Bola.com, Jakarta - Menjelang Piala Dunia 2022 bergulir di Qatar, ada sejumlah memori yang bisa kita kenang dari edisi-edisi sebelumnya. Memori yang menarik adalah rekor kemenangan terbesar di Piala Dunia.
Tim-tim yang lolos ke Piala Dunia adalah yang dari setiap benua. Mereka harus melewati laga kualifikasi yang berat sebelum tampil di putaran final Piala Dunia.
Baca Juga
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Akun Bola Malaysia Puji Timnas Indonesia usai Bungkam Arab Saudi 2-0: Bisa Lolos Piala Dunia!
Timnas Indonesia Sikat Arab Saudi, Serba Pertama yang Nikmat Malam Ini : Ah, Fans Bisa Tidur Nyenyak Nih
Advertisement
Meskipun berstatus tim-tim terbaik dari setiap benua yang tampil di Piala Dunia, tetapi kerap kali ada kesenjangan kekuatan. Ini terjadi karena kemajuan sepak bola di setiap benua berbeda-beda.
Kesenjangan kekuatan ini yang membuat terciptanya kemenangan terbesar atau telak dalam sejarah Piala Dunia. Negara-negara yang berasal dari benua yang kuat sepak bolanya menjadi para pelaku sedangkan negara dari benua yang lebih lemah jadi korbannya.
Berikut enam kemenangan terbesar dalam sejarah Piala Dunia. Kita mulai dari skor 8-0 hingga yang terbesar yakni 10-1, meski belum ada yang menyamai rekor tim sepak bola wanita Amerika Serikat yang menang 13-0 atas Thailan di Piala Dunia wanita 2019.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Swedia 8-0 Kuba (Piala Dunia 1938)
Piala Dunia 1938 belum mengenal babak penyisihan grup dan langsung menggunakan sistem gugur. Uniknya kemenangan telak Swedia atas Kuba ini terjadi di laga perempat final dan kemenangan terbesar di luar babak penyisihan grup.
Pada laga 16 besar, Swedia berhasil mengalahkan Austria karena aksi walkover, sementara Kuba membungkam Rumania setelah pertandingan ulang. Kedua tim akhirnya bertemu di perempat final yang disaksikan 7.000 orang.
Dua pemain Swedia, Gustav Wetterstr dan Harry Andersson, sukses mencetak hat-trick. Ini juga tercatat dalam sejarah Piala Dunia, karena ada dua pemain dari tim yang sama mencetak hat-trick dalam satu pertandingan.
Â
Advertisement
Uruguay 8-0 Bolivia (Piala Dunia 1950)
Piala Dunia 1950 merupakan satu-satunya edisi yang tidak menyuguhkan final. Penentuan juara masih menggunakan sistem grup di mana empat pemuncak grup penyisihan bertemu lagi dalam satu grup untuk menentukan gelar juara.
Uniknya, pada babak penyisihan grup, pembagian isi tiap grup tidak merata karena ada yang terdiri 4 tim, 3 tim, bahkan 2 tim. Beruntung bagi Uruguay yang hanya menghadapi Bolivia karena Prancis memilih mundur lantaran perjalanan jauh ke Brasil selaku tuan rumah.
Di laga penyisihan grup ini, Uruguay menghajar 8-0 Bolivia dan membuat mereka melaju ke putaran grup final menghadapi Brasil, Swedia, dan Spanyol. Uruguay akhirnya berhasil meraih juara Piala Dunia setelah menang dari Brasil dan Swedia serta imbang kontra Spanyol.
Â
Jerman 8-0 Arab Saudi (Piala Dunia 2002)
Kemenangan telak di Piala Dunia ini terjadi pada abad ke-21. Striker Jerman yang namanya bakal tercatat di buku sejarah, Miroslav Klose, mencetak gol debutnya di Piala Dunia.
Pada laga ini Klose mengemas hat-trick, dengan seluruh golnya dicetak melalui kepalanya. Klose menyamai rekor pemain Cekoslowakia Tomas Skuhravy yang mencetak hat-trick melalui sundulan saat menghadapi Kosta Rika pada Piala Dunia 1990.
Setelah itu, Klose juga mengukir rekor yang lain, seperti selalu mencetak gol di empat edisi Piala Dunia serupa Uwe Seeler (Jerman) dan Cristiano Ronaldo (Portugal). Klose juga mengukir rekor sebagai pemain tersubur selama Piala Dunia dengan 16 gol dan pemain yang paling produktif membobol gawang dengan kepalanya.
Â
Advertisement
Hungaria 9-0 Korea Selatan (Piala Dunia 1954)
Hungaria tidak asing dengan kemenangan besar di Piala Dunia dan Korea Selatan termasuk korbannya. Pada Piala Dunia 1954, Hungaria memiliki generasi emas dan merupakan favorit meraih gelar juara.
Keganasan generasi emas Hungaria terlihat saat membantai Korea Selatan 9-0 di laga pertama lalu, Jerman Barat jadi korban selanjutnya saat dibantai 8-3. Hungaria akhirnya melaju mulus hingga babak final dan kembali bertemu Jerman Barat.
Sayangnya, di final mereka justru takluk 2-3 dari Jerman Barat yang mereka jadikan bulan-bulanan di babak penyisihan grup. Meski gagal memenangi Piala Dunia, Hungaria masih memegang rekor tim yang mencetak gol paling banyak dalam satu edisi Piala Dunia.
Â
Yugoslavia 9-0 Zaire (Piala Dunia 1974)
Ada yang aneh ketika Grup 2 Piala Dunia 1974 mempertemukan juara bertahan Brasil, bersama Skotlandia, Yugoslavia, dan debutan asal Afrika, Zaire (kini Kongo). Brasil, Skotlandia dan Yugoslavia bermain imbang ketika saling berhadapan.
Penentuan siapa yang lolos berdasarkan selisih gol dan Zaire jadi bulan-bulanan ketiga tim. Yugoslavia yang akhirnya menjadi pemuncak grup setelah menang telak 9-0 atas Zaire yang dibesut pelatih asal Yugoslavia.
Namun, pada Piala Eropa atau Euro 2000, Yugoslavia mengalami hal sebaliknya saat dibantai 1-6 oleh Belanda. Kekalahan itu merupakan tang terbesar di Euro dan Yugoslavia satu-satunya peserta Piala Eropa yang kebobolan enam gol atau lebih.
Â
Advertisement
Hungaria 10-1 El Salvador (Piala Dunia 1982)
Setelah tampil perkasa tetapi gagal juara di Piala Dunia 1954, Hungaria kembali mengamuk di edisi 1982. Mereka menciptakan rekor yang hingga kini belum bisa dipecahkan saat menang 10-1 dari El Salvador.
Mereka begitu tampil perkasa di laga perdana babak penyisihan grup saat mencetak rekor dengan memasukan 10 gol ke gawang lawan dalam satu pertandingan Piala Dunia. Namun di laga selanjutnya, Hungaria justru kalah telak 1-4 dari Argentina.
Pada laga ketiga Hungaria imbang 1-1 saat menghadapi Belgia dan membuat sang pencetak rekor kemenangan terbesar tersingkir. Pada Piala Dunia edisi ini, Italia yang akhirnya juara setelah menang 3-2 atas Jerman Barat di final.
Sumber: The Analyst