Bola.com, Jakarta - Selama dua dasawarsa terakhir pergelaran Piala Dunia, tim-tim dari Benua Eropa menguasai gelar juara. Sementara kontestan dari Amerika Latin harus puas sebagai runner-up.
Terakhir kali, Brasil yang sukses menembus keperkasaan wakil Eropa ketika menjuarai Piala Dunia 2002 yang digelar di Korsel dan Jepang.
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Akun Bola Malaysia Puji Timnas Indonesia usai Bungkam Arab Saudi 2-0: Bisa Lolos Piala Dunia!
Advertisement
Empat edisi Piala Dunia berikutnya dikuasai duta Benua Biru seperti Italia (di Jerman 2006), Spanyol (di Afrika Selatan 2010), Jerman (di Brasil 2014) dan Prancis (di Rusia 2018).
"Piala Dunia Qatar kesempatan Argentina dan Brasil jadi juara. Amerika Latin terlalu lama hanya jadi pelengkap. Kali ini, saya jagokan Argentina juara Piala Dunia 2022," kata Fatchul Ichya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Argentina?
Mantan kapten tim Persik 2010 ini menyebut Argentina punya modal untuk menembus hegemoni Eropa.
"Faktor Messi jadi pembeda di Timnas Argentina. Itu dia buktikan pada dua pertandingan penyisihan grup lalu. Mereka juga punya pemain muda yang nyetel dengan senior. Ini membuat Argentina pantas jadi juara," tuturnya.
Argentina lolos dari lubang jarum setelah mengalahkan sesama tim Amerika Latin, Meksiko, 2-0. Sebelumnya, mereka secara mengejutkan keok dari Arab Saudi 1-2.
Advertisement
Dulu Kalah Dramatis, Saatnya Messi Juara?
Jika Tim Tango bisa jadi kampiun di Qatar, lanjut Fatchul Ichya, bisa mewujudkan impian yang tertunda di Piala Dunia 2014 di Brasil. Saat itu, di final, Argentina dilibas Jerman 0-1 lewat gol Mario Gotze menit ke-113.
"Itu final paling dramatis dialami Argentina. Impian mereka buyar dengan kalah tipis di saat injury time," ucapnya.
Posisi Argentina
Advertisement
Liputan Khusus Piala Dunia 2022