Bola.com, Jakarta - Pelatih Amerika Serikat, Gregg Behalter, meminta maaf terkait insiden bendera Iran. Permintaan maaf ini dilontarkan jelang bentrok kedua tim di Piala Dunia 2022.
Media sosial Twitter Amerika Serikat mengunggah klasemen Grup B Piala Dunia 2022, namun bendera Iran di-edit dengan menghilangkan lambang Republik Islam yang ada di tengah.
Baca Juga
Advertisement
Federasi Sepak Bola Iran sudah melayangkan keberatan kepada FIFA. Mereka meminta induk sepak bola tertinggi dunia itu memberikan sanksi kepada Amerika Serikat yang secara terang-terangan sengaja melakukan hal tersebut.
Gregg Behalter kemudian meminta maaf meski tidak tahu menahu soal insiden itu. "Terkadang ada banyak hal di luar kendali kami."
"Kami tidak fokus pada hal seperti itu, tapi kami meminta maaf, mewakili pemain dan staf, meski kami tidak terlibat," ujarnya lagi dinukil dari BBC.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penuh Intrik
Di luar sepak bola, Amerika Serikat an Iran sudah memutus hubungan diplomatik sejak 1980. Pertemuan kedua negara di Piala Dunia 2022 menyisir banyak hal, termasuk politik.
Amerika Serikat diketahui mendukung gerakan demonstrasi besar-besaran yang terjadi di Iran. Kondisi internal di negara Timur Tengah itu tengah panas karena adanya isu pelanggaran hak asasi manusia.
Kematian Mahsa Amini, wanita berusia 22 tahun yang ditangkap polisi moral karena melanggar ketatnya peraturan berbusana di Iran menyedot simpati negara-negara barat, termasuk Amerika Serikat.
"Kami masih mendukung perempuan-perempuan Iran," rilis pernyataan Amerika Serikat terbaru, dengan menggunakan bendera Iran yang benar, usai menghapus posting-an sebelumnya.
Advertisement
Tidak Paham
Mengenai apa yang terjadi di Iran, Gregg Behalter tak mau banyak berkomentar. Sebab, ia tidak memahami situasi sebenarnya, dan menegaskan hanya fokus di sepak bola saja.
"Kami tidak paham apa hubungannya sepak bola Amerika Serikat dengan hal tersebut. Staf, pemain, kami semua tidak tahu apa-apa. Buat kami, fokus utama adalah pertandingan," ujarnya lagi.
"Tentu kami berempati dengan apa yang menimpa masyarakat Iran. Tapi pikiran kami tertuju pada laga nanti," ujarnya lagi.
Sumber: BBC
Liputan Khusus Piala Dunia 2022
Advertisement