Bola.com, Jakarta - Pentas Piala Dunia 2022 geger. Itu karena Arab Saudi mampu menghempaskan satu di antara favorit juara tahun ini, Argentina.
Sebelum laga, tak ada yang berani menjagokan Arab Saudi. Tim berjulukan The Green Falcon itu dianggap terlalu kerdil di hadapan La Albiceleste yang dimotori mega bintangnya, Lionel Messi.
Baca Juga
Advertisement
Namun, nyatanya, skuad besutan Herve Renard-lah yang tampil sebagai pemenang. Duel pembuka Grup C yang mentas di Stadion Iconic Lusail pada pekan silam itu berakhir dengan skor 2-1.
Dua gol kemenangan Arab Saudi dicetak oleh Saleh Al-Shehri dan Salem Al Dawsari.
Hanya berselang dua hari, giliran Jepang yang bikin sensasi. Bentrok kontra Jerman di Grup E, Samurai Biru menebas Panser Eropa 2-1.
Pasukan Hajime Moriyasu mampu bangkit dan membalikkan keadaan via Ritsu Doan dan Takuma Asano setelah sempat tertinggal 0-1 oleh gelandang Jerman, Ilkay Gundogan.
Dua kemenangan ini adalah bukti kalau kontestan asal Asia tak boleh dipandang sebelah mata.
Pada edisi Piala Dunia sebelumnya, Asia Timur juga memesona. Meski belum bisa bicara banyak, tapi setidaknya kemenangan bergengsi atas tim-tim unggulan membuktikan bahwa tak ada yang tak mungkin di kenduri tertinggi.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Korea Utara vs Italia (1966)
Ini adalah Piala Dunia pertama bagi Korut. Mencekam, negara komunis itu langsung berada di grup neraka bersama Uni Soviet, Italia, dan Cile.
Di laga pertama, mereka diremukkan Uni Soviet tiga gol tanpa balas. Di laga kedua, Korut mampu bangkit dengan menahan imbang Cile 1-1.
Di laga terakhir fase grup, Korut ditunggu Italia. Italia adalah juara 1934 dan 1938. Maju tak gentar, Korut menaklukkan sang raksasa 1-0 via gol tunggal Pak Doo-ik.
Kemenangan ini sekaligus membawa Korut ke fase gugur dan sekaligus menjadi negara Asia pertama yang bisa melakukannya.
Advertisement
Italia vs Korea Selatan (2002)
Italia lagi, Italia lagi. Kali ini yang menggebuk Gli Azzurri adalah musuh bebuyutan Korea Utara, Korea Selatan.
Keduanya bakal saling bunuh di babak 16 besar Piala Dunia 2002. Christian Vieri dkk di atas angin. Tak ada sedikit pun tanda-tanda kalau sebentar lagi mereka bakal dibantai.
Vieri membawa Italia leading 1-0 pada menit ke-18. Mesin perang Giovanni Trapattoni semakin yakin kalau merekalah yang akan melangkah ke perempat final.
Namun, hanya beberapa saat sebelum laga berakhir, Taeguk Warriors mampu menyamakan skor pada menit ke-88 melalui aksi Seol Ki-Hyeon. Korsel akhirnya membenamkan Italia 2-1 setelah Ahn Jung-Hwan memastikan kemenangan tuan rumah pada menit ke-117.
Meski belakangan laga tersebut ditengarai berbau kontroversi, tapi setidaknya kekalahan memalukan itu menjadi alarm bagi negara Benua Biru lainnya.
Jerman vs Korea Selatan (2018)
Duel ini sebenarnya sudah tak berpengaruh lagi bagi Korea Selatan. Dua kekalahan beruntun sebelumnya dari Swedia dan Meksiko memupuskan asa Negeri Ginseng untuk melaju ke babak 16 besar.
Di laga pamungkas kontra Jerman, pelatih Shin Tae-yong tak banyak cakap. Pelatih yang kini menukangi Timnas Indonesia itu meminta agar pasukannya tampil lebih baik karena hanya kemenangan yang bisa meringankan langkah mereka kala kembali ke kampung halaman.
Belajar dari kekalahan, Son Heung-mi cs tampil kesurupan. Bertarung tanpa lelah, Korsel yang tak diunggulkan itu akhirnya menang 2-0 berkat gol Kim Young-gwon serta Son Heung-min. Sang juara bertahan rubuh, tersungkur.
Advertisement
Jepang Vs Jerman (2022)
Jepang secara mengejutkan mengalahkan Jerman!
Bertanding di Khalifa International Stadium, Timnas Jepang sebenarnya tertinggal lebih dulu melalui gol penalti dari Ilkay Gundogan pada menit ke-33. Namun, semuanya berubah pada babak kedua.
Timnas Jepang berhasil melakukan comeback dramatis dengan mencetak dua gol ke gawang Jerman. Gol tersebut dicetak Ristu Doan (75') dan Takuma Asano (83') yang sukses memberikan kemenangan untuk Jepang atas Jerman.
"Ini suatu kehormatan besar, karena Jerman adalah salah satu negara terbesar di dunia," kata kapten Jepang, Maya Yoshida seperti dikutip situs resmi FIFA.
Sumber: Khelnow
Laporan Langsung dari Qatar
Advertisement