Laporan Ade Yusuf Satria dan Hendry Wibowo dari Qatar
Qatar diterpa isu Hak Asasi Manusia dalam persiapan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Disebutkan puluhan ribu pekerja migran meninggal dunia akibat pembangunan stadion.
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Akun Bola Malaysia Puji Timnas Indonesia usai Bungkam Arab Saudi 2-0: Bisa Lolos Piala Dunia!
Advertisement
Bola.com penasaran dengan kebenaran kabar di atas. Kami berbincang dengan WNI yang tinggal di Qatar sekitar 10 tahun namun minta dirahasiakan identitasnya.
Menurutnya soal angka puluhan ribu migran meninggal dunia itu adalah kurang akurat. Karena data yang dikumpulkan adalah angka kematian semua migran sejak Qatar ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia pada tahun 2010 sampai 2022.
"Data yang digunakan media barat soal angka meninggal dunia mencapai puluhan ribu itu adalah data orang meninggal dari 2010 sampai 2022," ujar narasumber kami.
"Jadi mereka masukkan itu semua non Qatari yang meninggal dunia, termasuk yang kecelakaan lalu lintas. Orang meninggal karena usia, wabah corona. Seolah-olah dibuat orang Qatar meninggal dunia itu puluhan ribu karena persiapan Piala Dunia," lanjutnya.
Â
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cuma Ratusan
Padahal menurutnya angka kematian akibat pembangunan stadion itu sebenarnya hanya ratusan saja.
"Meninggal dunia akibat pembangunan stadion itu cuma sekitar 100 orang. Itupun karena selama pembangunan stadion sakit," kata Bakhtiar.
"Tapi selama ini seakan di-framing semua meninggal itu korban Piala Dunia. Ini tidak benar juga," lanjutnya.
Â
Â
Â
Advertisement
Negara Tertentu Saja
Menurutnya pekerja itu mendapat perlakuan bagus dari pemerintah Qatar. Seperti upah yang cukup dibanding dari negara asal, dapat tempat tinggal sampai tiket pesawat untuk mobilisasinya.
"Migran yang direkrut untuk pembangunan stadion itu umumnya dari negara-negara. India, Nepal, Bangladesh, Srilanka dan sekitarnya," ujarnya.
"Di mana di negara mereka yang mereka dapatkan di sini sudah lebih baik. Media barat menyoroti soal tempat tinggal jelek, padahal kondisinya itu sudah lebih baik ketimbang di negaranya," tambahnya.
Â
Banyak Tunjangan
Dia turut merasakan bahwa pemerintah Qatar memperlakukan sangat baik para pekerja dari luar negeri sepertinya dirinya.
Bukan cuma gaji lebih besar ketimbang Indonesia, dirinya juga dapat tunjangan tempat tinggal, transportasi, tiket pesawat pulang pergi sampai sekolah anak gratis.
Advertisement
Liputan Langsung dari Qatar
Â