Laporan Ade Yusuf Satria dan Hendry Wibowo dari Qatar
Qatar adalah satu di antara negara di dunia sangat sedikit merasakan hujan. Tentu berbeda dengan Indonesia, yang jika masuk musim penghujan, intensitas hujan begitu tinggi.
Advertisement
Bola.com merasakan betul selama meliput Piala Dunia 2022 di Qatar. Periode November-Desember seharusnya sudah musim dingin.
Namun sampai satu pekan lebih kami di sini, sama sekali belum merasakan turunnya hujan. Sebaliknya cuaca terbilang masih terik dan lembab.
Setiap harinya, panas bisa mencapai 30 derajat celsius. Kebetulan kami bertemu salah satu WNI yang bekerja di Qatar, Bakhtiar.
Menurutnya sejak tinggal di Qatar tahun 2011, ia memang sangat jarang merasakan turunnya hujan. "Dalam satu tahun di sini, hujan cuma turun 1-2 kali. Biasanya hujan turun bulan November," kata Bakhtiar.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Salat Istisqa
Saking jarangnya hujan, Bakhtiar Sutanto turut menceritakan biasanya pemerintah Qatar sampai memerintahkan warganya untuk Salat Istisqa atau salat meminta hujan.
"Saat Salat Istisqa, Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani hadir langsung bersama jamaah lainnya. Yang memimpin imam atau ulama. Himbauan Salat Istisqa ini sampai ke sekolah-sekolah juga," kata Bakhtiar Sutanto.
"Jadi nanti ditentukan dalam satu hari, kita semua Salat Istisqa," lanjutnya.
Advertisement
Euforia
Jika hujan akhirnya turun, menurut Bakhtiar, semua warga Qatar merayakannya. Perayaan tersebut salah satunya dengan turun ke jalan.
"Kalau hujan itu, orang-orang keluar rumah. Mandi hujan, mensyukuri nikmat Allah SWT karena akhirnya turun hujan," lanjut Bakhtiar.
Bakhtiar turut menceritakan musim dingin di Qatar sebenarnya belum sampai ke puncaknya. Dia menyebut bulan Januari, suhu bisa mencapai di bawah 10 derajat celsius.
Laporan Langsung dari Qatar
Advertisement