Bola.com, Jakarta - Sepak bola seharusnya menjadi ajang kegembiraan. Prinsip itu juga berlaku untuk perhelatan Piala Dunia 2022.
Turnamen sepak bola empat tahunan itu akan menghadirkan pesta yang membuat dunia bisa merasakan suka cita. Ribuan bahkan jutaan orang dari seluruh dunia akan saling bertemu di negara tuan rumah.
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Akun Bola Malaysia Puji Timnas Indonesia usai Bungkam Arab Saudi 2-0: Bisa Lolos Piala Dunia!
Advertisement
Tetapi ada sejumlah suporter yang bakal dilarang hadir di ajang Piala Dunia 2022 di Qatar. Pasalnya mereka datang tidak murni untuk melihat sepak bola dan merasakan kegembiraannya tetapi sering berbuat onar.
Satu kelompok yang dipastikan tidak boleh hadir di Qatar yakni Barra Brava dari Argentina. Kelompok suporter ini memang dikenal sering berbuat kegaduhan.
Lalu bagaimana cerita mereka tidak boleh hadir di Piala Dunia 2022 di Qatar? Langsung simak aksi mereka yang memang tidak boleh dibiarkan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Alasan Pelarangan
Total ada 6.000 orang anggota kelompok Barra Brava Argentina yang dilarang ke Qatar. Bahkan pemerintah Argentina menyebut kelompok suporter ini ilegal jika hadir di Qatar.
"Tindakan kekerasan yang terjadi di sini bisa saja juga di Qatar. Kami ingin membawa perdamaian kembali ke sepak bola dan bahwa yang kejam berada di luar stadion," kata Menteri Kehakiman dan Keamanan Argentina, Marcelo D'alessandro, seperti dikutip Mirror.
"Mereka dimasukkan untuk menjadi bagian dari "barras" (penggemar kekerasan), karena sering melakukan tindakan kekerasan, untuk asosiasi terlarang seperti "Trapitos" (dilarang hadir) demi keamanan semua pihak," tambah D'alessandro.
Advertisement
Cara Pencegahan Suporter Datang ke Qatar
Untuk melakukan kontrol di Qatar, pejabat itu mengatakan akan mengirim delegasi dari pihak kepolisian. "Seperti biasa di Piala Dunia, delegasi dari berbagai badan polisi (negara) akan dikirim untuk bekerja sama dengan otoritas keamanan Qatar," kata Marcelo.
Bahkan pada Juni, Kementerian Keamanan Nasional menandatangani perjanjian kerja sama dengan kedutaan Qatar. Tindakan ini untuk mencegah penggemar Argentina yang brutal untuk menghadiri Piala Dunia.
Di antara 6.000 Orang Argentina yang dilarang memasuki stadion, D'alessandro mengatakan sekitar 3.000 adalah "barrabravas". Mereka bahkan sudah tidak diizinkan menghadiri pertandingan liga lokal.
Sumber: Mirror