Bola.com, Jakarta - Timnas Prancis datang ke Piala Dunia 2022 Qatar sebagai juara bertahan. Pasalnya ia merupakan juara edisi terakhir Piala Dunia pada tahun 2018.
Namun perjuangan Les Blues untuk mempertahankan titel juara dipastikan sangat berat. Bukan cuma banyak rival kuat, tapi juga anak asuh Didier Deschamps harus menghadapi catatan buruk sang juara bertahan.
Baca Juga
Advertisement
Ya, jika melihat rekam jejak tiga edisi terakhir Piala Dunia, juara bertahan selalu gugur pada fase grup!
Kutukan dimulai pada Piala Dunia 2010. Pada edisi ini, sang juara bertahan, Timnas Italia menjadi posisi buncit Grup F.
Padahal kala itu, anak asuh Marcello Lippi hanya satu grup dengan Paraguay, Slovakia, dan Selandia Baru.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Berlanjut ke Spanyol
Kemudian pada Piala Dunia 2014, giliran Timnas Spanyol yang merasakan kutukan juara bertahan.
Digadang bisa mempertahankan gelar lewat permainan Tiki Taka, Xavi Hernandez dan kawan-kawan justru hanya finis ketiga pada fase Grup B.
Dari total tiga laga, Spanyol hanya bisa mengalahkan Australia tapi kalah dari Belanda dan Cile.
Advertisement
Timnas Jerman Juga Rasakan Kutukan Juara Bertahan
Timnas Jerman juga merasakan kutukan juara bertahan pada Piala Dunia 2018. Der Panzer bahkan hanya jadi juru kunci Grup F.
Satu grup dengan Swedia, Meksiko, dan Korea Selatan, Jerman menang sekali dan kalah dua kali.
Ironisnya pada partai penentuan di mana Jerman bertemu Korea Selatan yang sudah tidak berpeluang lolos, mereka justru kalah 0-2.
Punya Materi Mengerikan
Ditilik dari materi pemain, Prancis sungguh mengerikan. Nama-nama beken macam Kylian Mbappe, Benjamin Pavard, dan striker gaek yang musim lalu tampil ciamik bersama Real Madrid, Karim Benzema, sepertinya masih dipercaya di starting XI.
Piala Dunia 2022 juga bakal menjadi panggung istimewa bagi pemain muda Prancis. Mereka adalah Aurelien Tchouameni, Christopher Nkunku, William Saliba, Ibrahima Konate, Matteo Guendouzi.
Tak menutup kemungkinan, satu dari kelimanya bisa mengulang pencapaian Mbappé sebagai Pemain Muda Terbaik Piala Dunia 2018.
Advertisement
Daftar Skuad Timnas Prancis di Piala Dunia 2022
Kiper
- Alphonse Areola (West Ham United)
- Hugo Lloris (Tottenham Hotspur)
- Steve Mandanda (Rennes)
Bek
- Lucas Hernardez (Bayern Munchen)
- Theo Hernandez (AC Milan)
- Presnel Kimpembe (Paris Saint-Germain)
- Axel Disasi (Monaco)
- Ibrahima Konate (Liverpool)
- Jules Kounde (Barcelona)
- Benjamin Pavard (Bayern Munchen)
- William Saliba (Arsenal)
- Dayot Upamecano (Bayern Munchen)
- Raphael Varane (Manchester United)
Gelandang
- Eduardo Camavinga (Real Madrid)
- Youssouf Fofana (Monaco)
- Matteo Guendouzi (Marseille)
- Adrien Rabiot (Juventus)
- Aurelien Tchouameni (Real Madrid)
- Jordan Veretout (Marseille)
Penyerang
- Karim Benzema (Real Madrid)
- Kingsley Coman (Bayern Munchen)
- Ousmane Dembele (Barcelona)
- Olivier Giroud (AC Milan)
- Antoine Griezmann (Atletico Madrid)
- Kylian Mbappe (Paris Saint-Germain)
- Christopher Nkunku (RB Leipzig)
- Marcus Thuram (Borussia Moenchengladbach).