Bola.com, Doha - Tugas seorang pelatih sepak bola tak melulu memberi program latihan dan taktik permainan di pertandingan. Lebih dari itu, pelatih harus memiliki jiwa leadership dan mengayomi para pemain agar menjadi sebuah kesatuan yang solid.
Sikap itu ditunjukkan Graham Arnold, pelatih Timnas Australia di Piala Dunia 2022. Bahkan sikap manusiawi juga dilakukan Arnold usai Australia membungkam Tunisia 1-0 lewat gol sundulan Mitchell Duke pada lanjutan penyisihan Grup D Piala Dunia 2022 di Stadion Al Janoub, Sabtu (26/11/2022).
Baca Juga
Advertisement
Dengan menyeka air mata, Graham Arnold ikut larut di tengah kerumunan perayaan yang diiringi lantunan lagu Down Under yang dinyanyikan para suporter melalui pengeras suara stadion setelah peluit akhir.
Graham Arnold pantas sangat emosional atas kemenangan malam itu. Karena tiga poin atas Tunisia merupakan kemenangan ketiganya dalam 18 pertandingan di ajang Piala Dunia.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ikut Dibawa ke Qatar
Ketika para pemain The Socceroos berkerumun di pinggir lapangan merayakan kemenangan setelah 12 tahun paceklik mendulang tiga poin di ajang Piala Dunia, Graham Arnold menuntun Martin Boyle yang memakai kruk penyangga kaki.
Boyle adalah striker utama di Timnas Australia. Namun dia absen karena mengalami cedera lutut beberapa minggu sebelum Piala Dunia 2022 digelar. Kendati begitu, Arnold tetap membawa Boyle ke Qatar.
Advertisement
Beri Motivasi
Seperti dikutip dari Associated Press, Arnold terus memotivasi dan memberi peran kepada Boyle di dalam tim. Penyerang kelahiran Aberdeen, Skotlandia, itu diberi tugas sebagai staf analisis di skuad Australia. Sebuah posisi strategis yang tentu saja tak mengganggu aktifvtas fisik bagi Boyle yang sedang memakai kruk.
Martin Boyle telah 15 kali membela Australia di Piala Dunia. Saat ini dia bermain di klub Hibernian di Liga Utama Skotlandia. Boyle sebelumnya bermain di beberapa klub seperti Montrose, Dundee United, dan klub Arab Saudi, Al Faisaly.
Merasa Kehilangan
Makanya, Graham Arnold merasa sangat kehilangan dengan absennya gacoan utama di lini depan itu. Beruntung Mitchell Duke sukses menggantikan peran Boyle yang absen.
"Untuk menjaga agar semua pria tetap bersemangat, saya harus membawa Boyle. Karena dia adalah salah satu pria paling fantastis yang pernah saya temui di tim ini. Tidak mungkin saya memulangkan dia. Sementara dia sangat berjasa untuk Australia. Dia pantas mendapatkannya lebih dari siapa pun setelah ikut meloloskan Australia ke Piala Dunia 2022,” kata Graham Arnold.
Advertisement
Tetap Membumi
Di ruang ganti, Arnold mengingatkan para pemainnya jangan terlalu larut atas keberhasilan menjegal Tunisia.
“Saya hanya berkata, seluruh Australia sangat bangga dengan kalian. Tetapi kita tidak perlu menggelar pesta. Sukses ini akan jadi cerita sampai di rumah. Nikmati saja beberapa menit ini di lapangan bersama para suporter. Kemudian mandi es, pulih, dan bersiap untuk melawan Denmark,'” ucap Arnold.
Jadi Titik Balik
Graham Arnold juga yakin kemenangan malam itu bisa mempersatukan bangsa Australia. Socceross adalah julukan Timnas Putra, sedangkan Matildas sebutan untuk Timnas Putri Negeri Kangguru.
“Ada satu atau dua tim yang mempersatukan bangsa dan, itu adalah Socceroos dan Matildas,” ujar Arnold.
“Saat Socceroos bermain di Piala Dunia, penggemar AFL, liga rugby, dan kriket, mereka semua menjadi penggemar sepakbola. Saya kira mereka juga bangga bila Matildas sukses seperti Socceroos," jelasnya.
Sumber: Associated Press
Advertisement
Persaingan Grup D Piala Dunia 2022
Piala Dunia 2022 Eksklusif di Emtek Group
Advertisement