Bola.com, Jakarta - Perhelatan Piala Dunia 2022 di Qatar menyimpang dari tradisi beberapa pergelaran pesta sepakbola sejagat yang pernah dilakukan FIFA.
Sebelumnya, Piala Dunia diputar pada bulan Mei atau Juni. Tapi khusus Qatar dilaksanakan pada akhir tahun. Hal ini disesuaikan dengan musim yang terjadi di Qatar.
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Akun Bola Malaysia Puji Timnas Indonesia usai Bungkam Arab Saudi 2-0: Bisa Lolos Piala Dunia!
Advertisement
"Piala Dunia tahun ini memang berbeda. Banyak hal yang harus disesuaikan oleh FIFA agar turnamen ini berjalan lancar," kata Divaldo Alves.
Pelatih Persik asal Portugal itu menjelaskan perubahan kebiasaan ini tentu membawa dampak bagi para kontestan Piala Dunia 2022. Terutama dari sisi kebugaran pemain yang tampil membela negara masing-masing.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kehabisan Bensin
Regulasi baru di Piala Dunia 2022 menghadirkan sisi negatif bagi tim-tim Eropa.
"Saya kira tim-tim asal Asia dan Afrika lebih diuntungkan. Sedangkan bagi peserta Eropa dirasa berat. Karena pemain Eropa tak punya waktu istirahat ideal. Setelah mereka tampil bersama klub di Liga Eropa yang selesai sekitar Agustus lalu," tuturnya.
Divaldo Alves pun memaparkan fakta performa beberapa tim Eropa yang tak stabil di Piala Dunia 2022.
"Belgia salah satu contohnya. Dengan materi pemain bisa dibilang cukup tua, Belgia sulit menampilkan permainan terbaiknya. Ini juga dialami pemain-pemain tua yang ada di tim-tim Eropa lainnya," ujarnya.
Advertisement
Pemain Muda
Kendati begitu, Alves menyebut tim Eropa yang memiliki banyak materi pemain muda bakal bisa bicara banyak hingga akhir Piala Dunia nanti.
"Inilah pentingnya regenerasi dan kombinasi pemain di sebuah tim. Tim Eropa yang diperkuat banyak anak muda akan mampu melaju hingga babak akhir. Dari pengamatan saya, Prancis dan Spanyol yang akan bisa melakukan itu," ucapnya.
Jadwal Padat
Selain jeda antara kompetisi Liga Eropa dan Piala Dunia 2022 yang tak ideal, Alves juga menyebut jadwal Qatar yang cukup padat.
"Di Liga Eropa, pemain akan tampil sepekan sekali. Di Qatar, mereka main dua atau tiga hari sekali. Bagi pemain yang berumur sulit mengembalikan kebugaran dalam waktu singkat. Ini juga berlaku bagi pemain dari Amerika Latin yang berkiprah di Liga Eropa, seperti Messi dan Neymar," paparnya.
Advertisement
Liputan Khusus Piala Dunia 2022
Â