Bola.com, Jakarta - Menjelang Piala Dunia 2022, FIFA menolak keinginan Timnas Denmark perihal seragam latihan mereka yang dianggap berbau Hak Asasi Manusia (HAM).
Sebelumnya, federasi sepak bola Denmark, DBU sempat melayangkan permintaan kepada FIFA. Yaitu untuk mengenakan seragam latihan yang bertuliskan; “Hak Asasi Manusia untuk Semua”.
Baca Juga
Advertisement
Namun seperti dilansir dari BBC, FIFA langsung menolaknya. Badan sepak bola tertinggi dunia itu memang sejak awal melarang semua pesan yang berbau politik dan meminta seluruh tim untuk fokus pada sepak bola.
Timnas Denmark sendiri tergabung di Grup D Piala Dunia 2022. Tim berjulukan Dinamit akan bersaing dengan Prancis, Australia, dan Tunisia.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Terima Keputusan
Namun demikian, pihak federasi sepak bola Denmark atau DBU membantah bahwa yang tertera dalam jersey latihan mereka bernuansa pesan politik. Meski demikian, Denmark tetap tunduk pada FIFA dengan menerima keputusan itu.
“"Kami hari ini mendapat pesan dari FIFA bahwa jersey latihan yang digunakan para pemain untuk berlatih, di mana ada tulisan 'hak asasi untuk semua' pada bagian perut, telah ditolak karena alasan teknis, yang sangat disesalkan," ungkap Direktur DBU Jakob Jensen kepada Ritzau via BBC.
"Bagi saya, ini adalah jersey dengan pesan yang sangat sederhana tentang hak asasi manusia secara umum," lanjut dia.
Advertisement
Klarifikasi Federasi Sepak Bola Denmark
Timnas Denmark sedianya telah merancang tiga jenis seragam selama perhelatan Piala Dunia 2022. Termasuk untuk jersey ketiga mereka yang berwarna hita, untuk mewakili warna berkabung.
Namun dalam peraturan FIFA, menyatakan bahwa peralatan tim apa pun, termasuk pakaian, tidak boleh menunjukkan slogan, pernyataan, atau gambar politik, agama, hingga bersifat pribadi.
"Adalah hak FIFA sebagai penyelenggara turnamen ini untuk mengatakan bahwa kami tidak bisa melakukannya. Tentu saja FIFA melakukan ini untuk mencegah segala macam hal aneh. Kami tidak berpikir itu aneh,” tuturnya.
“Kami tidak berpikir ada politik di dalamnya. Kami berpikir bahwa hak asasi manusia bersifat universal, dan kami mendukung pandangan ini,” jelasnya.
Murni Sepak Bola
Sementara FIFA telah memberitahu kepada 32 tim peserta Piala Dunia, bahwa sepak bola tidak boleh dikaitkan dengan ideologis atau politik.
Surat itu sempat dikritik oleh pegiat Human Rights Watch, Amnesty International dan LGBTQ+ di Inggris dan Wales, sementara 10 asosiasi sepak bola Eropa, termasuk Inggris dan Wales.
Sumber: BBC
Advertisement