Bola.com, Jakarta - Sepak bola, termasuk Piala Dunia, memang tak pernah lepas dari ragam tradisi. Hal itu kerap mewarnai banyak pertandingan, termasuk di pentas terakbar empat tahunan sekelas Piala Dunia.
Namanya juga tradisi, beberapa di antaranya bahkan sulit diterima nalar. Namun boleh percaya boleh tidak, ritual-ritual khusus itu tetap dipertahankan hingga kini.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Nah, yuk sekarang kita lahap ada tujuh tradisi di sepak bola yang wajib kamu ketahui. Tapi tak semuanya langgeng karena mendapat larangan keras dari FIFA selaku otorita sepak bola dunia. Penasaran?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mural Wajah
1. Hampir di setiap pertandingan sepak bola, termasuk di Piala Dunia, kita selalu melihat banyak suporter yang melukis wajah dan kostum serta rambut dengan tema sesuai bendera negara masing-masing.
Advertisement
Dari Paman Sam
2. Sorakan "Saya Percaya". Penggemar Amerika sangat identik dengan sorakan ini. Awalnya hanya teriakan "Saya percaya". Kemudian ada yang menambahkannya sehingga menjadi , "Saya percaya bahwa kita akan menang!".
Namun, tahukah Anda bahwa sorakan itu dimulai sebagai sorak-sorai football (American football)? Siswa persiapan angkatan laut Jay Rodriguez membuatnya pada tahun 1998 dan menggunakannya di pertandingan sepak bola serta bola basket di sekolah.
Lama kelamaan menjalar ke Akademi Angkatan Laut dan akhirnya ke tim nasional sepak bola mereka kala berlaga di pentas internasional.
Sepak Bola Telanjang
3. Di Brasil ada istilan Sepak bola Minggu "telanjang". Apa itu? Penggemar di seluruh negeri keluar rumah dan memainkan apa yang disebut sepak bola pelada ("telanjang").
Di jalanan, di pantai, mereka bermain sepak bola di pelabuhan tanpa alas kaki dan dengan bola yang sudah usang. Selain tanpa alas kaki, beberapa di antaranya bahkan tak memakai kaus. Meski begitu, tradisi ini bisa menyatukan daerah yang satu dengan daerah yang lainnya.
Advertisement
Burung Spesial
4. Raksasa Portugal, Benfica, punya dua maskot elang: Victory dan Glory. Dalam beberapa kesempatan partai kandang, kedua elang perkasa itu terbang masuk ke dalam stadion yang membuat ribuan fans sangat bergembira.
Pada laga Grup E Liga Champions 2021 antara Benfiva vs Dynamo Kiev di Estadio da Luz, Lisbon, Portugal, misalnya, sang elang terbang berputar-putar di dalam stadion sebelum duel dimulai. Percaya nggak percaya, di akhir pertandingan Benfica menang 2-0.
Tukar Jersey
5. Bertukar jersey setelah pertandingan. Ini juga tradisi yang bertahan hingga kini. Meski terkadang laga berlangsung ketat dan keras, namun akhir pertandingan kedua tim saling bersalaman dan berpelukan bahkan bertukar jersey.
Ternyata, tradisi itu sudah dimulai sejak 1931, ketika Prancis mengalahkan Inggris untuk pertama kalinya. Tradisi itu kemudian menular pertama kali di Piala Dunia 1954.
Advertisement
Bawang Putih
6. Siung bawang putih tak melulu untuk bumbu atau penyedap makanan semata. Bagi klub Spanyol, Deportivo La Coruna, bawang putih lebih dari itu.
Setiap kali laga kandang, pemain menaburkan siung bawang putih di sekitar lapangan dengan keyakinan bahwa mereka akan mengusir roh jahat. Hasilnya, dari 1991 hingga 2010 mereka tak pernah kalah setiap kali menjamu Real Madrid.
Vuvuzela Menawan
7. Vuvuzela telah populer di kalangan tim dan penggemar Afrika sejak akhir 1980-an. Dari mana asalnya? Sebagian besar sejarawan percaya itu dimulai sebagai alat penyembuhan di gereja ketika para pemimpin memainkannya bersama drum selama kebaktian khusus.
Setelah penggunaannya yang luar biasa di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, FIFA akhirnya melarang keberadaan vuvuzela di Piala Dunia 2014.
Sumber: Al
Advertisement