Bola.com, Jakarta - Dalam sejarah Piala Dunia bermunculan striker-striker hebat dari berbagai benua, termasuk dari Eropa. Kehebatan mereka terus menjadi sorotan dan perbincangan menarik.
Mereka tidak hanya mencetak banyak gol di Piala Dunia, tetapi namanya juga membekas di hati pencinta sepak bola. Aksi-aksi mereka terus dikenang meskipun genarasi terus berganti.
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Akun Bola Malaysia Puji Timnas Indonesia usai Bungkam Arab Saudi 2-0: Bisa Lolos Piala Dunia!
Advertisement
Berikut tujuh striker Eropa yang namanya begitu membekas di ajang Piala Dunia. Mereka menjadi legenda karena mencetak banyak gol.
Yuk, kita simak daftar lengkapnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
7. Helmut Rahn (Jerman Barat)
Helmut Rahn mencetak rata-rata satu gol per pertandingan dalam dua edisi Piala Dunia yang dia ikuti. Dia juga mengemas dua gol pada final Piala Dunia 1954 saat Jerman Barat melawan Hungaria.
Padahal saat itu Hungaria tidak pernah kalah selama empat tahun. Di laga ini, dia mencetak gol kemenangan dengan kaki terlemahnya.
Advertisement
6. Miroslav Klose (Jerman)
Klose menjadi momok lini pertahanan lawan dalam empat Piala Dunia antara 2002 dan 2014. Dia mencetak 16 gol selama Piala Dunia.
Tidak ada pemain yang mengoleksi lebih banyak gol dibanding dirinya di turnamen ini. Pemenang sepatu emas Piala Dunia 2006 tersebut adalah pemain ketiga yang mencetak gol di empat Piala Dunia yang berbeda.
5. Paolo Rossi (Italia)
Paolo Rossi menjadi bagian dari barisan striker hebat Italia di Piala Dunia 1978, bersama Roberto Bettega, dan Franco Causio. Paolo Rossi mencetak tiga gol di Argentina, bersama tim yang bisa dibilang lebih baik daripada yang memenangi Piala Dunia empat tahun kemudian di Spanyol.
Pada 1982, Rossi bermain lagi setelah absen dua tahun karena skandal Totonero. Dia mencetak hattrick saat melawan Brasil di penyisihan grup, kembali menyumbang dua gol di semifinal dan satu di final. Rossi pun berhak meyabet Golden Boot.
Advertisement
4. Eusebio (Portugal)
Eusebio hanya bermain di satu edisi Piala Dunia, tepatnya pada 1966 di Inggris. Tetapi dia tampil mengesankan hingga mendapatkan gelar sepatu emas karena sembilan gol yang dia cetak.
Dia selalu menyumbang gol di semua pertandingan Portugal, selain laga pembuka kontra Hungaria. Eusebio menceploskan empat gol saat comeback di perempat final melawan Korea Utara. Bulgaria, Brasil, Inggris, dan Uni Soviet gagal menghentikannya.
3. Sandor Kocsis (Hungaria)
Seperti Eusebio, Kocsis hanya bermain di satu Piala Dunia tetapi mencetak 11 gol dari lima pertandingan pada 1954. Dia seharusnya mendapatkan trofi Piala Dunia bersamaan dengan gelar sepatu emas.
Dalam kategori rasio gol per pertandingan, tidak ada yang memiliki angka lebih tinggi daripada Kocsis. Dia mencetak gol hampir di setiap laga, sayangnya gagal menambah pundi-pundi di final yang menentukan.
Advertisement
2. Just Fontaine (Prancis)
Just Fontaine juga memegang rekor gol terbanyak yang dicetak dalam satu turnamen. Dia mengemas 13 gol pada satu-satunya ajang Piala Dunia yang diikutinya pada 1958.
Saat itu, Prancis kalah di laga semifinal dari Brasil yang memiliki Pele, meski Fontaine mencetak gol. Meski kalah di semifinal, dia tidak terbendung mencatatkan diri dalam buku sejarah Piala Dunia dengan 13 gol dalam satu turnamen.
1. Gerd Muller (Jerman Barat)
Mesin pencetak gol yang tak terbendung, Gerd Muller turun ke Piala Dunia 1970. Dia mencetak gol kemenangan dalam pertandingan pembukaan Jerman Barat melawan Maroko, lalu hat-trick kontra Bulgaria, dan Peru.
Dia mengakhiri turnamen Piala Dunia 1970 dengan sepuluh gol. Empat tahun kemudian, di kandang sendiri, dia memang hanya membukukan empat gol, tetapi berhasil meraih gelar juara dunia.
Sumber: Give Me Sport
Advertisement