupa Benjamin Pavard. Seperti Mbappé, Pavard adalah bagian dari skuad Timnas Prancis di Piala Dunia 2018. Pada edisi ini, Prancis tampil sebagai juara dan Mbappé dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik.
Kala itu, sukses Les Bleus tak lepas dari kontribusi Pavard. Meski kurang beken, dia mendapat kepercayaan penuh dari pelatih Didier Deschamps. Dari tujuh laga, bek VfB Stuttgart itu mendapat enam kesempatan tampil.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Dia menggeser posisi seniornya, Djibril Sidibe. Duel kontra Argentina di babak 16 besar merupakan momen spesial bagi kelahiran 28 Maret 1996 ini. Tendangan volinya dari luar kotak penalti menyamakan skor menjadi 2-2, yang akhirnya berujung kemenangan 4-3 bagi Prancis.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jika Tak Cetak Gol
Bayangkan, jika saja Pavard tak mencetak gol bisa jadi ceritanya akan lain. Hanya beberapa menit setelah selebrasi Pavard, Prancis menambah dua gol lagi via Mbappé.
Keputusan Deschamps membawa Pavard ke Rusia tak sia-sia. Pavard menjawabnya dengan tampil sepenuh hati, juga segenap jiwa. Dia hanya melakukan sembilan pelanggaran dan mengantongi satu kartu kuning.
Di ajang seketat Piala Dunia, pencapaian tersebut cukup baik bagi seorang bek. Sebelum Piala Dunia 2018, tak banyak yang mengenal Pavard. Dia kalah terkenal dari Mbappé, Paul Pogba, Antoine Griezmann, Raphaël Varane, Blaise Matuidi, serta penjaga gawang andalan, Hugo Lloris.
Advertisement
Lama di Jerman
Hal itu karena Pavard lama tinggal di Jerman, bermain untuk VfB Stuttgart. Dia memutuskan hengkang ke Jerman pada 2016, setelah dinilai gagal bersaing di tim utama Lille besutan Frederic Antonetti.
Di Jerman, Pavard berkembang menjadi bek tangguh. Selain cerdas, si jangkung ini juga jagoan duel bola-bola udara. Tak heran, kalau dia masuk daftar bek terbaik Bundesliga.
Deschamp Jeli
Penampilan luar biasa Pavard di tanah rantau sampai jua ke telinga Deschamps. Sang pelatih memilih untuk memantau langsung sang bakat terpendam ke Stuttgart. "Dia datang untuk menonton pertandingan ketika saya bermain di Stuttgart," kata Pavard.
Merasa yakin dan mantap dengan pilihannya, Deschamps memanggil Pavard pulang ke tanah air guna mengikuti TC atau pemusatan latihan jelang Piala Dunia 2018. Waktu kemudian menjawab, keputusan Deschamps berbuah manis.
Meski sempat dikritik karena harus menepikan bek-bek senior yang lebih berpengalaman, Deschamps ternyata tak salah pilih. Pavard sendiri terus bersinar.
Advertisement
Laris Manis
Sekembalinya dari Rusia, dia bergabung dengan raksasa Jerman, Bayern Munchen. Jika bernasib baik, tak menutup kemungkinan Pavard juga masuk skuad Timnas Prancis di Piala Dunia 2022 Qatar. From zero to hero.
Satu yang pasti, publik dunia akan memahat nama Pavard di hati mereka sebagai satu di antara pemain yang membuat mimpi Lionel Messi kembali kandas. Yup, pada 2018, Messi sangat berharap bisa menuntaskan ambisi meraih trofi Piala Dunia. Sayang, semuanya hancur berantakan gara-gara Prancis, juga Pavard tentunya.