Bola.com, Doha - Presiden FIFA, Gianni Infantino membuka peluang untuk Korea Utara menjadi tuan rumah Piala Dunia pada suatu saat. Hal itu dilakukan demi 'menyatukan semua negara'.
Infantino berpidato panjang dan luas menjelang Piala Dunia 2022 yang disebut kontroversial, karena kebijakan dan perlakuan Qatar terhadap pekerja migran.
Baca Juga
Hasil Liga Inggris: Dipaksa Imbang Everton, Chelsea Gagal Kudeta Liverpool dari Puncak
Hasil Liga Italia: Bang Jay Gacor 90 Menit, Venezia Sikat Cagliari dan Keluar dari Posisi Juru Kunci
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
Advertisement
Infantino juga mengklaim berempati dengan kelompok-kelompok yang terpinggirkan dan menuduh media barat sebagai 'kemunafikan'.
The Athletic mengabarkan Gianni Infantino sempat mendekati Korea Utara untuk maju sebagai tuan rumah Piala Dunia, meski tahu negara itu dipimpin penguasa yang diktator dan terisolasi.
"FIFA adalah organisasi sepak bola global. Kami adalah orang-orang sepak bola, bukan politisi. Kami ingin menyatukan manusia," ujar Infantino dinukil dari The Athletic.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penjelasan Gianni Infantino
"Negara mana pun dapat menyelenggarakan Piala Dunia. Jika Korea Utara ingin menjadi tuan rumah, itu sesuatu," tutur Infantino.
"Saya benar-benar pergi ke Korea Utara beberapa tahun yang lalu untuk bertanya kepada mereka apakah mereka siap menjadi tuan rumah Piala Dunia Wanita bersama Korea Selatan."
"Ya, saya tidak berhasil. Jelas. Tetapi saya akan melakukannya 100 kali lagi jika itu membantu," imbuh pria asal Swiss tersebut.
Advertisement
Korea Utara Pernah Diajak Jadi Tuan Rumah Bersama
Pernyataan Infantino terkait pendekatan ke Korea Utara untuk menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia Wanita kemungkinan merujuk pada bursa pencalonan edisi 2023.
Pada Maret 2019, Korea Selatan berencana untuk mengajak Korea Utara untuk maju ke bursa pencalonan penyelenggara Piala Dunia Wanita 2023. Akan tetapi, rencana itu gagal karena hubungan kedua negara dianggap tidak layak.
Komentarn Gianni Infantino
"Hanya keterlibatan yang dapat membawa perubahan nyata," imbuh Infantino, yang telah menjadi Presiden FIFA sejak 2016 ini.
"Kami adalah organisasi global dan ingin tetap menjadi organisasi yang menyatukan dunia," jelas lelaki berusia 52 tahun itu.
Advertisement
Pernyataan Gianni Infantino
Sebelumnya, Infantino meminta 32 negara Piala Dunia 2022 untuk bersaing dan fokus terhadap sepak bola, tetapi menggunakan konferensi pers untuk membela Qatar dan mendesak pemahaman tentang keyakinan yang berbeda.
"Saya masih yakin Piala Dunia 2022 akan membuka mata banyak orang dari dunia barat hingga dunia Arab," terang Infantino.
Pidato Presiden FIFA
"Kita hidup di dunia yang sama. Kita harus hidup bersama. Kita harus memahami satu sama lain, tetapi juga memahami bahwa kita juga berbeda, dengan kepercayaan, sejarah yang berbeda, latar belakang yang berbeda, tetapi dunia yang sama. Kita harus rukun satu sama lain," paparnya.
"Itu sebabnya jika Anda datang ke sini dan melihat sesuatu yang salah, katakan saja. Tetapi katakan juga bagaimana kami dapat memperbaikinya, jadi mungkin kami dapat membantu," ungkapnya.
Advertisement
Simak Keseruan Piala Dunia 2022 di EMTEK